Label

Jumat, 23 Maret 2012

Bibel perlu dipertanyakan kesliannya

Assalamu alaikum,,,

Sesungguhnya manusia itu adalah umat yang satu.
Agama seluruh manusia sejak nabi Adam as hingga
nabi Muhammad saw adalah Islam. Agama Tauhid
yang menyembah hanya kepada Allah SWT saja. Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus
para nabi. Tugas nabi adalah sebagai pemberi
peringatan. Dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Kitab-kitab suci yang Allah turunkan pada para Nabi
adalah : Taurat kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud
as, Injil pada Nabi Isa as. Dan terakhir Al-Quran
kepada Nabi Muhammad saw. Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw,
seluruh isinya bersumber pada Allah SWT. Sebagai
pedoman hidup, Al-Quran adalah sumber dari semua
hukum, baik yang menyangkut aqidah dan syariah,
atau dengan kata lain, Al-Quran adalah sumber
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan
sesamanya. Al-Quran mengandung keyakinan
mutlak. Dan Allah SWT yang menjamin
keotentikannya hingga akhir zaman. Seperti yang telah disebutkan diatas, sejatinya kitab
suci adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diterima
oleh Nabi yang berfungsi untuk memutuskan perkara-
perkara dalam perselisihan pada umat. Tetapi kondisi
yang demikian tidak terdapat dalam Kitab-kitab yang
lain. Wahyu Allah SWT yang terdapat dalam Taurat, Zabur dan Injil telah cacat oleh tangan-tangan
manusia. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka
mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui? (Qs. Al-Baqarah : 75). Banyak sekali penambahan dan pengurangan yang
terjadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Quran hingga
misi asli dari ajaran tersebut sangat kabur. Bibel, kitab
yang disucikan oleh umat Kristen, yang dianggap
sebagai wahyu Tuhan, ternyata sebagian besar isinya
bukanlah wahyu Tuhan tetapi karangan manusia. Berikut adalah bagian-bagian Bibel : Perjanjian Lama terdiri atas 39 Kitab : Taurat ( Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
Ulangan) Kitab Nabi-nabi (33 Kitab yang lain) Zabur (Mazmur) Perjanjian Baru terdiri atas 27 Kitab : Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) Sejarah (Kisah Para Rasul) Surat-surat Paulus (14 Surat) Surat-surat Umum (7 Surat) Ramalan (Wahyu) Injil seharusnya adalah wahyu Allah SWT kepada nabi
Isa as (Yesus) tapi Injil yang ada sekarang, yang
digunakan dan diyakini oleh umat Kristen sebagai
wahyu Tuhan, ternyata bukan ditulis oleh Yesus. Tapi
oleh orang lain yakni Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes. Masing-masing dari mereka menulis dengan gaya bahasanya sendiri yang menceritakan tentang
kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus. Ini berarti buku-buku tersebut merupakan cerita
riwayat hidup. Sehingga derajadnya adalah tidak lebih
dari Hadist adapun shahih atau dhoif perlu diteliti lebih
dalam lagi. Jadi Injil yang digunakan sekarang bukan
wahyu Tuhan tapi riwayat hidup Yesus karangan
Markus, Matius, Lukas ataupun Yohanes. Jika dirinci lebih lanjut ternyata, Perjanjian Baru hanyalah 23% dari keseluruhan Bibel Injil mengisi 45% dari bagian Perjanjian Baru, Sejarah (Kisah Para Rasul) ditulis oleh Lukas murid
Paulus, mengisi 12,8% dari bagian Perjanjian Baru Surat-surat Paulus mengisi 29,1% dari bagian
Perjanjian Baru Surat-surat Umum mengisi 6,1% dari bagian Perjanjian
Baru Ramalan (Wahyu) mengisi 7% dari bagian Perjanjian
Baru Dari prosentase diatas terlihat surat-surat Paulus
hampir menyaingi jumlah Injil. Pada kenyataannya
ajaran-ajaran Paulus lebih mendominasi ketimbang
ajaran Yesus. Surat-surat yang ditulis oleh Paulus
menjadi sumber penting, acuan umat Kristen
sekarang ketimbang ajaran Yesus. Roma 1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang
dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk
memberitakan Injil Allah. I Korintus 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah
dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari
Sostenes, saudara kita, Galatia 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena
manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Kolose 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh
kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, Perhatikan, ayat-ayat diatas adalah kalimat-kalimat
awal dalam surat-surat Paulus. Kalimat-kalimat ini
menjadi ikut “suci” karena disetarakan derajatnya
dengan ayat-ayat Injil, Taurat dan Zabur. Bagaimana
mungkin, surat tulisan tangan manusia untuk manusia
lain dinaikkan statusnya menjadi ayat-ayat ilahiah/ ayat-ayat suci ? Lalu pertanyaan besarnya adalah, mengikuti siapakah
umat Kristen sebenarnya ? Yesus atau Paulus ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar