Label

Sabtu, 31 Maret 2012

MENJAWAB TUDUHAN MISIONARIS JIL DAN KERISTEN




Assalamu alaikum,,,

RASULULLAH MENIKAH SECARA KRISTEN DI GEREJA? (Menjawab Tudingan Misionaris JIL dan Penginjil Kristen) OLEH: A. AHMAD HIZBULLAH M.A.G. [www.kristenisasi.wordpress.com, ahmadhizbullah@gmail.com] . Setali tiga uang!! Itulah misi yang diusung oleh para misionaris JIL –kelompok jaringan liberal
berkedok Islam– dan penginjil Kristen. Hal ini
nampak nyata dengan banyaknya persamaan jurus
ketika mereka menggugat Islam baik kesucian
Rasulullah, otentisitas Al-Qur’an wahyu Allah,
validitas hadits Nabi, maupun keagungan syariat Islam. Salah satu objek yang tak pernah surut dari
hujatan para misionaris JIL dan penginjil Kristen
adalah soal pernikahan Rasulullah SAW dengan
Khadijah bintu Khuwailid. Dua sosok yang getol
melancarkan tuduhan ini adalah Mohamad Guntur
Romli dan Pendeta Muhamad Nurdin. Mohamad Guntur Romli, salah seorang punggawa
JIL menuding pewahyuan Al-Qur’an adalah proses kolektif, baik sumber
maupun proses kreatifnya. Menurutnya, Al-Qur’an adalah kitab saduran yang
menyunting (mengedit) keyakinan dan kitab suci
Kristen sekte Ebyon, yang disesuaikan dengan
kepentingan penyuntingnya. Salah satu
kepentingannya adalah karena kedekatan Nabi
Muhammad dengan Waraqah bin Naufal, seorang rahib Kristen Ebyon, yang memiliki jasa besar
dalam menikahkannya dengan Khadijah. Berikut tuduhan Guntur: . “Bukti lain bahwa Al-Quran tidak bisa melampaui
konteksnya adalah kisah tentang Nabi Isa (Yesus
Kristus). Sekilas kita melihat bahwa kisah Nabi Isa
dalam Al-Quran berbeda dengan versi Kristen.
Dalam Al-Quran, Isa (Yesus) hanyalah seorang
rasul, bukan anak Allah, dan akhir hayatnya tidak disalib. Sementara itu, dalam doktrin Kristen, akhir
hidup Yesus itu disalib, yang diyakini untuk
menebus dosa umatnya. Ternyata kisah tentang tidak disalibnya Nabi Isa
juga dipengaruhi oleh keyakinan salah satu
kelompok Kristen minoritas yang berkembang saat
itu, yakni sekte Ebyon. Bagi kelompok Kristen
mayoritas yang menyatakan Isa (Yesus) mati
disalib, sekte Ebyon adalah sekte Kristen yang bidah… Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa Al-Quran
lebih memilih pandangan Ebyon yang minoritas dan
keyakinannya dianggap bidah oleh mayoritas
Kristen waktu itu? Saya memiliki dua asumsi.
Pertama, karena pandangan Ebyon ini lebih dekat
dengan akidah ketauhidan Islam. Kedua, sepupu Khadijah bernama Waraqah bin Naufal adalah
seorang rahib sekte Ebyon. Kedekatan Waraqah
dengan pasangan Muhammad–Khadijah diakui oleh
sumber-sumber Islam, baik dari buku-buku Sirah
(Biografi Nabi Muhammad), seperti Sirah Ibn Ishaq
dan Ibn Hisyam, ataupun buku-buku hadis standar: Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain. Waraqah adalah wali Khadijah yang
menikahkannya dengan Muhammad. Seorang
perempuan kali itu –yang kemudian dilanjutkan
oleh syariat Islam– tidak bisa menikah tanpa
seorang wali laki-laki. Bisa dibayangkan kedekatan
Waraqah dengan Khadijah dan Muhammad. Kesimpulan saya sementara kisah Isa (Yesus)
dalam Al-Quran, yang menegaskan bahwa Isa
hanyalah seorang rasul, bukan anak Tuhan, dan
tidak ada penyaliban terhadapnya adalah
“saduran” dari keyakinan sebuah sekte Kristen:
Ebyon.” (Pewahyuan Al-Qur’an: Antara Budaya dan Sejarah,” (http://www.korantempo.com/). . Tudingan Guntur itu bukan hal yang baru dalam
daftar gugatan para musuh Islam. Jauh
sebelumnya, tudingan yang sama dilontarkan oleh
Pendeta Muhammad Nurdin –anggota WASAI/TAZI Lembaga
Alkitab Indonesia– dengan dosis yang lebih tinggi.
Dalam buku-buku kristenisasi berkedok Islam yang
ditulisnya, Nurdin menuding Rasulullah sebagai
orang yang banyak berhutang budi kepada Kristen
karena sebelum jadi nabi, Muhammad menikah dengan Khadijah, seorang wanita Kristen yang taat
ke gereja. Prosesi pernikahan Muhammad dengan
Khadijah dilangsungkan dengan tatacara ritual
Kristen, di mana yang bertindak sebagai wali nikah
adalah pastur besar bernama Romo Waraqah bin
Naufal. Maka dalam khutbah nikah tersebut Romo Waraqah membacakan ayat-ayat Taurat dan Injil.
Tak lupa, Romo Waraqah menghadiahkan kado
nikah kepada Muhammad berupa sebuah Alkitab
(Bibel). Setelah menikah, selama 15 tahun
Muhammad kursus Alkitab (Bibel) bersama
Khadijah. Atas dasar itulah, maka Nurdin menyimpulkan bahwa Muhammad pernah
beribadah secara Kristen di gereja selama 15 tahun
bersama Khadijah dan pamannya, Romo Waraqah
bin Naufal. . “Bila pamannya Siti Khadijah yaitu Waraqah bin
Naufal, faham akan Taurat dan Injil, beliau adalah
seorang Pendeta besar, atau seorang Pastur besar
atau seorang Penginjil besar dan pada pernikahan
Muhammad SAW dan Siti Khadijah tentulah beliau
bertindak sebagai Wali atau Penghulu pada waktu itu, dan menyampaikan Firman Allah yaitu Taurat
dan Injil, agama Yahudi dan Nasrani, karena agama
Islam dan Alquran belum ada pada waktu itu”
(Keselamatan Didalam Islam, hlm. 24). “Pada waktu pernikahan berlangsung antara
Muhammad SAW dengan Siti Khadijah seorang
Nasrani, dan pasti hadiah Waraqah bin Naufal
sebagai seorang Pendeta atau Pastur adalah
sebuah Alkitab. Dan tentu Muhammad SAW selama
15 tahun bersama istrinya Siti Khadijah mempelajari Alkitab” (Keselamatan Didalam
Islam, hlm. 53). “Istri beliau Siti Khadijah beragama Kristen
Nasrani dan paman beliau Waraqah bin Naufal
adalah pendeta bersama pendeta alim Buhaira
namanya, dan umat pada waktu itu adalah semua
umat Kristen Nasrani yang beribadah tentu di
gereja, karena masjid pada waktu itu belum ada” (Ayat-ayat Penting di dalam Al-Qur’an, hlm. 68). “Pada waktu Muhammad SAW berumur 25 tahun
beliau menikah dengan Khadijah yang beragama
Nasrani. Dan pada waktu itu Muhammad SAW
berumur 40 tahun beliau bertahanuts menyendiri.
Bila demikian Muhammad SAW telah bersama
istrinya selama 15 tahun, beliau tentu beribadah bersama istrinya dan pamannya Waraqah bin
Naufal dan Pendeta Buhaira yang mana tentu
Muhammad SAW ikut beribadah Nasrani dan beliau
bertahanuts menyendiri dengan segala bekal dan
pelajaran Alkitab, Taurat dan Injil” (Keselamatan
Didalam Islam, hlm. 35). . Sebenarnya, pernikahan Muhammad SAW dengan
Khadijah sudah lama jadi primadona bagi para
misionaris JIL dan Kristen untuk menyengat akidah
Islam. Tetapi lemahnya validitas data menjadikan
tulisan mereka bernilai tak lebih dari sebuah
“teologi imajiner.” Karenanya, kita tidak butuh rekayasa dan dugaan-dugaan untuk membantah
tuduhan-tuduhan itu, karena sejarahlah yang
otomatis menjawabnya: Pertama, Khadijah bintu Khuwailid memang memiliki saudara sepupu –bukan paman seperti
anggapan Pendeta Nurdin– seorang rahib bernama
Waraqah bin Naufal. Tapi Waraqah bukanlah orang
yang menikahkan Khadijah dengan Muhammad.
Kitab-kitab sejarah Nabi mencatat bahwa yang
meminang Khadijah adalah paman Muhammad yang bernama Hamzah bin Abdul Muthalib. Lalu
yang menikahkan Muhammad dengan Khadijah
adalah paman Khadijah yang bernama ‘Amru bin
Asad, sedangkan yang memberikan khutbah nikah
adalah Abu Thalib, paman Muhammad. Maharnya
pun bukan Alkitab (Bibel), tapi 20 ekor unta. (lihat: As-Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, juz I, hlm.
201). Kedua, Fakta-fakta ini sekaligus menampik tudingan Pendeta Nurdin bahwa pernikahan
Muhammad dihiasi dengan khutbah ayat-ayat
Alkitab (Bibel) yang disampaikan oleh Pastur
Waraqah bin Naufal. Ketiga, fakta bahwa yang menikahkan Muhammad dengan Khadijah adalah paman
Khadijah yang bernama ‘Amru bin Asad, ini harus
digarisbawahi oleh Guntur Romli. Karena dengan
fakta ini, maka tudingannya terhadap Nabi
Muhammad sebagai orang yang menyadur kisah-
kisah Bibel sebagai balas jasa terhadap rahib Waraqah yang menikahkannya dengan Khadijah,
terbantah secara otomatis. Keempat, Tuduhan bahwa Muhammad menikahi Khadijah dengan tatacara Kristen karena pada
waktu itu Islam belum ada karena Muhammad
belum menjadi Nabi, ini adalah logika kelirumologi
yang naif. Untuk menganalisa ritual pernikahan yang dipakai
oleh Muhammad dan Khadijah, kita tidak perlu
repot-repot dan merekayasa tatacara pernikahan
yang diterima oleh bangsa Arab pada waktu itu.
Bangsa Arab pada waktu itu masih mengikuti adat-
istiadat yang diwarisi turun-temurun dari syariat Nabi Ibrahim yang hanif. Hal ini terbukti, mereka
masih melaksanakan syariat khitan dan
menghormati Ka’bah yang didirikan oleh
Nabiyullah Ibrahim dan putranya, Ismail
alaihissalam. Secara historis, bangsa Arab adalah
keturunan Ibrahim melalui Ismail yang menikahi penduduk Mekkah dari suku Jurhum yang berasal
dari Yaman. Keturunan Ismail inilah yang beranak-
pinak di Mekkah yang disebut sebagai Bani Ismail
atau Adnaniyyun. Sampai zaman Muhammad belum diangkat Allah
sebagai Nabi, bangsa Arab meyakini bahwa
pemeliharaan serta kepemimpinan dalam upacara
keagamaan di depan Ka’bah itu adalah hak Bani
Ismail. Salah satu pemimpin kabilah Quraisy dari
keturunan Ismail adalah Qushaiy. Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa satu-
satunya syariat yang diterapkan dalam pernikahan
Muhammad dengan Khadijah adalah syariat hanif
Nabi Ibrahim. Kelima, Anggapan Pendeta Nurdin bahwa Khadijah adalah seorang Kristen yang aktif di
gereja, tentu tidak bisa dipertanggungjawabkan,
karena dia tidak mencantumkan satu referensi pun
dalam tulisannya. Untuk mengetahui dengan pasti
apa agama yang dianut Khadijah pada waktu itu,
sebaiknya Nurdin membaca buku Khadijah: Drama Cinta Abadi Sang Nabi tulisan Dr Muhammad Abduh
Yamani. Berdasarkan sumber-sumber yang
terpercaya, buku ini menyimpulkan bahwa
Khadijah bukan seorang Kristen, melainkan
penganut agama Ibrahim alaihissalam (Al-Hanif)
yang mendapat gelar “Ath- Thahirah” (perempuan suci). Keenam, tudingan bahwa Rasulullah menyadur kisah-kisah Bibel sesuai dengan kepentingannya
juga sangat rapuh. Hanya orang kafir saja yang
pantas melakukan tudingan ini. “Dan orang-orang kafir berkata: “Al-Qur’an ini
tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan
oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang
lain, maka sesungguhnya mereka telah berbuat
suatu kezaliman dan dusta yang besar” (Qs Al-
Furqan 4). Tuduhan bahwa Nabi Muhammad menjiplak Bibel
terbantah oleh kenyataan bahwa beliau adalah
seorang nabi yang ummiy (buta aksara). Allah
menegaskan hal ini dalam surat Al-‘Ankabut
48-49 dan Al-A’raf 157-158. Meski ditakdirkan
sebagai seorang yang ummiy yang tidak bisa menyadur kitab-kitab terdahulu, tapi seluruh ayat
Al-Qur’an tidak dapat diragukan, justru semakin
terjamin otentisitasnya karena segala yang
disampaikan Nabi Muhammad adalah wahyu
(inspirasi) langsung dari Allah (Qs. An-Najm 3-5). Salah satu buktinya adalah ayat Al-Qur’an: “…Dan orang Nasrani berkata: “Al-Masih itu
putra Allah.” Demikian itulah ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan
orang-orang kafir yang terdahulu.” (Qs. At-Taubah
30). Ayat ini menyatakan bahwa doktrin ketuhanan
Yesus (Trinitas) adalah doktrin yang menjiplak
keyakinan orang-orang kafir (pagan) sebelumnya.
Ternyata, sejarah membuktikan bahwa Trinitas
Kristiani yang meyakini Tuhan ada 3 oknum: Tuhan
Bapa, Tuhan Ana dan Roh Kudus adalah doktrin yang sudah ada jauh sebelum Kristen lahir ke
dunia. Buktinya, di Mesir sudah Trinitas yang
meyakini: Osiris, Horus dan Isis, masing-masing
sebagai Tuhan Bapa, Anak dan Ibu. Horus diyakini
sebagai juru selamat yang mati menebus dosa
dengan darahnya, dikuburkan, kemudian jasadnya bangkit pada hari ketiga kemudian bangkit lagi. Trinitas/Trimurti di India (Hindu), meyakini Tuhan
terdiri dari tiga oknum (Trimurti), yaitu Brahma
(Tuhan Bapa), Wisnu (Tuhan Pemelihara), dan Syiwa
(Tuhan Pembinasa). Brahma mempunyai seorang
anak yang tunggal yaitu Krisna yang dilahirkan di
kandang sapi. Oknum ketiga dari Trimurti adalah Syiwa. Kepadanya sering dikorbankan beratus-
ratus nyawa manusia. Tetapi, menurut pemeluk
Hindu, nyawa-nyawa yang dikorbankan itu
sesungguhnya adalah inkarnasi Syiwa sendiri. Di Persia (Mitraisme), meyakini Mitra (dewa
matahari) sebagai Juru selamat penebus dosa yang
lahir dari seorang perawan pada hari Minggu
tanggal 25 Desember. Hari Minggu mereka yakini
sebagai hari suci, dalam perkembangannya, tradisi
ini diabadikan sebagai hari suci untuk beribadah di gereja oleh umat Kristen. Sehingga hari Minggu
disebut sebagai Sunday (hari Matahari). Coba perhatikan, wahyu yang diterima Rasulullah
menyatakan “yudhohi’una qaulalladziina
kafaruu min qablu” (mereka meniru perkataan
orang-orang kafir yang terdahulu.” Sungguh tepat
apa yang disampaikan oleh Nabi dengan sejarah
yang sudah ada jauh sebelum beliau lahir. Padahal Rasulullah tidak pernah membaca buku-buku
sejarah maupun enskiklopedi agama, karena beliau
adalah seorang yang ummiy. Tidakkah hal ini
direnungkan oleh para misionaris JIL dan Kristen? (Dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 71, tanggal 17
Juli –7 Agustus 2009M/ 24 Rajab –16 Sya’ban
1430H, hlm. 18-19)

KEGANJILAN TAFSIR SYIAH


Assalamu alaikum,,,

Assalamu alaikum,,

Surat al-Ahzab 33 ; Kritik Tafsir Syiah
Bissmillahirrahmaanirrahiim ُﻢُﻜْﻨَﻋ َﺐِﻫْﺬُﻴِﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪﻳِﺮُﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺇ
ْﻢُﻛَﺮِّﻬَﻄُﻳَﻭ ِﺖْﻴَﺒْﻟﺍ َﻞْﻫَﺃ َﺲْﺟِّﺮﻟﺍ
ﺍًﺮﻴِﻬْﻄَﺗ
(sesungguhnya allah menghilangkan kotoran ahl al-bait
dan mensucikannya) Adalah kesalahan fatal jika menafsirkan ayat tanpa
melihat konteks, korelasi dan madlûl, wa al-'iyâdz billâh. َﻦْﺟَّﺮَﺒَﺗ ﺎَﻟَﻭ َّﻦُﻜِﺗﻮُﻴُﺑ ﻲِﻓ َﻥْﺮَﻗَﻭ
ﻰَﻟﻭُﺄْﻟﺍ ِﺔَّﻴِﻠِﻫﺎَﺠْﻟﺍ َﺝُّﺮَﺒَﺗ
َﻦﻴِﺗَﺁَﻭ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ َﻦْﻤِﻗَﺃَﻭ
ُﻪَﻟﻮُﺳَﺭَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻦْﻌِﻃَﺃَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ
Menetaplah di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan
berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
patuhilah ( wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya. Secara sederhana kita bisa melihat, bahwa ayat
sebelumnya diturunkan untuk para wanita. Hal tersebut
terlihat jelas, yakni dengan pemakaian Nun Jama'
Niswah (yaitu nun pada lafadz qar-na, tabarrajna,
aqimna, dan athi'na) dalam ayat, yang secara implisit
menegaskan ayat tersebut turun untuk para wanita. Lalu siapakah para wanita tersebut ? Mari kita simak perkataan Mujahid bin Zubair radiyallah
'anhu: ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﺀﺎﺴﻧ ﻲﻓ ﻲﻫ
ﻪﺘﻠﻫﺎﺑ ﺀﺎﺷ ﻦﻣﻭ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ
Ayat ini diturunkan pada istri-istri nabi SAW, dan orang-
orang yang ingin meninggalkannya. Berkata Mahmud al-Lusy dalam rûh al-ma'ânî mengutip
hadis yang ditakhrij oleh Bazzar : ﻰﻟﺇ ﺀﺎﺴﻨﻟﺍ ﻦﺌﺟ ﻝﺎﻗ ﺲﻧﺃ ﻦﻋ
ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ
ﻪﻠﻟﺍ ﻝﻮﺳﺭ ﺎﻳ : ﻦﻠﻘﻓ ﻢﻠﺳﻭ
ﻞﻀﻔﻟﺎﺑ ﻝﺎﺟﺮﻟﺍ ﺐﻫﺫ
ﻪﻠﻟﺍ ﻞﻴﺒﺳ ﻲﻓ ﺩﺎﻬﺠﻟﺍﻭ
ﻪﺑ ﻙﺭﺪﻧ ﻞﻤﻋ ﺎﻨﻟ ﻞﻬﻓ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻞﻴﺒﺳ ﻲﻓ ﻦﻳﺪﻫﺎﺠﻤﻟﺍ ﻞﻀﻓ
ﻪﻴﻠﻋ ﻝﺎﻘﻓ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻠﻟﺍ
ﺕﺪﻌﻗ ﻦﻣ » : ﻡﻼﺴﻟﺍﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ
ﻙﺭﺪﺗ ﺎﻬﻧﺈﻓ ﺎﻬﺘﻴﺑ ﻲﻓ ﻦﻜﻨﻣ
ﻞﻴﺒﺳ ﻲﻓ ﻦﻳﺪﻫﺎﺠﻤﻟﺍ ﻞﻤﻋ
ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻠﻟﺍ » Dari Anas bin Malik, berkata, telah datang istri-istri nabi
SAW, dan mereka (para istri) berkata : Hai rasulallah,
para lelaki telah pergi berjihad di jalan Allah. Lalu
apakah bagi kita (para wanita) ada perbuatan yang
pahalanya sama dengan para mujahid yang berjihad di
jalan Allah ? maka berkata rasulullah SAW : barang siapa yang duduk di rumah kalian, maka sesungguhnya
dia sudah menemukan pahala seorang mujahid yang
berjihad di jalan Allah. Kiranya saya tidak perlu memanjangkan masalah ini.
karena pada ayat tersebut hampir tidak ada perbedaan
yang signifikan diantara mufassir, yaitu turunnya ayat
untuk para istri nabi SAW. Wallahu al-Musta'ân. Jika ayat diatas turun untuk para istri nabi, begitupun
ayat setelahnya, yaitu pada inti masalah kita kali ini ;
innâmâ yurîdullâh…..(sampai akhir ayat). Lalu apakah yang dimaksud al-rijsu dan ahl al-bait itu
sendiri ? Al-rijsu secara bahasa adalah kotoran, dosa, maksiat,
keraguan, syirik, dan syaithan. Menurut al-Sadiyy
adalah dosa, menurut al-Zujaj fasiq, menurut Ibnu Zaid
Syaithan, dan menurut Hasan Syirik, serta bermacam
persepsi lainnya yang tidak perlu disebutkan satu
persatu. Karena itu, Imam Ja'far al-Shadiq pun menafsirkan
lafadz al-rijsu pada ayat diatas dengan makna ragu-
ragu. Kita bisa melihat dalam salah satu riwayat dari
beliau : ُﻢُﻜﻨَﻋ َﺐِﻫْﺬُﻴِﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪﻳِﺮُﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺇ
ﻚﺸﻟﺍ ﻮﻫ ﺲﺟﺮﻟﺍ ,: ﻝﺎﻗ َﺲْﺟِّﺮﻟﺍ Pada ayat (Sesungguhnya allah menghilangkan dosa
dari kalian), beliau ( Ja'far al-Shadiq) berkata : yang
dimaksud dengan al-rijsu adalah ragu-ragu. Lebih jauh, Imam Syiah yang lain, al-Baqir pun
memaknai al-rijsu dengan ragu-ragu. Sedang menurut
Ibnu Abbas adalah perbuatan syaithan yang tidak
diridlai Allah. Dalam tafsir al-Khâzin disebutkan riwayat
Ibnu Abbas : ﻞﻤﻋ ﻲﻨﻌﻳ : ﺱﺎﺒﻋ ﻦﺑﺍ ﻝﺎﻗﻭ
ﻪﻴﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﺲﻴﻟ ﺎﻣﻭ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ
ﺎﺿﺭ
Berkata Ibnu Abbas : (yang dimaksud al-rijsu) adalah
perbuatan Syeithan dan yang tidak diridlai oleh Allah. Sehingga tafsiran ayat tersebut secara keseluruhan
adalah : hai para wanita, tinggallah di rumah-rumah
kalian. Dan janganlah berdandan sebagaimana
dandanan wanita-wanita jahiliyyah. Dan ( saat berada
di dalam rumah ), dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,
dan patuhilah Allah dan RasulNya. Sesungguhnya, ( dengan keberadaan kalian di dalam rumah ) akan
menghilangkan dosa dan perbuatan maksiat-maksiat
lainnya. Lalu siapakah yang dimaksud ahl al-bait ? Nah, disinilah
korelasi ayat sangat diperlukan. Jika ayat sebelumnya
membahas tentang para istri nabi yang disucikan
karena mereka mematuhi Allah dan Rasul-Nya untuk
selalu berada di dalam rumah, maka sebuah
keniscayaan yang dimaksud ahl al-bait adalah para istri nabi. Sebagai penguat, mari kita simak riwayat Sa'id bin
Zubair yang termaktub dalam tafsir al-Khâzin : ﻞﻫﺃ } ﺀﻮﺴﻟﺍ ﻞﻴﻗﻭ ﻚﺸﻟﺍ ﺲﺟﺮﻟﺍ
ﻢﻫ { ًﺍﺮﻴﻬﻄﺗ ﻢﻛﺮﻬﻄﻳﻭ ﺖﻴﺒﻟﺍ
ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﺀﺎﺴﻧ
ﻪﺘﻴﺑ ﻲﻓ ﻦﻬﻧﻷ ﻢﻠﺳﻭ
Yang dimaksud al-rijsu adalah ragu-ragu. Menurut
sebagian pendapat yaitu perbuatan jelek. Sedang pada ayat ( ahl al-bait dan mensucikannya ) adalah para istri
nabi. Hal itu disebabkan mereka selalu berada di dalam
rumah. Baiklah, mari kita lihat beberapa riwayat yang
menyatakan bahwa ayat ini turun pada istri-istri nabi
dan sekaligus menyiratkan bahwa istri nabi adalah ahl
al-bait : ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺔﻣﺮﻜﻋ ﻦﻋ ﻱﻭﺭ
ﻥﺃ ﺎﻤﻬﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺱﺎﺒﻋ ﻦﺑﺍ
ﻲﺒﻨﻟﺍ ﺀﺎﺴﻧ ﻲﻓ ﺖﻟﺰﻧ ﺔﻳﻵﺍ
ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﻠﺻ
ﺔﺻﺎﺧ
Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas bahwasanya ayat tersebut ( ahl al-bait dan mensucikannya ) turun untuk
para istri nabi SAW Lalu :
ﺓﻭﺮﻋ ﻦﻋ ﻲﻨﻌﻳ ﻝﺎﻗ ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ
ﻲﺒﻨﻟﺍ ﺝﺍﻭﺯﺃ
Dari Urwah, berkata : (yang dimaksud pada ayat )
adalah para istri nabi SAW. Kemudian : ﺀﺎﺴﻧ ﻲﻓ ﺖﻟﺰﻧ : ﻝﺎﻗ ﺔﻤﻘﻠﻋ ﻦﻋ
ﻲﺒﻨﻟﺍ Dari Alqamah, berkata : (ayat tersebut) turun untuk
para istri nabi SAW. Kritik Atas Tafsir Syiah
Secara garis besar sudah bisa kita lihat, bahwa ayat
tersebut diturunkan untuk istri-istri nabi. Makna diatas
bukan hanya berasal dari riwayat-riwayat yang datang
dari beberapa shahabat dan tabi'in, namun juga berasal
dari harmonisasi dengan ayat sebelum dan setelahnya. Kesalahan Syiah disini yaitu menganggap ayat tersebut
sebagai ayat yang independen. Dalam arti, tidak ada
korelasi dengan ayat sebelumnya ; dengan
menganggap ayat al-ahzab; ahl al-bait, sebagai struktur
isti'nâfi (awalan ; kalimat baru). Mereka juga mengalami
problematika bahasa (allughah), yakni pada lafadz ahl al-bait dan pemaknaan lafadz tahhara-yutahhiru itu
sendiri. Sehingga, menurut mereka, penafsiran ahl al-
bait hanya untuk 'Ali, Fatimah, Hasanain (Hasan dan
Husain), serta generasi yang mempunyai nasab dengan
mereka. Menginjak masalah pertama, mari kita lihat ayat-ayat
dalam al-Qur'an yang terdapat lafadz tahhara-
yutahhiru : ﻪﻨﻣ ﺔﻨﻣﺃ ﺱﺎﻌﻨﻟﺍ ﻢﻜﻴﺸﻐُﻳ ْﺫﺇ
ﺀﺎﻣ ﺀﺎﻤﺴﻟﺍ ﻦﻣ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻝﺰﻨﻳﻭ
َﺰﺟﺭ ﻢﻜﻨﻋ ﺐﻫﺬﻳﻭ ﻪﺑ ﻢﻛﺮﻬﻄﻴﻟ
ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ
Allah menjadikan kamu sekalian mengantuk sebagai
suatu penentraman, dan Allah menurunkan untukmu hujan dari langit. Hal tersebut untuk mensucikanmu dari
gangguan-gangguan syaithan serta untuk menguatkan
hatimu dan memperteguh telapak kakimu. Ayat ini turun untuk pasukan nabi pada perang badar.
Apakah ini menunjukkan bahwa 300 orang tersebut
maksum ?
Kemudian : ﻢﺘﻳﻭ ﻢﻛﺮﻬﻄﻴﻟ ﺪﻳﺮﻳ ﻦﻜﻟﻭ
ﻥﻭﺮﻜﺸﺗ ﻢﻜﻠﻌﻟ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻪﺘﻤﻌﻧ
Tetapi Allah menghendaki untuk mensucikan kalian dan
menyempurnakan nikmatNya supaya kalian bersyukur. Khitâb ayat ini pada seluruh umat muslim. Apakah
berarti umat muslim yang disucikan menjadi maksum ? Serta firman Allah: ْﻥَﺃ ﺎَّﻟِﺇ ِﻪِﻣْﻮَﻗ َﺏﺍَﻮَﺟ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻤَﻓ
ْﻦِﻣ ٍﻁﻮُﻟ َﻝﺁ ﺍﻮُﺟِﺮْﺧَﺃ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ
َﻥﻭُﺮَّﻬَﻄَﺘَﻳ ٌﺱﺎَﻧُﺃ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ْﻢُﻜِﺘَﻳْﺮَﻗ
Maka tidak lain jawaban mereka : Usirlah Luth beserta
keluarganya dari negerimu, karena mereka adalah
orang-orang yang mendakwa dirinya bersih. Jika kita ikuti penafsiran mereka, maka Luth beserta
keluarganya juga termasuk orang yang maksum. Lihat juga firman Allah untuk para shahabat nabi SAW : ﺍﻭُﺮَّﻬَﻄَﺘَﻳ ْﻥَﺃ َﻥﻮُّﺒِﺤُﻳ ٌﻝﺎَﺟِﺭ
َﻦﻳِﺮِّﻬَّﻄُﻤْﻟﺍ ُّﺐِﺤُﻳ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ
Mereka adalah orang-orang yang suka membersihkan
diri. Dan allah menyukai orang-orang yang
membersihkan diri. Apakah karena mengandung lafadz tatahhara-
yatatahharu lantas bisa begitu saja dimaknai maksum ?
jika dimaknai maksum, dari ayat diatas, tentu saja
shahabat nabi yang jumlahnya ribuan terhindar dari
dosa. Tentunya akan muncul pertanyaan : okelah, kita
abaikan sejenak lafadz-lafadz pada ayat. Sekarang kita
lihat pada kemaksuman nabi. Jika nabi maksum, maka
sebuah keniscayaan akan kemaksuman keluarganya.
Karena mereka (keluarga) mempunyai hubungan darah
dengan nabi, dalam arti, kemaksuman tersebut timbul karena darah. Maka bisa dijawab : 1 Jika memang karena darah, hubungan darah dalam
islam yang diperhitungkan adalah pada laki-laki. Bukan
perempuan. Silahkan lihat fenomena ibu tidak bisa
menjadi saksi pernikahan anak laki-lakinya. 2. kemaksuman nabi karena wahyu. Sedang 12 imam –
menurut syiah – karena mempunyai hubungan darah
dengan nabi. Jika memang imam 12 maksum, maka
darah kewahyuan secara otomatis berpindah ke 12
imam, yang mempunyai implikasi 12 imam adalah
pewaris kenabian (dalam arti sesungguhnya). Dan ini jelas kafir karena bertentangan dengan dzahir ayat
bahwa Muhamad SAW adalah nabi terakhir. Wa
al-'iyâdz billâh. 3. Pernyataan mereka sendiri kontradiktif. Mereka
menganggap Hasan maksum, dan Mu'awiyah kafir
karena merebut kekuasaan dari ahl al-bait. Padahal
menurut catatan sejarah, Hasan juga memba'iat
Muawiyah. Bagaimana mungkin Hasan yang maksum
mampu membai'at Muawiyah yang kafir? sehingga masalah kemaksuman Hasan cukup problematik. 4. Mengenai kemaksuman adalah perkara aqidah. Dan
perkara aqidah harus ditetapkan dengan dalil qath'iy
(pasti dan jelas). Mereka tidak akan pernah mampu
untuk menunjukkan dalil Qath'i tentang kemaksuman
12 imam sebagaimana maksumnya nabi, selain dari
surat al-Ahzab tadi (yang sebenarnya dari surat al- Ahzabpun belum bisa dikatakan qath'y). Untuk masalah kedua (masalah bahasa ; penggunaan
istilah ahl al-bait), mari kita simak pernyataan ulama
berikut : ﻞﻫﺃ ﻥﺃ ﻱﺮﺧﺃ ﺕﺎﻳﺍﻭﺭ ﻲﻓ ﺢﺻﻭ
ﺝﺍﻭﺯﻷﺍ ﻞﻤﺸﻳ ﺖﻴﺒﻟﺍ
ﻦﻴﻠﺼﺘﻤﻟﺍ ﻞﻤﺸﻳﻭ ﺕﺍﺮﻫﺎﻄﻟﺍ
ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻟﺁﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﻠﺻ ﻪﺑ
ﻲﻠﺻ ﻪﻧﺃ ﻱﻭﺭ ﺪﻘﻓ , ﺐﺴﻨﻟﺍ ﻦﻣ
ﻲﻠﻋ : ﻢﻫﻭ ﺀﺎﺴﻜﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻲﻟﺇ ﻢﺿ ﻦﻴﺴﺤﻟﺍﻭ ﻦﺴﺤﻟﺍﻭ ﺔﻤﻃﺎﻓﻭ
ﺔﻴﻘﺑ ﻦﻴﻌﻤﺟﺃ ﻢﻬﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ
ﻪﺟﺍﻭﺯﺃﻭ ﻪﺑﺭﺎﻗﺃﻭ ﻪﺗﺎﻨﺑ
ﻥﺇﻭ , ﺔﻳﻵﺎﺑ ﺩﺍﺮﻤﻟﺍ ﻮﻫ ﺍﺬﻫﻭ
ﻲﻠﻋ ﻝﺪﻳ ﻝﻭﺰﻨﻟﺍ ﺐﺒﺳ ﻥﺎﻛ
ﻞﻫﺄﺑ ﻭﺃ , ﺝﺍﻭﺯﻷﺎﺑ , ﺹﻮﺼﺨﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻑﺮﻌﻟﺍ ﺺﺧ ﻢﺛ . ﺐﺴﻨﻟﺍ
ﻲﺿﺭ ﺔﻤﻃﺎﻓﻭ ﻲﻠﻋ ﻞﺴﻨﺑ ﺖﻴﺒﻟﺍ
, ﻦﻴﻌﻤﺟﺃ ﻢﻬﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ
ﺮﻌﺸﻳ ﻢﻜﻨﻋ ﻪﻟﻮﻘﺑ ﺮﻴﺒﻌﺘﻟﺍﻭ
ﺐﻴﻠﻐﺗ ﻪﻴﻓﻭ ﻡﻮﻤﻌﻟﺎﺑ
: ﻪﻟﻮﻗﻭ , ﺚﻧﺆﻤﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﺮﻛﺬﻤﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﻝﺪﻳ ﻻ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻳﺮﻳ ﺎﻤﻧﺇ
ﺐﻃﺎﺨﻤﻟﺍﻭ ﻦﻴﻣﻮﺼﻌﻣ ﻢﻬﻧﺃ
ﺐﺋﺎﻐﻟﺍ ﻲﻠﻋ
Dan telah datang riwayat lain yang menyatakan bahwa
yang dimaksud ahl al-bait mencakup para istri nabi
yang suci (al-tâhirât), dan mencakup yang bersambung darah (mempunyai nasab) dengan rasulillah SAW ; Ali,
Fatimah, Hasan dan Husain. Juga mencakup anak-anak
wanita nabi SAW, serta kerabat beliau. Walaupun sabab
al-nuzul ayat khusus untuk istri nabi, namun tidak
menutup kemungkinan untuk memasukkan yang
mempunyai ikatan nasab dengan beliau (Ali, Fatimah, serta Hasan dan Husain), sebagai ahl al-bait. Namun
untuk selanjutnya, kebiasaan penamaan ahl al-bait
menjadi pada yang mempunyai hubungan nasab saja.
Dan perkataan Allah pada lafadz : innammâ yurîdullâhu,
tidak menyiratkan bahwa ahl al-bait adalah orang
maksum. Demikian sekelumit perkataan mufassir tentang istilah
ahl al-bait yang juga diperuntukkan pada istri-istri nabi.
Pertanyaan selanjutnya, kenapa mereka disebut ahl al-
bait? Mari kita simak perkataan Mahmud al-Lusy dalam rûh
al-Maâni-nya : ﺖﻴﺑ ﻪﺑ ﺩﺍﺮﻤﻟﺍ ﻥﺃ ﺮﻫﺎﻈﻟﺍﻭ
ﺖﻴﺑ ﻻ ﺐﺸﺨﻟﺍﻭ ﻦﻴﻄﻟﺍ
ﺖﻴﺑ ﻮﻫﻭ ﺐﺴﻨﻟﺍﻭ ﺔﺑﺍﺮﻘﻟﺍ
ﻱﻮﺒﻨﻟﺍ ﺪﺠﺴﻤﻟﺍ ﻻ ﻰﻨﻜﺴﻟﺍ
Sudah demikian jelas, yang dimaksud dengan al-bait
(pada lafadz ahl al-bait) adalah bait dengan arti rumah biasa. Yakni rumah yang terbuat dari tanah liat dan
kayu, bukan ahl-bait secara nasab. Inilah yang
dimaksud bait al-sukna, bukan masjid nabawi. Sehingga bisa kita maknai ahl al-bait yang dimaksud
pada ayat adalah para wanita (istri-istri nabi) yang
menempati/mempunyai rumah-rumah. Penamaan
tersebut muncul karena kebiasaan orang arab yang
menghadiahkan rumah jika selesai melangsungkan
pernikahan, sehingga istri bisa juga disebut dengan pemilik/penghuni rumah (ahl al-bait) Mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana dengan
hadis 'Aisyah dan Umi Salamah yang menyiratkan
bahwa Ali, Fatimah, Hasan dan Husain-lah yang
dimaksud pada ayat ? Maka bisa dijawab, hadis 'Aisyah dan Umi Salamah bisa
dijama' (dikumpulkan) dengan penamaan ahl al-bait
yang pertama ; istri-istri nabi. Karena ketika
mengatakan ahl al-bait hanya yang mempunyai nasab,
berarti hadis yang jumlahnya puluhan yang
mengatakan istri-istri nabi juga termasuk ahl-bait muhmal (disia-siakan). Sedang jika memaknai ahl al-
bait dengan hanya istri-istri nabi saja, berarti juga
menyia-nyiakan hadis Umi Salamah dan 'Aisyah. Jadi,
metode yang ditempuh oleh jumhur al-mufassirin
(sebagian besar mufassir) adalah dengan pengumpulan
kedua hadis tadi (hadis yang mengatakan ahl al-bait sebagai istri-istri nabi, dan hadis yang menyatakan ahl
al-bait dengan nasab). Karena dalam kaidah dikatakan:
isti'mal al-dalil khairun min ihmâlihi ; menggunakan dalil
lebih baik daripada mengabaikan. Baik…terakhir, saya akan tunjukkan ayat setelah
"innamâ yurîdullâh…" yang akan semakin menguatkan
bahwa ayat tersebut turun untuk istri-istri nabi. َّﻦُﻜِﺗﻮُﻴُﺑ ﻲِﻓ ﻰَﻠْﺘُﻳ ﺎَﻣ َﻥْﺮُﻛْﺫﺍَﻭ
َّﻥِﺇ ِﺔَﻤْﻜِﺤْﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺕﺎَﻳَﺁ ْﻦِﻣ
ﺍًﺮﻴِﺒَﺧ ﺎًﻔﻴِﻄَﻟ َﻥﺎَﻛ َﻪَّﻠﻟﺍ
Dan ingatlah (para istri-sitri nabi) tentang apa yang
dibacakan di rumah kalian ( istri-istri nabi) dari Ayat-
ayat Allah dan Sunah nabi. Sesungguhnya Allah maha lembut juga maha mengetahui. Jika kita ikuti tafsir Syiah, maka pada ayat (waqar-na fî
buyûtikunna), diselingi ayat yang independen (tidak ada
hubungan dengan ayat sebelumnya) ; innamâ yurîdu,
lalu muncul lagi ayat untuk meneruskan perbincangan
"waqar-na fî buyûtikunna" ; yaitu wadzkurna mâ yutlâ.
Tentu saja hal ini adalah pemahaman terbodoh dalam ilmu tafsir. Jika mereka menganggap para imam maksum,
seharusnya mereka juga menganggap istri-istri nabi
maksum. Karena puluhan hadis yang menyatakan
bahwa istri-istri nabi juga termasuk pada istilah ahl al-
bait sudah tidak terbantahkan lagi. Wallahu al-musta'an.

Selasa, 27 Maret 2012

Sejarah Syiah di tandai dengan penghianatan.

Assalamu alaikum,,,,

Oleh, AM Waskito.
Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah
Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai
berikut… [=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel. [=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang
sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir. Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari
Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang
Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang
selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis
Israel. [=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu
bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi,
yaitu Amerika. [=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang
menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di
dunia. Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama
Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum,
kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini,
alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-
akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di
muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu. Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus
Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini? Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan
memohon pertolongan Allah Al Hadi… PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja
keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui
sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap
menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini
adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan
atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan,
mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-
isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para
Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun
menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat
menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani
Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang
Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan
Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk
agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana
membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik
dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini,
ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini
tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu
Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis.
Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar
diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak
zaman dahulu sampai saat ini. Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein
Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau
dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah,
oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein
dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu
tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi
Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia
sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak
satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya,
Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala
penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong
korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah,
peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah
yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam
momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk
para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya
telah binasa di Karbala.” “Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu
Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas
Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha
melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil
ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus
menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani,
selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani
Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman
kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah
menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga
menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon,
Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai
Bahrain. Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam
sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk
memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum
Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah
memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra
Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok
senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana
dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak
dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah
dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik
dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual- beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat
terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika
dikorbankan sebagai tumbalnya. KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah
Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia
terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia
menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir
penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu
hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka
melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal
anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat
perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus
Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya.
Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-
amunisi ringan. Itu saja kok. KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak
merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali
bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal
adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan
perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-
Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan
Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-
leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-
lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa
dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama
Persia (Syiah Rafidhah) itu? KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu
sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut
informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa.
Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran,
sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita
disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah
realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak
salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih
sadis dari orang-orang kafir lain. Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara
Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas
kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon
berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya
pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara
Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai
puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh
Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh
Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas
kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di
Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran. KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu
musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda
belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat
dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi
wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya
tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus
Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga
sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw
juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari
Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak
dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul
pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur
Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al
Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-
tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan
antara Syiah dan Yahudi. KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat
mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin
kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara
dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya
kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan
jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran,
segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua
negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga
China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad
(semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala
manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita
tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan
Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di
mata China, Rusia, dan regim Suriah. Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda
Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti
Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan
ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah
semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja
(meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan
sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah).
Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan
hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa
na’udzubillah min dzalik. Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga
kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah
kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi
masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan
menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah
Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga.
Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

YAHUDI berdoa agar berdiri pemerintahan Muslim

Assalamu alaikum,,,

Yahudi Berdo'a Agar Berdiri Pemerintahan Muslim Di
Timur Tengah Wednesday, 07/03/2012 11:07 WIB Aku Berperang Maka Aku ada (Vladimir Jabotinsky,
Revisionis Zionis) Tidak ada sejarah yang betul-betul dikuasai Yahudi
tanpa melalui jalur peperangan. Untuk menguasai
Palestina, mereka berperang. Untuk mendapatkan
minyak, mereka berperang. Untuk menghancurkan
Islam, mereka pun juga bersusah payang melalui
jalan peperangan. Meski harus memakai tangan orang lain. Tidak terkecuali di Timur Tengah. Analisa ini lahir dari pakar konspirasi dan akhir
zaman kawakan, Syekh Imron Hossein, dalam
sebuah ceramahnya di Lakemba. Beliau mengatakan
bahwa Revolusi Timur Tengah tidak lepas dari
skenario panjang kaum Yahudi. Hasil dari revolusi ini
adalah munculnya beberapa pemerintah yang menyatakan dirinya sebagai “pemerintahan
Islam” di Timur Tengah. Sebuah pemerintahan yang
anti Amerika dan juga anti Israel. “Dan Yahudi akan
selalu berdo’a jika itu terjadi,” ujar pakar akhir
zaman ini. Menariknya Syekh Imron Hosein memprediksi
Revolusi Timur Tengah ini jauh sebelum meletusnya
Arab Spring di tahun 2011. Sejak tahun 2003, Syekh
Imron sudah memprediksi akan terjadi kekacauan di
Timur Tengah yang menumbangkan rezim-rezim
diktator. Memang benar adanya, bahwa sejak tahun 2003,
diam-diam George Bush sudah mengumumkan
sebuah proyek besar yang akan mengubah peta
baru dunia Timur Tengah. Ia menamakannya Great
Middle East. Rencana tersebut kemudian kian
dimatangkan Bush pada tahun 2004 dengan menggelontorkan uang 80 Juta Dolar yang
dialokasikan bagi LSM Pro Demokrasi dan Jaringan
Media di sejumlah negara Arab. Lantas pertanyaannya adalah mengapa Yahudi justru
melakukan konspirasi untuk menumbuhkan
pemerintahan yang anti mereka? Jawabannya
adalah karena dengan bermunculannya
pemerintahan muslim di Timur Tengah, Yahudi
memiliki legitimasi untuk memprovokasi warganya untuk bangkit dan berperang mengalahkan umat
muslim. “Jika kita tidak melakukan sesuatu, kita
semua akan disembelih oleh muslim fanatik,”
ungkap Syekh Imron Hosein menirukan seruan para
Rabi Yahudi. Ketika pemerintahan-pemerintahan muslim ini mulai
bermunculan, lanjut Syekh Imron, kita akan
menyaksikan berita hangat yang akan disiarkan
berhari-hari terkait serangan 11 september. Televisi-
televisi yang sudah beklerja dalam jaringan Yahudi
akan bergerak serempak menampilkan sisi buruk fundamentalisme Islam. Dalam hal ini kantor berita
CNN akan berada pada garda terdepan. Dan media di
seluruh dunia akan dimanfaatkan untuk
mengambarkan skenario yang terjadi seperti efek
domino. Televisi-televisi ini akan menyiarkan bahwa
bangkitnya dunia Islam adalah jalan untuk menyapu
habis semua pemerintahan yang ada. Bahwa
berdirinya pemerintahan muslim adalah lonceng
berdentang bagi kematian kaum Yahudi. Dan para
Rabbi Yahudi akan membangkitkan semangat perlawanan bangsanya untuk bangkit dan melawan
tumbuhnya hegemoni Islam. “Kita harus melakukan
sesutau jika hanya duduk berdiam diri. Israel akan
dihancurkan dan semua Yahudi akan dipenggal,”
kata mereka. Syekh Imron Hosein menegaskan bahwa ketika hal
ini terjadi ini maka pertunjukkan paling menakjubkan
dalam sejarah Yahudi akan segera dimulai. Sebuah
perang yang Paman Sam (AS) sebagai mitra Israel
sendiripun belum pernah menyaksikannya. Karena
Israel memiliki senjata yang tidak dimiliki oleh AS. “Mereka akan mengelaurkan segala senjatanya
agar rakyat dunia tahu bahwa mereka akan menjadi
negara adikuasa baru,” kata Syekh Imron Maka tepatlah kata Vladimir Jabotinsky (1880-1940),
seorang revisionis Zionis dan pemimpin organisasi
teroris Betar sebelum berdirinya Israel, katanya:
“Aku berperang maka aku ada”. Ya sebuah
diktum Corgito Ergo Sum ala Descartes yang dirubah
menjadi semangat perperangan. Dan kebutuhan perang ini tidak saja menjadi semangat Jabotinsky,
karena perintah Taurat yang mendelegasikan bahwa
Tanah Sungai Nil hingga Eufrat adalah hak kaum
Yahudi mustahil bisa didapati jika Yahudi hanya
berdiam diri dan melulu mengandalkan ghazwul fikri
apalagi rekonsiliasi. "Saya tidak percaya pada penggunaan cara-cara
yang menunjukkan kelemahan, seperti diplomasi,
perundingan, dan sejenisnya," tegas Ariel Sharon. Jadi, jika Yahudi sudah menyiapkan segala upayanya
untuk menaklukan umat muslim, sudahkah kita
menyiapkan diri menjadi mujahid untuk melawan
mereka? Inilah akhir zaman. (Pz)

Rahasia otak kanan

Assalamu alaikum,,

Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan
Manusia “Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.” Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat, dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu. Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi, M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Menurut Arman, ternyata tidak semua orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya masing-masing. Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu. ....Karena mereka hanya mengandalkan otak
kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila
bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu
akibat, otak kanan yang tidak terasah.... “Maka pantaslah jika Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan otak
kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya, bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar Arman. Otak kanan yang tidak pernah diasah, lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata Arman prihatin. Islam dan Otak Kanan Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191). “Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak sanggup melihat
dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman. Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.” Sangat jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah- olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran. Hasil Penelitian Mutakhir Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain. Sedangkan tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi urusan otak kanan. ....Otak kanan dapat merekam dengan cepat
dan tersimpan selamanya dalam memori
otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi
cadangan tempat penyimpanan memori
manakala memori otak kita penuh. Kapasitas
kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta
kilometer.... Dikatakan Arman, otak kanan, sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali pulang pergi. Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi. Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran. Salah satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi. Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat. Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya. God Spot Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping- cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama. Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham. Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris
gagal membangun karakter bangsa ini. ....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal
rasa empati, kemampuan berkolaborasi
dengan hati, dan kemampuan daya kreatif.... “Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya. Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK Bunyan. Kata Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar. “Seorang pendidik ketika memberikan hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian] S

Penelitian pakar Al-Kitab,hanya 18% ucapan Yesus yang asli

Assalamu alaikum,,,

PENELITIAN 74 PAKAR ALKITAB Dr. Robert W. Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru dari
Universitas Harvard bersama 74 pakar Alkitab lainnya
karena membuktikan bahwa hanya 18 persen ucapan
Yesus dalam Alkitab yang diangap asli, artinya
sebanyak 82% ayat bibel itu PALSU!!! namun Dr. Robert W. Funk dan 74 pakar alkitab itu di
pecat. Alkitab Reader Digest terbit lebih tipis dan ringkas dari
Alkitab standar umum. Dalam Alkitab ini, kitab
perjanjian Baru diringkas 50 persen, sedangkan dan
perjanjian Lama diringkas 25 persen. Bahkan dalam Alkitab terbitan Jerman ?Die Gute
Nachricht Altes und Neues Testament?, jumlah ayatnya
berkurang belasan ribu ayat dibanding Alkitab standar
Protestan (Revised Standard Version, King James
Version, New International Version, Tyndale Bible,
Zonderfan Bible) maupun standar Katolik (Revised Standard Version Catholic Edition, New American Bible,
dan New Jerusalem Bible). Dalam Alkitab yang diterbitkan oleh Deutsche
Biblestifung Stuttgart, Germany tahun 1978 ini, terdapat
lebih kurang 18.666 ayat dari ratusan pasal yang hilang.
Jumlah ini cukup mencengangkan, karena berarti tiga
kali lipat jumlah ayat kitab suci Al-Qur?an. Bagian 2 Dalam Alkitab terbitan Jerman ?Die Gute Nachricht Altes
und Neues Testament? terbitan deutsche Bibelstifung
Stuttgart, Germany tahun 1978, jumlah ayat dalam
Perjanjian Lama (PL) berkurang 18.666 ayat. Jumlah ini
diperoleh dari perbandingan dengan Alkitab standar
Protestan maupun standar Katolik. Menurut Ev Jansen Litik, Alkitab Perjanjian Lama terdiri
dari 22.465 ayat.(Tanya jawab Dogmatika Kristologi,
hlm.1 . Dengan demikian berarti Alkitab PL kehilangan
sekitas 83 persen. Bila dibuka dengan cermat, dari
lembaran pertama sudah terlihat mencolok adanya
ayat-ayat yang raib itu. Bermula dari kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose), terdapat 8 pasal 5, pasal 10,
pasal 20, pasal 23, pasal 26, pasal 31, pasal 34, dan
pasal 36. Dari seluruh kitab Perjanjian Lama (PL), yang paling
banyak kehilangan ayat adalah kitab Mazmur (Das Buch
Psalmen). Umumnya, kiotab ini terdiri dari 150 pasal.
Tetapi dalam Alkitab terbitan Jerman ini hanya terdapat
41 pasal saja. Sedangkan 109 pasal lainnya tidak
dimuat sama seklai. Di samping itu, bebrapa bagian di antaranya kehilangan searoh pasal. Jika dihitung,
jumlah seluruh ayat yang hilang dari kitabMazmur
berjumlah 1.830 ayat. Nasib yang sama juga dialami oleh kitab Tawarikh yang
terdiri dari Tawarikh I dan Tawarikh II. Kitab Tawarikh I
umumnya terdiri dari 29 pasal dan 891 ayat, sedangkan
kitab Tawarikh II terdiri dari 36 pasal dan 822 ayat.
Kedua kitab ini sama sekali disunat dari Alkitab. Jika
dikalkulasi, terdapat 1.713 ayat yang tidak dimuat dalam kitab Tawarikh. Selain Tawarikh, kitab lain yang dipangkas habis tanpa
menyisakan satu ayat pun adalah Kitab Ester, Ratapan
(nudub Yeremia), Obaja, Nahum, Habakuk, Zefanya,
Tobit, Tambahan Ester, Kebijakan Alomo, Sirakh,
Barukh, dan Tambahan Kitab Daniel. Total jumlah ayat
dari kitab-kitab yang hilang ini adalah 3.006 ayat. Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel) hilang 30 pasal,
antara lain: pasal 6-7, pasal 12-15, pasal 17, pasal
19-30, pasal 32, pasal 35, pasal 38-42, pasal 44-46, dan
pasal 48. Selain itu, ada bebrapa bagian yang hilang
separoh pasal, sehingga total ayat yang hilang
berjumlah 871 ayat. Kitab Yesaya (das Buch Jesaya) yang seyogianya
berjumlah 66pasal, kini tinggal 37 pasal saja,lantaran
kehilangan 29 pasal. Dari 37 pasal yang tersisa itu pun
sebagian hilang separoh pasal. Jumlah seluruh ayat
yang hilang dari kitabYesaya adalah 687 ayat. Kitab Bilangan (Das vierte Buch Mose) hanya ada 10
pasal, setelah kehilangan 26 pasal, antara lain: pasal
1-2, pasal 4-5, pasal 7-9, pasal 11-12, pasal 15-19, dan
pasal 25-36. Jumlah ayat yang hilang dalam kitab
Bilangan adalah 1.057 ayat. Demikian pula yang dialami oleh Kitab Yeremia (Der
Prophet Jeremia). Kitab ini hanya memiliki 25 pasal
setelah kehilangan 27 pasal. Jumlah ayat yang hilang
dalam kitab Bilangan adalah 869 ayat. Dalam Dua Halaman raib Ribuan Ayat: Menurut urutan yang baku, seharusnya setelah kitab
Tibit adalah kitab Yudit (339 ayat), Tambahan Ester (91
ayat), Kebijakan Salomo (435 ayat), Sirakh (1.401 ayat),
barukh (213 ayat), dan Tambahan KItab Daniel (196
ayat). Tetapi, enam kitab yang terdiri dari 2.675 ayat ini
hilang semua. Setelah kitab Tobit, langsung loncat ke kitab Makabe. DAFTAR AYAT-AYAT YANG HILANG DARI ALKITAB imageNo Nama Kitab Jumlah 01. Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose) 391 02. Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose) 539 03. Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose) 764 04. Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose) 1,057 05. Kitab Ulangan (Das Funfte Buch Mose) 698 06. Kitab Yosua (Das Buch Josua) 528 07. Kitab Hakim-hakim (Das Buch Von Den Richtern) 386 08. Kitab l Samuel (Das Erste Buch Samuel) 304 09. Kitab ll Samuel (Das Zweite Buch Samuel) 363 10. I Raja-raja (Das Ersste Buch von den Konigen) 375 11. II Raja-raja (Das Zweite Buch von den Konigen) 343 12. Kitab Tawarikh I 891 13. Kitab Tawarikh II 822 14. Kitab Ezra (Das Buch Esra) 125 15. Kitab Nehemia (Das Buch Nehemia) 289 16. Kitab Ester 167 17. Kitab Ayub (Das Buch Ijob) 672 18. Kitab Mazmur (Das Buch Psalmen) 1,830 19. Kitab Amsal (Das Buch Sprichworter) 704 20 Kitab Pengkhotbah (Das Buch Koholet) 100 21. Kitab Kidung Agung (Das Hohelied) 31 22. Kitab Yesaya (Das Buch Yesaya) 687 23. Kitab Yeremia (Der Prophet Jeremia) 869 24. Kitab Ratapan 154 25. Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel) 871 26. Kitab Daniel (Das Buch Daniel) 219 27. Kitab Hosea (Der Prophet Hosea) 128 28. Kitab Yoel (Der Prophet Joel) 16 29. Kitab Amos (Der Prophet amos) 14 30. Kitab Obaja 21 31. Kitab Mikha (Der Prophet Micha) 46 32. Kitab Nahum 47 33. Kitab Habakuk 56 34. Kitab Zefanya 53 35. Kitab Hagai (Der Prophet Haggai) 14 36. Kitab Zakharia (Der Prophet Sacharja) 115 37. Kitab Maleakhi (Der Prophet Maliachi) 36 38. Kitab Tobit (Das Buch Tobit) 85 39. Kitab Yudit 339 40. Tambahan Ester 91 41. Kebijakan Salomo 435 42. Kitab Sirakh 1,401 43. Barukh 213 44. Tambahan Kitab Daniel 196 45. I Makabe (Das Erste Buch von Den Makkabaer) 757 46. II Makabe (Das Zweite Buch von Den Makkabaer)
424 Jumlah ayat yang hilang 18,666 ayat

Menjawab tudingan Al-Qur'an telah dirubah.

Al-QUR’AN DIKORUPSI 127 AYAT?
(Menjawab Tudingan Misionaris JIL dan Penginjil Kristen) Oleh: A. Ahmad Hizbullah M.A.G.
[www.kristenisasi.wordpress.com , ahmadhizbullah@gmail.com]
.
Sebagai konsekuensi dari dua kalimat syahadat,
seorang Muslim meyakini Al-Qur’an sebagai satu-
satunya kitab suci pamungkas yang tidak mengandung
keraguan (la rayba fih) sedikit pun. Otentisitasnya dijamin langsung oleh Allah SWT,
sehingga setiap huruf dan ayatnya selalu terjaga
se¬panjang masa dari segala perubahan (tahrif), baik
penambahan, pengurangan, penyisipan, manipulasi,
maupun perubahan tata letak ayat. Jaminan langsung
dari Allah itulah yang menjadi penentu kemurnian Islam sebagai¬mana yang diajarkan Rasulullah SAW. Karenanya, para musuh Islam baik orien¬talis Yahudi
maupun Kristen yang ingin meruntuh¬kan Islam,
menjadikan Al-Qur’an sebagai sasaran tembak.
Mereka berpikir, jika keyakinan terhadap otoritas
(kehujjahan) Al-Qur’an ini runtuh, maka tidak ada lagi
yang bisa dipertahan-kan dari Islam selain namanya (illa ismuhu).
Salah satu upaya yang mereka tempuh untuk
meng¬goyang keyakinan umat Islam terhadap
orisinalitas Al-Qur’an adalah men¬ciptakan ber¬bagai
kebohongan –yang dikemas sedemikian rupa sehingga
menimbulkan efek seolah-olah objektif dan ilmiah– bahwa mushaf Al-Qur’an yang ada di tangan umat
Islam saat ini tidak sama dengan Al-Qur’an yang
diwahyukan Tuhan kepada Nabi Muhammad
Mereka menuding proses pem¬bukuan Al-Qur’an oleh
Khalifah Abu Bakar dan Utsman RA banyak mengalami
kesalahan dan distorsi. Akhir-akhir ini, dalam berbagai situs, mailis dan blog,
para penginjil giat menyerang otentisitas Al-Qur’an
dengan berbagai syubhat. Beberapa situs di antaranya: http://www.ekaristi.org/ , http://eInjil.com/ , http:// www.sarapanpagi.org/ , www.indonesia.faithfreedom.org , dll. Salah satu amunisi untuk menyerang Al-Qur’an, justru
mereka kais dari mulut para liberalis berkedok Islam
(kelompok JIL). Artikel “Merenungkan Sejarah Al-
Qur’an” tulisan Luthfi Assyaukanie dalam
islamlib.com (17/11/2003), menjadi “durian runtuh”
bagi para penginjil. Dalam artikel tersebut, pentolan JIL yang menjadi dosen Sejarah Pemikiran Islam di
Universitas Paramadina Jakarta ini menuduh Al-
Qur’an surat Al-Ahzab yang ada saat ini tidak sesuai
dengan Al-Qur’an yang diajarkan Nabi Muhammad,
karena dikorupsi 127 ayat pada proses pembukuannya.
Berikut kutipannya: “Perbedaan antara mushaf Utsman dengan mushaf-
mushaf lainnya bisa dilihat dari komplain Aisyah, istri
Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam
kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: “pada
masa Nabi, surah al-Ahzab berjumlah 200 ayat. Setelah
Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi seperti sekarang [yakni 73 ayat].” ( http:// www.islamlib.com/id/page.php?page article&id=447). Serangan para penginjil Kristen dan liberalis Muslim itu
bukan hal yang baru, melainkan sudah kuno dan
kadaluwarsa (out of date). Jauh sebelumnya tudingan
ini telah dilontarkan oleh Robert Morey pada tahun 1992
dalam buku The Islamic Inva¬sion. Morey menulis:
“Some verses missing. According to Professor
Guillaume in his book, Islam, (p. 191 ff), some of the
original verses of the Quran were lost. For example, one
Sura originally had 200 verses in the days of Ayesha.
But by the time Utsman standardized the text of the Quran, it had only 73 verses! A total of 127 verses had
been lost, and they have never been recovered.” (The
Islamic Invasion: Confronting the World’s Fastest
Growing Religion, Harvest House Publishers, Eugene,
Oregon, p. 121). (Beberapa Ayat Hilang. Menurut Profesor Guil¬laume
dalam bukunya yang berjudul Islam, pada halaman 191
ff disebutkan bahwa beberapa ayat Al-Qur’an yang
asli telah hilang. Contohnya adalah salah satu surat
yang aslinya terdiri dari 200 ayat pada zaman Aisyah.
Akan tetapi aneh¬nya sesaat sebelum Utsman membukukan teks Al-Qur’an, jumlah ayatnya tersisa
hingga 73 ayat! Sedangkan 127 ayat lainnya telah
hilang begitu saja dan tidak pernah ditemukan lagi
hingga sekarang).
Betapa kompaknya ocehan penginjil Kristen dan aktivis
JIL itu, sangat cocok bagai cembul dapat tutupnya. Sama-sama menghujat, dan sama-sama tidak ilmiah. Gaya mengkritik para penginjil, orientalis dan liberalis
itu sangat kampungan dan tidak ilmiah sama sekali.
Mereka hanya bisa menuding Al-Qur’an hilang tanpa
menyebutkan teks ayat yang dituding hilang itu, apa
motifnya, dan siapa yang menghilangkannya. Hal ini berbeda dengan gaya ilmuwan Kristen ketika
mengkritik Alkitab (Bibel), kitab suci mereka sendiri.
Ketika memvonis kepal¬suan ayat ketuhanan Trinitas
dalam kitab 1 Yohanes 5:7-8: “Sebab ada tiga yang
memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan
Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]” (1 Yohanes 5:7-8). Mmereka bisa membuktikan siapa yang pemalsunya,
kapan terjadinya dan apa motif pemalsuan ayat
tersebut. William Barclay –teolog terkemuka asal
Skotlandia yang dikukuhkan menjadi Gurubesar dalam
bidang Biblical Criticism tahun 1969– bisa menunjukkan
asal-usul kepalsuan ayat Trinitas itu. Dengan data-data yang valid, di¬bukti-kannya bahwa
orang pertama yang mengutip ayat itu adalah
Priscillian, seorang bidat asal Spanyol yang meninggal
tahun 385. Sisipan teks ayat itu berasal dari komentar
atau catatan pada margin Alkitab yang dimasukkan
secara resmi ke dalam Alkitab karena dianggap mendukung doktrin Trinitas (William Barclay, The Daily
Bible Study: the Epistles of John and Jude, [edisi
Indonesia: Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat-surat
Yohanes dan Yudas], hlm. 185-187). Terhadap tudingan korupsi 127 ayat dalam Al-Qur’an,
kita tidak bisa berkomentar banyak, karena tudingan
tersebut disuguhkan apa adanya tanpa penelitian
sedikit pun. Padahal, sebagai seorang ilmuwan
terpelajar, seharusnya mereka melakukan
penyelidikan lebih jauh, darimana riwayat kisah tersebut dikutip oleh Guillaume. Tuduhan ini tertolak
dengan fakta-fakta berikut: Pertama, Khabar dalam Al-Itqan yang dikutip oleh Luthfi
Assyaukanie –maupun Profesor Guil¬laume– tidak valid
dan patut dipertanyakan, karena tidak mencamtumkan
sanad yang shahih sampai kepada para shahabat.
Apalagi, para ulama hadits menyebut riwayat yang
men¬¬catut nama Aisyah ummul mukminin itu sebagai “sanad yang paling lemah” (Tafsir At-Tahrir Wat-
Tanwir X/246).
Senada dengan itu, Muhammad Izzah Daruzah yang
telah melakukan penelitian terhadap tuduhan itu,
menyebutnya sebagai khabar yang kurang dipercaya
(dhaif) dan tidak terdapat dalam kitab hadits yang shahih. Maka tawaquf (abstain) dari khabar tersebut
lebih afdhal.
Selain itu, dalam mushaf Utsman RA dinukil dari mushaf
yang telah disusun pada masa Abu Bakar RA, tidak
mungkin terjadi penghapusan satu ayat pun, apalagi
sampai ratusan ayat seperti yang dituduhkan itu. Apalagi Aisyah RA adalah wanita yang kuat hafalan
baik terhadap ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits
nabi. Sehingga sangat tidak masuk akal jika Aisyah
hanya berdiam diri saat menjumpai ada ratusan ayat
yang dihapus. Kalaupun pengurangan ayat itu terjadi
tidak masuk akal pula kalau dirinya tidak membantah” (At-tafsir Al-Hadits; Tafsir Suwar
Murattabah Hasba Nuzul, VIII/238-239). Kedua, Secara logika, penyusutan ayat dari 200 menjadi
73, artinya hilang 127 ayat. Ini bukan suatu jumlah yang
sedikit. Seandainya Utsman mengorupsi 127 ayat Al-
Qur’an pada proses pem¬bukuan, bisa dipastikan
umat Islam akan ‘geger’ pada waktu itu, bahkan
bisa terjadi konflik berdarah yang akan menggagalkan proses pembukuan Al-Qur’an. Jika berani
mengo¬rupsi ayat Al-Qur’an meskipun hanya satu
ayat, pastilah Utsman akan menuai komplain dari para
shahabat lainnya, karena sangat banyak shaha¬bat
yang hafal Al-Qur’an di luar kepala. Ketiga, Riwayat dhaif tentang komplain Aisyah
terhadap mushaf Al-Qur’an, semakin terbukti dengan
adanya ijma’ (consensus) umat Islam terhadap
mushaf Al-Qur’an pada waktu itu. Setelah mushaf Al-
Qur’an pada masa Utsman selesai dibukukan, naskah
tersebut diverifikasi dan dicek dengan mushaf yang dari Hafshah, lalu dibacakan kepada para shahabat di
depan Utsman. Ternyata tak satupun shahabat yang
mem¬protes (komplain) terhadap mushaf Al-Qur’an
tersebut. (The History of Qur’anic Text, edisi Indonesia:
Sejarah Teks Al-Qur’an, hlm. 105). Keempat, Dalam sejarah pembukuan Al-Qur’an, tidak
pernah terjadi ayat yang hilang, karena sejak zaman
Nabi, Al-Qur’an sudah dihafal oleh ratusan shahabat
secara mutawatir. Yang terjadi adalah terselipnya
media catatan ayat pada proses pembukuannya,
padahal ayat tersebut sudah dihafal di luar kepala oleh para shahabat. Jika hal ini terjadi, maka penulisan ayat
Al-Qur’an dalam mushaf belum dapat dilakukan,
karena penulisan ayat dilakukan jika memenuhi dua
syarat: adanya hafalan yang dihafal¬kan langsung dari
Rasulullah SAW dan adanya tulisan yang ditulis
langsung di hadapan Rasulullah. Jika para shahabat
sudah hafal suatu ayat tapi tulisannya belum dijumpai,
maka tulisan tersebut dicari sampai ketemu, baru
kemudian ditulis dalam mushaf. Misalnya, surat Al-Ahzab 33 belum ditemu¬kan
catatannya, sementara ayat tersebut sudah dihafal di
luar kepala oleh para shahabat. Pada¬hal Abu Bakar
mempersyaratkan adanya cata-tan Al-Qur’an yang
disaksikan oleh dua orang ketika ditulis langsung di
hadapan Rasulullah. Maka ayat yang dimaksud dicari-cari terus, hingga
akhirnya diketemukan pada catatan shaha-bat Abu
Khuzaimah bin Aus Al-Anshary. Demi¬kian pula dengan
surat At-Taubah 128-129, yang akhirnya diketemukan
di kediaman shahabat Khuzaimah bin Tsabit. Tak satupun ayat Al-Qur’an yang hilang, karena ayat-
ayat itu langsung dihafal oleh para shaha¬bat setelah
diwahyukan kepada Nabi SAW. Dan tidak pernah terjadi
perbedaan naskah Al-Qur’an menurut Aisyah dengan
naskah Al-Qur’an yang dibukukan oleh kepanitiaan
yang dibentuk oleh Utsman bin Affan. Itulah salah satu cara penjagaan Allah terhadap Al-
Qur’an adalah menjadikannya sebagai mukjizat yang
penuh dengan keindahan struktur sehingga mudah
dihafalkan orang, meskipun orang itu tidak paham
bahasa Arab. “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an
untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil
pelajaran?” (Qs Al-Qalam 17, 22, 32, 40). Buah penjagaan Allah terhadap kitab suci-Nya adalah
tidak adanya perbedaan Al-Qur’an yang beredar di
seluruh dunia. Di negara mana¬pun, Al-Qur’an tetap
sama dan seragam, dalam bahasa Arab yang sudah
dihafal oleh jutaan huffaz. Fakta-fakta itu seharusnya bisa mencelikkan mata para
para penginjil, orientalis dan liberalis. Bila mereka
keukeh tidak mau menerima kebenaran Al-Qur’an,
bahkan terus-menerus menghujatnya, masih adakah
perbedaan aqidah antara para misionaris JIL dan
penginjil Kristen itu, selain kolom agama di KTP? [Dimuat di Tabloid Suara Islam edisi 72, tanggal 7-21
Agustus 2009M, hlm. 18]

APRIL MOOP,hari pembantaian Muslim Spanyol

APRIL MOP : HARI PEMBANTAIAN UMAT ISLAM SPANYOL Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada
suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai
bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari
April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-
orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada
orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya? Sejarah April Mop Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari
kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam
Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-
cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April
Mop dengan cara melegalkan penipuan dan
kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka. Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—
yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari
di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman,
orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak
boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya
telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga
akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu
saja bukan marah sungguhan. Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau
Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade
terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin
akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di
kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan
juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah
meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya
terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak,
bermanfaat atau sebaliknya. Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar
yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop,
atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode
sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau
bertepatan dengan 892 H. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh
Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur
tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan
Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus
melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar
menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon,
Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat
kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi
kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat
yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi
Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik
dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang
kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam.
Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun
sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara
Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu
berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan
segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram
seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya. Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling
Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya
membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal.
Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk
mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol. Akhirnya mereka menemukan cara untuk
menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama
melemahkan iman mereka melalui jalan serangan
pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-
diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara
gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka
bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an.
Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk
meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat
Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan
hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib.
Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan
dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak
hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga
penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang
tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh. Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan.
Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut
orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk
menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus
mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal
menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib
mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang
masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang
tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa
para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan
aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini.
Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan
melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah
dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat
ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera
bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol. Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada
keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa
seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan
menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak
mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan
terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan,
dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah
yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat
menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari
rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang
Islam yang masih bertahan di dalamnya. Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan,
hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari
kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka
keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat
tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-
apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-
anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara
salib telah mengepung mereka dengan pedang
terhunus. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara
salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa
belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana.
Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh
dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut
yang biru telah berubah menjadi merah kehitam- hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah
yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap
tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day).
Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan
menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat
kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara
salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka
merayakan April Mop dengan cara melegalkan
penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan
dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka. Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi
yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan
saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai
oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah
sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-
ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia
sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun
pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di
Granada, Spanyol, 5 abad silam. Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda
sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa
kita sadari

Keristen sejarah kekisruhan terlama di Dunia

Assalamu alaikum,,

Agama kristen memiliki sejarah kekisruhan terlama
didunia, meski diakui bahwa ajarannya bersumber dari
Yesus (Nabi Isa a.s.) tetapi penelusuran sejarah
menunjukkan bahwa peranan Yesus (Nabi Isa a.s.)
dalam ajaran kristen masa kini sudah kehilangan
eksistensinya, karena sebagian besar isi kitab Injil adalah tulisan seorang Yahudi yaitu Raul/Paul yang
belakangan disebut sebagai Paulus. Istilah Kristen sesungguhnya juga bukan berasal dari
nama yang dibawa oleh Nabi Isa a.s. (Yesus) istilah
Kristen muncul dan erat hubungannya dengan
peristiwa penyaliban Yesus (Cross-salib) dari istilah
inilah kemudian muncul istilah Kristus (orang yang
disalib) dan pengikutnya disebut sebagai umat Kristen. sementara sebutan Nasrani bagi penganutnya
bersumber dari sejarah perjalanan Dakwah Yesus di
tanah Nazareth (Nasharo). Sebagian lagi mengatakan
Nazareth adalah tempat kelahiran Yesus. Akan tetapi
sebagian orang Kristen menyangkalnya, menurut
mereka Yesus lahir di Bethlehem. Hal ini dihubungkan dengan persoalan nubuat yang akan dibahas kemudian. Yesus dan Paulus Sebagian dari sarjana telah menitikberatkan
perhatiannya pada tulisan-tulisan Paulus dalam Kitab
Perjanjian Baru, yang dimulai oleh F.C. Baur dari
Tübingen. Mereka mengatakan bahwa dalam Perjanjian
Baru terdapat dua aliran yang sangat bertentangan satu
sama lain, yaitu ajaran-ajaran Yesus dengan ajaran- ajaran Paulus. Bagi mereka, ajaran Yesus telah diubah
oleh Paulus sedemikian rupa, sehingga pada
hakikatnya Pauluslah yang merupakan pendiri agama
Kristen yang dianut oleh banyak orang saat ini. Ketika Yesus mengajarkan bahwa manusia dapat
mencapai kerajaan surga dengan bertobat dan berbuat
baik, maka Paulus mengatakan bahwa dosa manusia
telah ditebus Yesus. Dengan menyadari dosa yang telah
dilakukannya dan menyelami kejahatan manusia.
Paulus mengembara meletakkan tiang-tiang agama Kristen dengan doktrin tentang Yesus sebagai penebus
dosa, yang telah membebaskan manusia sejak
jatuhnya Adam. Ajaran penebusan dosa oleh darah Kristus atas umat
manusia, suatu dosa yang menurut ajaran Gereja
dibawa sebagai warisan turun temurun sejak jatuhnya
Adam, yang merupakan bagian dari skema Tritunggal,
kemudian ditentang pula oleh kaum Kristen sendiri.
Pada abad kelima, Pelagius menyatakan dengan tegas di Roma, bahwa dosa adalah suatu perbuatan, bukan
suatu keadaan setiap manusia bertanggung jawab atas
dosanya sendiri. Dengan keyakinan yang sempurna
Paulus mengajarkan Injilnya tentang Yesus yang tidak
diajarkan Yesus dalam Injil-injil sinoptik. Tatkala Yesus mengatakan dengan tegas kepada dua
belas muridnya: "Jangan kamu menyimpang kejalan
bangsa lain atau masuk kedalam kota orang Samaria,
melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel" (Matius, 10:5-6) dan mengatakan "Aku
diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Matius, 15:24). Paulus kemudian menentangnya, karena
kelemahannya (Isa a.s.) menghadapi orang Yahudi, dan
kemudian ia mengembara kenegeri-negeri orang kafir.
(Kisah Para Rasul, 22:18-21). Yesus yang sejak awal
sampai akhir hidupnya bertindak sesuai dengan hukum
Taurat, yang menyuruh manusia menaati Musa (Markus, 1:44) dan yang mengatakan: "Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para Nabi. Aku
datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya" (Matius, 5:17). Paulus dengan tegas
menentang: "sebab tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan dihadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang
mengenal dosa" (Roma, 3:20). "sebab kamu tidak akan
dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada
dibawah hukum Taurat, tetapi dibawah kasih
karunia" (Roma, 6:14). "sebab sekiranya ada kebenaran
oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus" (Galatia, 2:26). Adanya pertentangan kedua injil ini Wrede berkata:
"Maka terdapatlah suatu celah yang tak terhubungkan
antara Yesus dan Paulus. Paulus adalah pendiri kedua
dari agama Kristen. Pendiri kedua ini tidak syak lagi
bertentangan dengan pendiri yang pertama dalam
keseluruhannya dan yang terkuat - tetapi tidak lebih baik". Teolog-teolog itu bertanya: hak apakah yang
dipergunakan oleh Paulus untuk mengubah atau
menghapus hukum Taurat, sedangkan dia bukanlah
Kristus atau Messias, bukan Nabi, malah bukan murid
Yesus. kekuasaan apa yang dipergunakannya untuk
berkata: "Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu" (Galatia, 5:2),
sedangkan Yesus (Lukas, 2:21) dan seluruh muridnya
bersunat. Tritunggal Dengan meragukan keaslian Injil, kaum terpelajar
berpendapat, bahwa dogma Tritunggal dan skemanya,
seperti penebusan dosa dengan darah Yesus
(atonement) yang tidak dapat diterima oleh akal,
bukanlah ajaran Yesus. Kaum terpelajar berpendapat
bahwa ajaran Tuhan Bapa telah masuk kedalam ajaran Kristen dari paham Yunani. Mitos Yunani mengenai
istilah Zeus-Pater atau Yupiter sebagai Tuhan Bapa. Demikian pula tentang penjelmaan Tuhan kedalam
tubuh manusia yang merupakan ajaran Yunani, telah
masuk pula kedalam ajara agama Kristen. Dalam ajaran
agama Kristen, meskipun ibu Yesus yang bernama
Maria bersuamikan Yusuf situkang kayu, tetapi sebelum
Maria kawin dengan Yusuf, yaitu sejak mereka bertunangan, Maria telah mengandung dan melahirkan
Yesus. Dan Yesus adalah anak Tuhan. Menurut sarjana-
sarjana, cerita ini sama dengan cerita Herkules sebagai
anak dari Tuhan Bapa yang bernama Zeus-Pater. Ibu Herkules, Alkmene, telah mengandung dan
melahirkan anak (dengan Tuhan Bapa) yang bernama
Herkules. Jadi kedua-duanya, Yesus dan Herkules,
beribu manusia tetapi berayahkan Tuhan Bapa. Kedua-
duanya adalah Anak-Tuhan, keduanya adalah Tuhan. Anehnya kedua cerita ini bersamaan pula dengan
dongeng atau cerita agama Hindu. Krishna, juga
beribukan manusia, yaitu Devanaki, penjelmaan dari
Wishnu sebagai anak Tuhan dan ayahnya adalah juga
Tuhan Bapa atau Zupitri, yaitu Brahma. Krishna adalah
Tuhan atau anak Tuhan, tepat seperti Kristus. Para ahli sejarah agama Jerman, seperti Bruno Freydank, Prof.
Rudolf Seydel, Dr. Hubbe-Scheiden, Th. Schultze, K.E.
Neumann membuktikan pula bahwa sebenarnya
agama Kristen mempunyai hubungan erat dengan
Hinduisme. Mereka memastikan bahwa agama Kristen tumbuh dari
Hinduisme dan Budhisme. Ini dapat diterangkan menurut persamaan dengan apa
yang kita temui dalam cerita Herkules; Bapanya
bernama Zeus, namun ayahnya-manusianya adalah
Amphitryon. Demikian pula Yesus, menurut Matius,
disamping Anak Tuhan juga disebut anak Yusuf.
Dongeng Herkules tertua menyebut Amphitryon disebut tunangan Alkmene. Demikian pula yang dikhotbahkan
dalam Injil Matius. Persamaan ajaran-ajaran dan dongeng-dongeng Yunani
dengan ajaran-ajaran Gereja begitu banyaknya,
sehinggga sebagian besar sarjana berpendapat bahwa
cerita-cerita dalam Injil-injil itu pada hakikatnya adalah
mitos-mitos yang dibuat-buat manusia. Sebagian kristolog membuktikan bahwa ada hubungan
antara ajaran-ajaran Kristen dengan dongeng Yunani,
maka sebagian lagi membuktikan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara dongeng-dongeng Hindu
dan ajaran-ajaran Gereja. Bagi mereka, ajaran-ajaran
dan mitos Hindu telah dipakaikan busana dan perhiasan Barat serta dinamakan agama Kristen, tetapi kerangka
dasarnya tetap ajaran Hindu. Th. J. Plange berkata: "kita tidak mendapat kabar baru tatkala kita
mendapatkan bahwa penjelmaan Tuhan menjadi
manusia, yaitu turunnya Tuhan keatas bumi untuk
menebus dosa makhluknya, yang dasarnya agama
Hindu. Setiap orang akan mengetahui apabila mereka
membaca buku Hindu. Seterusnya kitab-kitab suci agama Kristen diambil dari dongeng-dongeng Hindu,
dari cerita Krishna dan Budha, adalah sangat mungkin
dan dapat dianggap hampir pasti. Dalam penyatuan
kedua dongeng-dongeng keagamaan dari India yang
penting ini, dengan mudah kita menemukan lagi seluruh
bagian keempat Injil Kristen yang penting itu. Akhirnya terbukalah rahasia kepada para Ahli ini.
Memang bahasa Sansekerta serta dongeng-
dongengnya bersamaan dengan bahasa serta dongeng-
dongeng Yunani. Kedua aliran ini, Yunani dan Hindu,
dalam ukuran tertentu, telah mempengaruhi agama
Kristen. Namun yang menjadi pertanyaan ialah, bagaimanakah ajaran-ajaran dan mitos-mitos ini
memasuki Perjanjian Baru? Banyak sarjana
mengemukakan pendapatnya. David Friedrich Strauze mengatakan bahwa mitos-mitos
dalam Perjanjian Baru timbul karena kehendak penulis-
penulis Injil, bahwa nubuat dalam Perjanjian Lama
harus dipenuhi. Begitu juga keajaiban Yesus, katanya,
merupakan penjelmaan-penjelmaan dongeng.
Dikemukakannya dalam bukunya 'Das Leben Jesu' atau 'Riwayat Hidup Jesus', bahwa riwayat Jesus terbagi
dalam dua bagian, yaitu "Yesus dalam batas-batas
sejarah" dan "riwayat dongeng Yesus dalam
kejadiannya dan pertumbuhannya" yang terakhir ini
menerangkan bagaimana timbulnya dongeng Yesus
sebagai Anak Tunggal Tuhan yang turun untuk menebus dosa manusia, dari mana asalnya ceritera
bintang yang jalan dilangit dan berhenti ditempat
kelahiran Yesus, bagaimana timbulnya pemenuhan
nubuat dalam Perjanjian Baru yang dipaksakan; karena
Messias yang dijanjikan itu haruslah anak Daud, maka
penulis Injil telah membuat kesalahan ketika mengatakan bahwa bapak Yesus adalah Yusuf,
tunangan Maria yang berasal dari turunan Daud,
sedangkan Yusuf bukanlah ayah Yesus, sebab Yesus
telah dinyatakan sebagai Anak Tuhan Bapa oleh penulis
Injil. Demikian pula Strausz berpendapat, bahwa ia juga
membuktikan bahwa Perjanjian Baru bukanlah
merupakan pencatatan kitab pada zaman Yesus, tetapi
baru ditulis lama berselang setelah Yesus wafat. Ia
mengatakan bahwa mitos-mitos itu timbul secara tidak
disadari. Perjanjian Baru ditulis dengan tambahan mitos-mitos
yang secara tidak sadar dibentuk dalam masyarakat
Kristen, sebagai pernyataan untuk memenuhi
kedatangan Messias yang dijanjikan dalam Perjanjian
Lama...Menurut Strausz, tatkala orang datang menemui
Yesus, mula-mula dalam jumlah sedikit, kemudian banyak, mereka berpikir bahwa segala sesuatu harus
terjadi padanya sebagaimana yang dinubuatkan dan
diterangkan dalam Perjanjian Lama...Karena Messias itu
haruslah anak Daud sebagaimana yang dinubuatkan
Mikha, maka ia harus dilahirkan di Bethlehem. Karena
Musa telah melakukan keajaiban-keajaiban, maka Yesus harus pula melakukan keajaiban-keajaiban.
Karena Yesaya meramalkan bahwa pada masa itu
orang buta akan melihat, orang tuli akan dapat
mendengar, orang lumpuh akan meloncat seperti rusa
jantan dan lidah orang bisu akan dapat berbicara, maka
orang-orang telah mengetahui sampai kedetil-detilnya keajaiban-keajaiban apa yang harus dilakukan Yesus,
kalau beliaulah Messias yang dinanti-nantikan itu.
Sedangkan sarjana-sarjana yang dipelopori Bauer
berpendapat bahwa Philo-lah yang turut bertanggung
jawab membentuk medium yang memperkenalkan
unsur-unsur Yunani seperti Plato (428-389 Seb-M), Heraklitus dan aliran Stoa kepada agama Kristen. Orang
Yahudi dari Alexandria inilah yang turut serta
membentuk wadah agama Kristen dengan memadukan
ajaran-ajaran Yunani itu dengan ajaran Yahudi, yang
kemudian 'dijiplak' oleh penulis Injil. Karya Philo adalah
sumbangan pendahuluan ajaran Yahudi kepada ajaran Kristen; filosof Yahudi ini telah mengerjakan falsafah
Yunani sedemikian rupa, sehingga merupakan bentuk
awal agama Kristen, dengan melanjutkan karya-karya
Heraklius, Plato dan aliran Stoa. Kisruh mengenai Tritunggal bermula dari filsafat
Neoplatonisme yang telah dimasukkan ke dalam Injil
Yohanes dengan mengambil istilah "Logos" yang
berasal dari Plato itu, sebagai Tuhan yang menjelmakan
dirinya menjadi manusia. Unsur-unsur Neoplatonisme
yang paling mencolok dapat dipelajari dari Injil Yohanes. Injil ini paling menarik, karena timbulnya lama
sesudah Masehi, dan terpisah, tak bersamaan isinya
dengan ketiga Injil Sinoptik, Injil Matius, Injil Markus dan
Injil Lukas. Oleh karena itu mereka memastikan bahwa
Yohanes ini bukanlah murid Yesus, melainkan seorang
yang tidak pernah dikenal pada zaman Yesus. Tatkala Yohanes memulai Injilnya dengan "Pada
mulanya adalah Logos (Kalam atau Firman)... Dan
seterusnya, maka sesungguhnya Yohanes tidak
menulis suatu penyaksian mata tentang perbuatan dan
ajaran Yesus, karena teori Logos ini bukanlah tradisi
Perjanjian Lama, melainkan dari bahasa filsafat Yunani. Dengan kata-kata ini Yohanes telah membawakan
filsafat Neoplatonis dari Philo dan lainnya. Mereka telah
mengacaukan perkataan 'firman' dari Perjanjian Lama
dengan 'Logos' dari Plato dan kaum Platonis. Kata 'firman' dalam Perjanjian Lama yang berbunyi
"Oleh firman Tuhan, langit telah dijadikan" (Mazmur,
33:6) disamakan oleh kaum Neoplatonis dengan Logos
lalu dimasukkan oleh penulis-penulis Injil kedalam
Perjanjian Baru. Firman atau perintah Tuhan telah
dijadikan Logos atau Tuhan itu sendiri, "yang segala sesuatu dijadikan oleh Dia." Logos atau Tuhan itu sendiri
telah menjadi daging atau manusia sebagaimana bunyi
Injil Yohanes. Dengan filsafat tersebut, Yesus telah
dijadikan daging penjelmaan dari Logos. Yesus telah dijadikan Anak Tuhan yang oleh karenanya
adalah Tuhan juga. Sementara doktrin Tritunggal sendiri
diperoleh dari Injil Yohanes "Sebab ada tiga yang
memberi kesaksian di surga: Bapa, Firman dan Roh
Kudus; dan ketiganya adalah satu..." (Yohanes 1: 5-7). Yang paling mengejutkan ialah, ajaran penjelmaan
Tuhan menjadi manusia merupakan wujud inkarnasi,
adalah paham inkarnasi dalam ajaran Hindu. Sehingga
tak pelak lagi mereka berkesimpulan Injil Yohanes ini
jelas memasukkan paham ajaran Hindu kedalam
doktrin Kristen melalui filsafat Yunani. Disamping ajaran-ajaran Tritunggal, ajaran penebusan dosa dan
sebagainya, juga sakramen, berasal dari Hinduisme,
yang membaptiskan anak yang baru lahir disungai
Gangga atau dengan air suci. Origenes (185-254), seorang Bapak Gereja di
Alexandria, umpamanya, malah mempercayai ajaran-
ajaran reinkarnasi Hindu. Para ilmuwan menyelidiki dan
mengambil kesimpulan bahwa misi-misi agama Hindu
telah sampai ke Yunani maupun Alexandria, sebelum
Yesus lahir (O. Hashem: 1984). Kisruh mengenai Tritunggal kemudian meluas dengan
dilakukannya kongres-kongres (Konsili Nisea) untuk
membahas mengenai ketuhanan Yesus mencapai
waktu berabad-abad lamanya dan menimbulkan
perpecahan dan pembunuhan-pembunuhan bagi pihak
yang tidak sepakat pada aliran yang berkuasa. Berbagai rentetan fakta sejarah dan peristiwa diatas
memberi pelajaran bagi kita bahwa, semakin jelas
keberadaan agama Kristen tidak lagi dapat
dipertahankan argumennya bahwa ia juga termasuk
agama wahyu.

Kesimpulan para Professor tentang Al-Qur'an

Assalamu alaikum,,,,

KESIMPULAN PARA PROFESOR TENTANG QUR'AN
===============================
. ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻡﻼﺴﻟﺍ
ِﻢــــــــــــــــــْﺴِﺑ
ﻢﻴِﺣَّﺮﻟﺍ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍِﷲ
. ﻦﻴﻤﻟ ﺎﻌﻟﺍ ﺏﺭ ﻪﻠﻟ ﺪﻤﺤﻟﺍ ﻝ ﻮﺳﺭ ﻰﻠﻋ ﻡﻼﺴﻟﺍ ﻭ ﺓﻼﺼﻟﺍ
ﺪﻌﺑ ﺎﻣﺍ. ﻪﻠﻟﺍ
“Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk
pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama Islam dapat
mencapai sukses dalam hal ini. Tidak ada pertentangan
antara ilmu genetika dan agama. Kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjuk¬kan oleh ilmu pengetahuan
menjadi valid. AI-Qu...ran yang berasal dari Allah
mendukung ilmu pengetahuan. ........- Prof. Dr. Joe Leigh Simpson Ketua Jurusan Ilmu
Kebidanan dan Ginekologi dan Prof. Molecular dan
Genetika Manusia, Baylor College Medicine, Houston,
Amerika Serikat. "Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu pengetahuan
dari Allah. "
.........- Prof. Marshall Johnson Guru Besar ilmu Anatomi
dan Perkembangan Biologi, Universitas Thomas
Jefferson, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. “AI-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran,
bukti,” dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai
akhir zaman. "
.........- Prof. TVN Persaud Ahli anatomi, ahli kesehatan
anak-anak,dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu
reproduksi di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada. "Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah
kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan
ilmiah. "
..........- Prof. Tejatat Tejasen Ketua Jurusan Anatomi
Universitas Thailand, Chiang Mai "...metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa
yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu.
AI-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang
simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana. "
...........- Prof. Alfred Kroner Ketua Jurusan Geologi Institut
Geosciences, Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz, Jerman. “AI-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang
menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa
depan. "
..........- Prof. Palmer Ahli Geologi ternamaAmerika
Serikat. "llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang
telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang
lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemukan apa
yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun
yang lalu."
..........- Prof. Shroeder Ilmuwan kelautan dari Jerman "Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemukan
jalan masa depan saya untuk investigasi alam
semesta,"
...........- Prof. Yoshihide Kozai Guru Besar Universitas
Tokyo dan Direktur The National Astronomical
Observatory, Mikata, Tokyo, Jepang PENGETAHUAN YANG BENAR HARUS DITEGASKAN
DENGAN AGAMA YANG BENAR
--------------------------------------------------------
Meski Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak
mukjizat fisik seperti menyembuhkan orang lumpuh,
membelah bulan, berbicara dengan binatang seperti Nabi Sulaiman, para sahabat berjalan diatas laut,
memberi makan ribuan orang dengan sikit makanan,
dan masih sekitar 300 mukjizat lainnya yang telah saya
tulis dalam wall post 1 bulan lalu, tapi tetaplah Qur'an
ialah Mukjizat terbesar & sepanjang masa. Itulah mengapa Qur'an disebut mukjizat terbesar &
sepanjang masa karena banyak ayat Qur'an yang baru
dapat dibuktikan oleh peralatan modern abad terahir.
Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Math, chemistry,
Oceanography, Psikologi dan segala bidang. Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah kitab yang
diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah
berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno
kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu
membaca buku di zaman modern dan baru dapat
dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA? Jadi,,, 1 bukti lagi... ISLAM TERBUKTI BENAR....
JANGAN LUPA COPY PASTE, SHARE & SEBARKAN DENGAN
EMAIL, BLOG, MAILIST GROUP, PRINT OUT AGAR LEBIH
BANYAK LAGI ORANG TAHU JIKA CUMA ISLAM SAJA
SATU-SATUNYA AGAMA YANG BENAR.
ISLAM TAK KAN PERNAH BANGKIT SELAMA UMAT MASIH RAGU AKAN QUR'AN & HADITS. DAN ISLAM TAK AKAN
PERNAH BANGKIT TANPA DAKWAH.
SEMOGA DAKWAH KITA MENJADI AMAL ILMU YANG
BERMANFAAT SEHINGGA PAHALA TETAP MENGALIR
MESKI JASAD KITA TELAH HANCUR DITANAM DALAM
LIANG KUBUR