Label

Kamis, 22 Maret 2012

CIA di balik kampanye feminisme

Assalamu alaikum,,

Ada CIA Dibalik Kampanye Feminisme Selasa, 20/03/2012 12:51 WIB “Pada 1960-an, media elit menciptakan feminisme gelombang kedua sebagai bagian dari agenda elit untuk meruntuhkan peradaban dan mendirikan New World Order.” Oleh Henry Makow Ph.D Sejak menuliskan kata-kata ini minggu lalu (tulisan ini dibuat Januari 2004. red), saya menemukan bahwa sebelum menjadi seorang pemimpin kaum feminis, Gloria Steinem adalah orang bekerja untuk CIA. Tugas utamanya adalah memata-matai mahasiswa Marxist di Eropa dan mengacaukan pertemuan mereka. Gloria pun menjadi anak kesayangan media berkat koneksi dekatnya dengan CIA. Ms. Magazine, sebuah majalah perempuan di mana dia bekerja sebagai editor selama bertahun-tahun pun didanai secara tak langsung oleh CIA. Namun menariknya adalah Steinem selalu berpura- pura dirinya adalah mahasiswi radikal. Kepada Susan Mitchell tahun 1887, ia pernah berkata, “Saya kuliah di era McCarthy dan itu menjadikan saya seorang Marxis.” (Icons, Saints and Divas: Intimate Conversations with Women Who Changed the World, 1997, hal. 130) Uraian singkat biografinya dalam Ms. Magazine Juni 1973 menyatakan: “Gloria Steinem telah menjadi penulis lepas sepanjang kehidupan profesionalnya. Ms. Magazine merupakan pekerjaan penuh waktu pertamanya yang menghasilkan gaji untuknya.” Semuanya itu tidak benar! Dibesarkan dalam keluarga berantakan yang melarat di Toledo Ohio, Steinem entah bagaimana berhasil kuliah di Smith College yang elit, almamater Betty Friedan. Setelah lulus tahun 1955, Steinem mendapat “Chester Bowles Student Fellowship” untuk belajar di India. Anehnya, setelah mencari di Internet tidak ada data yang berhasil ditemukan selain beasiswa itu khusus hanya diberikan kepada Steinem. Pada 1958, Steinem direkrut oleh Cord Meyers dari CIA untuk mengatur “sekelompok aktivis informal” bernama “Independent Research Service”. Lembaga ini adalah bagian dari “Congress for Cultural Freedom” milik Meyer, yang mendirikan majalah-majalah seperti Encounter dan Partisan Review untuk mempromosikan kebaikan kelompok liberal sayap kiri untuk melawan Marxisme. Steinem, yang menghadiri festival-festival pemuda di Eropa yang disponsori Komunis, menerbitkan sebuah suratkabar dan berperan banyak dalam membantu memprovokasi sebuahkerusuhan. Salah seorang kolega Steinem di CIA adalah Clay Felker. Pada awal 1960-an, Cley menjadi editor di Esquire dan mempublikasikan artikel-artikel karangan Steinem yang mengukuhkannya sebagai suara pembebasan perempuan. Pada 1968, sebagai penerbit New York Magazine, Clay mempekerjakannya sebagai contributing editor, dan kemudian editor Ms. Magazine pada 1971. Warner Communications menyediakan hampir semua uang walaupun hanya menguasai 25% sahamnya. Penerbit pertama Ms. Magazine sendiri adalah Elizabeth Forsling Harris. Ia adalah seorang eksekutif humas yang memiliki koneksi dengan CIA sekaligus yang merencanakan rute iring-iringan mobil John Kennedy di Dallas. Meski memiliki citra anti penguasa, Ms. Magazine memasang iklan dari korporat terbaik Amerika. Ia memasang iklan ITT pada waktu yang bersamaan dengan penyiksaan tahanan politik perempuan di Chile oleh Pinochet, setelah sebuah kudeta yang dibangkitkan oleh konglomerat AS dan CIA. Hubungan pribadi Steinem juga mengingkarkan sikapnya yang berpura-pura anti penguasa. Dia menjalin hubungan selama sembilan tahun dengan Stanley Pottinger, asisten jaksa agung di masa Nixon- Ford, yang memperlambat penyelidikan FBI dalam pembunuhan Martin Luther King, dan dengan mantan Menteri Luar Negeri Chile Orlando Latelier. Pada 1980- an, dia berkencan dengan Henry Kissinger.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar