Label

Sabtu, 24 Maret 2012

Yang tersisah dari Karbala.

Assalamu alaikum,,,

Yang Tersisa Dari Karbala Ada cerita menarik dari Karbala yang sengaja
dirahasiakan oleh syi'ah, mau tahu? baca
selengkapnya... Ada bagian penting yang sering tertinggal dari
sejarah Imam Husein, dan sejarah karbala.
Nampaknya bagian yang penting ini sangat jarang
sekali dibahas, sehingga pembaca yang ditakdirkan
melewatkan pandangannya pada tulisan kali ini
sangat beruntung, karena menemukan pembahasan yang hampir belum pernah dibahas. Kali ini pembaca akan menikmati uraian tentang
anak-anak Imam Husein. Sebagaimana kita ketahui
bersama, Imam Husein adalah seorang cucu Nabi,
manusia yang dicintai oleh Nabi sebagaimana kita
mencintai cucunya. Bahkan konon seorang kakek
lebih mencintai cucunya dari ayah si cucu yang merupakan anaknya sendiri. Kecintaan nabi kepada
Imam Husein begitu besar,begitu juga kepada
kakaknya yaitu Imam Hasan. Kita sebagai orang
beriman yang mencintai Nabi wajib mencintai mereka
yang dicintai Nabi, termasuk cucundanya yang satu
ini, sebagai bukti kecintaan kita kepada Kakeknya. Namun kecintaan kita kepada sang Kakek haruslah
lebih besar. Waktu kemudian berlalu sehingga Muawiyah Ra
mangkat dan mengangkat Yazid sebagai khalifah.
Imam Husein yang enggan berbaiat kepada Yazid
segera melarikan diri ke mekkah. Sesampai di
mekkah penduduk kota Kufah mengirimkan surat
yang jumlahnya mencapai 12000 pucuk surat, yang isinya meminta sang Imam untuk berangkat ke Kufah,
di mana penduduknya sudah bersiap sedia untuk
membaiat Imam Husein sebagai khalifah. Di antara isi
surat itu adalah memberitahu sang Imam bahwa di
Kufah terdapat 100000 pasukan yang siap berdiri di
belakangnya untuk melawan Bani Umayyah (Lihat kitab Faji'atu Thaff hal 6, karangan Muhammad
Kazhim Al Qazweini) Membaca surat itu, sang Imam
yakin akan kesiapan 100000 penduduk kufah yang
telah siap dengan pedang terhunus untuk melawan
dan "kezhaliman bani Umayah", Imam Husein
akhirnya berangkat menuju kufah bersama keluarganya. Namun kali ini imam tertipu. Sebelum
sampai ke kota Kufah rombongan beliau dicegat oleh
tentara suruhan Ibnu Ziyad yang dipimpin oleh Umar
bin Saad. Ketika rombongan sang Imam dicegat, kita
tidak mendengar 100000 pasukan yang konon siap
membela Imam Husein itu ikut membela dan berperang melawan musuhnya, kita tidak tahu
kemana perginya mereka, begitu juga 12000 orang
yang menuliskan surat ketika sang Imam berada di
mekkah. Jika 100000 orang yang mengaku pembela
Imam itu ikut berada di padang Karbala, pasti "tentara
bani umayah" dapat dengan mudah dikalahkan. Mereka yang memanggil sang Imam begitu saja lari
dari tanggungjawab. Mereka tega membiarkan cucu
sang Nabi terakhir dijadikan bulan-bulanan, mereka
tega darah suci keluarga nabi tumpah akibat larinya
mereka dari tanggungjawab. Di dunia mereka bisa
lari, namun di akhreat kelak tidak. Sang Imam beserta rombongannya dibiarkan begitu saja menjadi korban
pengkhianatan mereka yang mengaku sebagai
pengikut dan pembelanya. Rupanya inilah karakter
mereka yang mengaku-aku dan sok menjadi pembela
ahlulbait sejak zaman para imam. Akhirnya sang Imam pun Syahid menjadi korban
pengkhianatan mereka yang mengaku menjadi
pembelanya. Sang Imam Syahid beserta para
keluarganya, di antaranya adalah : saudara sang
Imam, putra Ali bin Abi Thalib : Abubakar, Umar,
Utsman. Bisa dilihat di kitab Ma'alimul Madrasatain karangan Murtadha Al Askari, jilid 3 hal 127. juga
dalam kitab Al Irsyad karangan Muhammad bin
Nukman Al Mufid hal. 197, I'lamul Wara karangan
Thabrasi hal 112, juga kitab Kasyful Ghummah
karangan Al Arbali jilid 1 hal 440. ini adalah sebagian
referensi saja, yang lainnya sengaja tidak kami sebutkan karena terlalu banyak. Sementara putra
Imam Husein di antaranya : Abubakar bin Husain dan
Umar. Sampai di sini mungkin pembaca belum tersadar akan
sebuah fenomena yang menarik. Kita lihat di sini
Imam Ali dan Imam Husein menamakan anaknya
dengan nama para perampas haknya. Kita ketahui
bahwa syiah meyakini bahwa khilafah bagi Ali telah
ternashkan dari ketentuan Allah dan RasulNya, sedangkan mereka yang tidak mengakui adanya
nash dianggap merasa lebih pandai dari Nabi. Dalam
sejarah diyakini oleh syiah bahwa Abubakar telah
merampas hak yang semestinya menjadi milik Ali. Di
antara bentuk protes Ali adalah khotbah
syaqsyaqiyyah yang tercantum dalam sebuah literatur penting syiah yaitu kitab Nahjul Balaghah.
Namun yang aneh di sini adalah Ali yang memberi
nama anaknya dengan nama si perampas hak yang
sudah tentu bagi syi'ah adalah dibenci Allah. Begitu juga menamai anaknya dengan nama Umar,
sang penakluk yang telah mengubur kerajaan persia
untuk selamanya, dan orang yang konon memukul
bunda Fatimah hingga keguguran. Sering kita dengar
bahwa Umar telah memukul Fatimah, perempuan suci
putri Nabi dan istri Ali hingga janin yang dikandungnya gugur, sungguh nekad orang yang
berani memukul putri Nabi. Namun dalam sejarah
tidak disebutkan pembelaan Ali terhadap istrinya
yang dipukul, malah memberi nama anaknya dengan
nama orang yang memukul putri Nabi yang sekaligus
adalah istrinya. Sementara di sisi lain kita tidak pernah menemukan bahwa Ali memberi nama
anaknya dengan nama ayahnya yang "tercinta" yaitu
Abu Thalib. Begitu juga para imam ahlulbait tidak
pernah tercantum bahwa mereka memberi nama
anak mereka dengan nama Abu Thalib. Apakah para
imam ahlulbait lebih mencintai Abubakar dibanding cinta mereka pada Abu Thalib, kakek mereka sendiri?
Ternyata fakta berbicara demikian. Mengapa tidak
ada seorang imam maksum –terbebas dari kesalahan
dan dosa- yang memberi nama anaknya dengan
nama Abu Thalib? Jika ada yang mengatakan bahwa
para Imam Ahlulbait memberi nama anak mereka dengan nama-nama musuh karena basa basi, apakah
para imam begitu penakut sehingga harus berbasa
basi dalam hal nama anak? Ataukah para imam begitu hina mau dipaksa orang
lain untuk memberi nama anaknya sendiri? Sumber: Hakekat

Iman Mahdi Ahlusunnah dan Iman Mahdi Syiah

Assalamu alaikum,,,,

Seperti yang telah disinggung, sebenarnya Mahdi
ala Syi’ah hanyalah khurafat yang tiada
nyatanya. Sehingga perbandingan di sini adalah
perbandingan antara Mahdi nyata dan Mahdi fiktif
yang diyakini Syi’ah.
1. Mahdi Ahlus Sunnah bernama Muhammad
bin Abdillah sesuai dengan nama Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan nasabnya. Sedangkan Mahdi Syi’ah namanya Muhammad bin
Hasan Al-‘Askari.
2. Mahdi Ahlus Sunnah dari keturunan Al-
Hasan bin ‘Ali. Sedangkan Mahdi Syi’ah dari keturunan Al-Husain bin ‘Ali.
3. Mahdi Ahlus Sunnah kelahiran dan
kehidupannya seperti layaknya manusia
yang lain. Sedangkan Mahdi Syi’ah dikandung dan dilahirkan dalam waktu semalam, lalu masuk
sirdab pada umur 9 tahun, sementara telah berlalu
di dalamnya waktu sepanjang 1.150 tahun lebih.
4. Mahdi Ahlus Sunnah muncul untuk
menolong muslimin secara umum, tanpa
membedakan jenis mereka. Sedangkan Mahdi Syi’ah hanya untuk Syi’ah Rafidhah, bahkan
sangat benci kepada bangsa Arab, terlebih Quraisy. 5. Mahdi Ahlus Sunnah mencintai para
shahabat dan ibu-ibu kaum mukminin (istri-
istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Sementara Mahdi Syi’ah sangat membenci
mereka, bahkan menyiksa mereka setelah
mengeluarkan mereka dari kubur mereka.
6. Mahdi Ahlus Sunnah mengamalkan Sunnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
memberantas bid’ah. Sementara Mahdi Syi’ah mengajak kepada agama baru dan kitab
yang baru.
7. Mahdi Ahlus Sunnah berhukum dengan
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sedangkan Mahdi Syi’ah berhukum dengan hukum keluarga Dawud.
8. Mahdi Ahlus Sunnah muncul dari negeri
timur. Sementara Mahdi Syi’ah muncul dari sirdab Samarra`.
9. Mahdi Ahlus Sunnah benar-benar ada,
seperti terdapat dalam hadits dan
penjelasan ulama. Sementara Mahdi Syi’ah adalah khayalan dan tidak akan muncul sampai
kapanpun. (diringkas dari kitab Badzlul Majhud
karya Asy-Syaikh Abdullah Al-Jumaili, 1/255-257)

Penghianatan Syiahh terhadap Ahlul Bait.

Assalamu alaikum,,.

Pengkhianatan Terhadap Ahlul Bait Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami
memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampunan
kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
kejahatan jiwa-jiwa kami dan kejelekan amalan-
amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk
oleh Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan
oleh Allah, maka tidak akan ada yang memberi
petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali
hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang
hamba dan utusan-Nya. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah
Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad shalallahu ‘alaihi
wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah
perkara yang diada-adakan. Setiap perkara yang
diada-adakan adalah bid’ah. Setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan ada di neraka. Akan datang pada manusia tahun-tahun yang
penuh dengan penipuan, dibenarkan orang yang
berdusta dan didustakan orang yang jujur,
dipercaya orang yang khianat dan dikhianati
orang yang amanah…” (HR. Ibnu Majah 4042,
disahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah 1887) “Tanda orang-orang munafik itu ada tiga
keadaan. Pertama, apabila berkata-kata ia
berdusta. Kedua, apabila berjanji ia mengingkari.
Ketiga, apabila diberikan amanah ia
mengkhianatinya” (HR. Bukhari dan Muslim) Diantara ciri yang paling menonjol dari orang-
orang munafik adalah kebiasaan mereka
berdusta dan kelakuan mereka yang selalu
mengingkari janji dan berkhianat. Dan diantara
ciri khas para penghianat adalah dia tidak
membedakan bersama siapa dia berkhianat serta bersama siapa dia dapat dipercaya. Sungguh
kedustaan adalah bagian dari penyakit nifaq yang
apabila telah mengalir dalam darah seseorang
akan menjadikannya sebagai seorang
penghianat, walaupun kepada orang-orang yang
paling dekat dengannya. Orang-orang Syiah yang ghuluw (berlebihan)
dalam mencintai Ahlul bait, terutama kepada Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, sesungguhnya
telah tampak dengan jelas penghianatan mereka
sejak periode pertama gerakan
Tasyayyu’ (Menjadi Syiah), pada saat fitnah berkobar diantara dua orang sahabat Nabi yang
mulia, Ali dan Muawiyah Radhiyallahu anhuma. Maka ditulislah risalah ini di tengah badai fitnah
ketika sejarah Islam diselubungi kabut tebal
kedustaan (taqiyyah) pemahaman para
penghianat dan pendusta yang memutar balikkan
sejarah dengan berlindung di balik kata-kata cinta
kepada Ahlul bait padahal sesungguhnya merekalah orang-orang berada dibarisan
terdepan dalam menghianati Ahlul bait. Sikap Para Pengkhianat Terhadap Ali Bin Abi
Thalib Radhiyallahu anhu Sebagian besar pendukung[1] (syiah) Ali Bin Abi
Thalib Radhiyallahu anhu adalah penduduk Iraq,
terutama penduduj Kufah dan Bashrah. Ketika Ali
berkeinginan untuk pergi berperang bersama
mereka ke Syam, setelah berhasil meredam
fitnah Kaum Khowarij (salah satu sekte pecahan syiah Ali sendiri yang malah mengkafirkan Ali bin
Abi Thalib), mereka malah meninggalkan beliau
Radhiyallahu Anhu padahal sebelumnya mereka
telah berjanji untuk membantunya dan pergi
bersamannya. Tetapi dalam kenyataannya,
mereka semua membiarkannya, dan mereka mengatakan, “Wahai Amirul Mukminin, anak
panah kami telah musnah, pedang-pedang dan
tombak-tombak kamu telah tumpul, maka
kembalilah bersama kami, sehingga kami
menyediakan peralatan yang lebih baik”
Kemudian Ali Mengetahui, bahwa semangat merekalah yang sesungguhnya sudah tumpul dan
melemah, dan bukan pedang-pedang mereka.
Mulailah mereka pergi secara diam-diam dari
tempat tentara Ali Bin Abi Thalib dan kembali ke
rumah mereka tanpa sepengatahuan beliau,
sehingga kamp-kamp militer tersebut menjadi kosong dan sepi. Ketika beliau melihat hal
tersebut, beliau kembali ke Kufah dan
mengurungkan niatnya untuk pergi.[2] Ali Bin Abi Thalib mengetahui bahwa perkara apa
pun tidak dapat mereka menangkan walaupun
mereka telah berbuat adil dan beliau adalah
seorang yang adil walaupun kepada para
pendukung beliau, beliau tidak dapat
menyembunyikan kekesalannya dan persaksiannya terhadap para penipu ini
kemudian berkata kepada mereka, “Kalian
hanyalah pemberani –pemberani dalam
kelemahan, serigala-serigala penipu ketika diajak
bertempur, dan aku tidak percaya pada kalian…
kalian bukanlah kendaraan yang pantas ditunggangi, dan bukan pula orang mulia yang
layak dituju. Demi Allah sejelek-jelek provokator
perang adalah kalian. Kalianlah yang akan
tertipu, dan tidak akan dapat merencanakan tipu
daya jahat, dan kebaikan kalian akan lenyap dan
kalian tidak dapat menghindar” [3] Yang anehnya lagi, para pendukung (syiah) Ali di
Iraq ini tidak hanya mundur dari medan perang
ke Syam bersama beliau, tetapi mereka juga
takut dan keberatan untuk mempertahankan
wilayah mereka sendiri.[4] sementara pasukan
Muawiyah telah menyerang Ain At Tamr dan daerah-daerah Iraq yang lain. Mereka tidak
tunduk terhadap perintah Ali untuk
mempertahankannya, sampai-sampai Amirul
Mukminin Ali berkata kepada mereka,”Wahai
penduduk Kufah, setiap kali kalian mendengar
kedatangan pasukan dari Syam, maka setiap orang dari kalian masuk ke dalam kamar
rumahnya dan menutup pintunya seperti
masuknya biawak ke persembunyiannya dan
hyena ke dalam sarangnya….Orang yang tertipu
adalah orang yang kalian bodohi, dan bagi yang
menang bersama kalian, adalah menang dengan bagian yang nihil. Tidak ada orang-orang yang
berangkat ketika dipanggil, dan tidak ada
saudara-saudara yang dapat dipercaya ketika
dibutuhkan. Sesungguhnya kita adalah milik Allah
dan hanya kepadaNya kita kembali” [5]. Sikap Para Pengkhianat Syiah terhadap Al Hasan
bin Ali Radhiyallahu anhu. Ketika Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu
terbunuh oleh Ibnu Muljam (seorang khowarij
yang tadinya termasuk syiah Ali namun
mengkafirkan beliau setelah itu), Al Hasan
Radhiyallahu anhu dibaiat menjadi khalifah, dan
beliau yakin tidak dapat berhasil perang melawan Muawiyah. Terutama setelah
sebelumnya sebagian pengikutnya di Iraq telah
meninggalkan ayahnya. Tetapi para para
pengikut mereka di Iraq kembali meminta Al
Hasan untuk memerangi Muawiyah dan
penduduk Syam, padahal jelas-jelas sebenarnya Al Hasan berkeinginan menyatukan kaum
muslimin saat itu, karena beliau faham sekali
tentang kelakuan orang-orang syiah di Iraq ini
yang beliau sendiri membuktikan hal tersebut,
Ketika beliau menyetujui mereka (orang-orang
syiah di Iraq) dan beliau mengirimkan pasukannya serta mengirim Qais bin Ubadah di
bagian terdepan untuk memimpin dua belas ribu
tentaranya, dan singgah di Maskan, ketika Al
Hasan sedang berada di Al Mada’in tiba-tiba
salah seorang penduduk Iraq berteriak bahwa
Qais telah terbunuh. Mulailah terjadi kekacauan di dalam pasukan, para maka orang-orang syiah
Iraq kembali para tabiat mereka yang asli
(berkhianat), mereka tidak sabar dan mulai
menyerang kemah Al Hasan serta merampas
barang-barangnya, bahkan mereka sampai
melepas karpet yang ada dibawahnya, mereka menikamnya dan melukainya. Dari sinilah salah
seorang penduduk Syiah
Iraq, Mukhtar bin Abi Ubaid Ats Tsaqafi
merencanakan sesuatu yang jahat, yaitu
mengikat Al Hasan bin Ali dan menyerahkan
kepadanya, karena ketamakannya dalam harta dan kedudukan. Pamannya yang bernama
Sa’ad bin Mas’ud Ats Tsaqafi[6] telah datang,
dia adalah salah seorang wali dari Mada’in dari
kelompok Ali. Dia (Mukhtar bin Abi Ubaid)
bertanya kepadanya, “Apakah engkau
menginginkan harta dan kedudukan? Dia berkata, “Apakah itu?” Dia Menjawab,”Al Hasan kamu
ikat lalu kamu serahkan kepada Muawiyah”
Kemudian pamannya berkata “ Allah akan
melaknatmu, berikan kepadaku anak putrinya
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ia
memperhatikannya lalu mengatakan, kamu adalah sejelek-jelek manusia” [7] Maka Al Hasan radhiyallahu anhu sendiri berkata
“ Aku Memandang Muawiyah lebih baik
terhadapku disbanding orang-orang yang
mengaku mendukungku (Syiahku), mereka malah
ingin membunuhku, mengambil hartaku, demi
Allah saya dapat meminta dari Muawiyah untuk menjaga keluargaku dan melindungi
keselamatan seluruh keluargaku, dan semua itu
lebih baik daripada mereka membunuhku
sehingga keluarga dan keturunanku menjadi
punah. Demi Allah, jikalau aku berperang dengan
Muawiyah niscaya mereka akan menyeret leherku dan menganjurkan untuk berdamai, demi
Allah aku tetap mulia dengan melakukan
perdamaian dengan Muawiyah dan itu lebih baik
disbanding ia memerangiku dan aku menjadi
tahanannya” Maka para penghianat ini sebenarnya amat benci
terhadap Al Hasan bahkan keturunannya, namun
mereka berusaha menutup-nutupinya, maka
mereka (syiah rafidhoh imamiyah) mengeluarkan
keturunan Al Hasan dari silsilah para Imam
ma’shum versi mereka yang mereka mengangkat Imam-Imam mereka itu bahkan
diatas kedudukan para Nabi dan malaikat
terdekat dengan Allah (tulisan Khumaini dalam, al
hukumah islamiyah hal 52), walaupun demikian
agar tidak terbongkar kebencian mereka ini
mereka tetap mencantumkan Al Hasan dalam deretan Imam mereka. Itulah cara dan memang
tabiat mereka untuk menipu kaum muslimin. Mengapa mereka tidak mencantumkan
keturunan Al Hasan dalam imam-imam mereka?
Apa keturunan Al Hasan bukan keturunan ahlul
bait? Jawabnya adalah karena Al Hasan berdamai
dengan Muawiyah dan menyatukan kaum
muslimin saat itu, sehingga tercelalah keturunannya dan tidak layaklah mereka menjadi
imam mereka, itulah hakikat tabiat sejati seorang
penghianat yang tidak pernah menginginkan
perdaimaian dan persatuan diantara kaum
muslimin. Sikap Para Pengkhianat Syiah terhadap Husain bin
Ali Radhiyallahu anhu Setelah wafatnya Muawiyah Radhiyallahu anhu
pada 60 H yang sebelumnya beliau menunjuk
Yazid[8] untuk menjadi pemimpin yang niat beliau
agar tidak terjadi lagi perpecahan diantara kaum
muslimin dalam masalah kekuasaan. Maka
berpalinglah para utusan ahli dari Iraq kepada Husain bin Ali Radhiyallahu anhu dengan penuh
antusias dan simpati, Lalu mereka berkata
kepada Husain,“Kami telah dipenjara hanya
demi engkau, dan kami juga tidak mengikuti
shalat jum’at bersama penguasa yang ada,
sehingga datanglah Sang Imam (Al Mahdi) kepada kami“ Di bawah tekanan mereka, terpaksa Husain
memutuskan untuk mengirim anak pamannya,
Muslim bin Aqil untuk mengetahui keadaan yang
terjadi, maka keluarlah Muslim pada bulan
Syawal tahun 60 H. Ia tidak mengetahui telah tibanya penduduk Iraq
sehingga mereka datang kepadanya, maka
mulailah mereka berbaiat kepada Husain.
Disebutkan, bahwa jumlah mereka yang berbaiat
sebanyak dua belas ribu orang, kemudian
penduduk Kufah pun mengirim utusan utnuk membaiat Husain dan semuanya berjalan dengan
baik. Tetapi sayang, Husain radhiyallahu anhu tertipu
oleh penghianatan mereka. Husain pergi
menemui mereka walaupun sudah diperingatkan
oleh para sahabat Nabi dan orang-orang yang
terdekat dengan beliau agar tidak keluar
menemui mereka, hal itu karena mereka telah mengetahui penghianatan yang selama ini telah
dilakukan oleh kaum Syiah Iraq. Sampai-sampai
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu berkata kepada
Husain , “Apakah engkau akan pergi ke kaum
(golongan) yang telah membunuh pemimpin
mereka, merampas negeri mereka, dan memusnahkan musuh mereka, walaupun
mereka telah melakukan hal itu, apakah kamu
tetap pergi kepada mereka? Mereka mengajakmu
kesana, sedang penguasa mereka bersikap tiran
terhadap mereka, apa yang mereka lakukan
hanya untuk negara mereka saja, mereka hanya mengajak anda menuju medan perang dan
pembantaian, dan anda tidak akan aman
bersama mereka, mereka akan mengkhianati,
menipu, membangkang, meninggalkan, dan
berbalik memerangi kamu dan nanti mereka
menjadi orang yang sangat keras permusuhannya kepadamu..“ Begitu juga Muhammad bin Ali bin Abi Thalib yang
populer dengan gelar Ibnu al-Hanif, sudah
menasehatkan kepada saudaranya al-Husein
radhiyallahu ‘anhum seraya mengatakan:
“Wahai saudaraku, penduduk Kufah sudah Anda
ketahui betapa pengkhianatan mereka terhadap bapakmu Ali radhiyallahu ‘anhu dan saudaramu
al-Hasan radhiyallahu ‘anhu. Saya khawatir
nanti keadaanmu akan sama seperti keadaan
mereka sebelumnya!”[9] Dengan jelas tampaklah pengkhianatan Syiah ahli
Kufah, walaupun mereka sendiri yang telah
mengharapkan akan kedatangan Husain, hal itu
sebelum Husain sampai kepada mereka. Maka
penguasa Bani Umayyah, Ubaidillah bin Ziyad
ketika mengetahui sepak terjang Muslim bin Aqil yang telah membaiat Husain dan sekarang
berada di Kufah, ia segera mendatangi Muslim
dan langsung membunuhnya, sekaligus terbunuh
pula tuan rumah yang menjamunya Hani bin
Urwah Al Muradi. Dan kaum Syiah Kufah tidak
akan memberikan bantuan apa-apa, bahkan mereka mengingkari janji mereka terhadap
Husain Radhiyallahu anhu, hal itu mereka lakukan
karena Ubaidillah bin Ziyad memberikan sejumlah
uang kepada mereka. Ketika Husain Radhiyallahu anhu keluar bersama
keluarga dan beberapa orang pengikutnya yang
berjumlah sekita 70 orang laki-laki dan langkah
itu ditempuh setelah adanya perjanjian-perjanjian
dan kesepakatan, kemudian masuklah Ibnu Ziyad
untuk menghancurkannya di medan peperangan, Maka terbunuhlah Al Husain Radhiyallahu anhu
dan terbunuh pula semua sahabatnya termasuk
ketiga saudara dari Husain sendiri Abu Bakar bin
Ali bin Abi Thalib, Umar bin Ali bin Abi Thalib, dan
Ustman bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhum , ketiga anak Ali bin Abi Thalib selain Hasan, Husain dan Muhammad Ibn Hanafiyyah
radhiyallahu ‘anhum. Ketika Husain Radhiyallahu anhu keluar bersama
keluarga dan beberapa orang pengikutnya yang
berjumlah sekitar 70 orang laki-laki, dan langkah
itu ditempuh setelah adanya pernjanjian-
perjanjian dan kesepakatan, kemudian masuklah
Ibnu Ziyad untuk menghancurkannya di medan peperangan, maka terbunuhlah Al Husain
Radhiyallahu anhu dan terbunuh pula semua
sahabatnya. Ucapannya yang terakhir sebelum
wafat adalah “Ya Allah berikanlah putusan di
antara kami dan diantara orang-orang yang
mengajak kami untuk menolong kamu namun ternyata mereka membunuh kami“.[10] Bahkan doanya atas mereka (syiah) sangat
terkenal, beliau mengatakan sebelum wafatnya,
“Ya Allah, apabila Engkau memberi mereka
kenikmatan, maka cerai beraikanlah mereka,
jadikanlah mereka menempuh jalan yang
berbeda-beda, dan janganlah restui pemimpin mereka selamanya, karena mereka telah
mengundang kami untuk menolong kami, namun
ternyata kemudian memusuhi kami dan
membunuh kami“.[11]Maka terungkap jelaslah
kelakuan para penghianat yang menjadikan
tameng dan mereka bertopeng dibalik ungkapan kecintaan mereka kepada Ahlul bait yang
mereka jadikan kecintaan tersebut sebagai
alasan memusuhi setiap orang yang mereka
benci, padahal sungguh merekalah penghianat
sesungguhnya yang menyimpan kebencian
dendam kepada Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam beserta
Ahlul Bait dan para sahabatnya. Yang selama ini
mereka putarbalikkan sejarah dengan riwayat-
riwayat palsu mereka yang itu memang tabiat
dan ajaran agama mereka sesungguhnya dengan
Taqiyyah (kedustaan) yang selalu mereka lakukan. Maka wajib bagi kita mengambil ibroh dan
pelajaran dari sejarah ini, penghianatan yang
berulang-ulang mereka lakukan kepada orang-
orang yang dikatakan mereka cintai (ahlul bait)
mereka berkhianat, apalagi kepada kaum
muslimin secara umum, ditipunya Syaikh Syaltut (tokoh lembaga darut taqrib: lembaga
pendekatan sunni-syiah) oleh mereka,
digantungnya Syaikh Ahmad Mufti Zaddah tahun
1993 (tokoh lembaga darut taqrib dari kalangan
ahlussunnah di iran). Sudah cukup menjadi bukti
pengkhianatan adalah tabiat dan kelakuan mereka yang sudah mendarah daging dan patut
kita waspadai. “Sesungguhnya orang-orang yang memecah
belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi
beberapa golongan, tidak ada sedikitpun
tanggung jawabmu terhadap
mereka”Sesungguhnya urusan mereka
hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa
yang telah mereka perbuat. (Q.S. Al-An’am:
159) Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam beserta
keluarga dan para sahabatnya radiyallahu anhum
ajmain dan orang-orang yang mengikuti beliau
hingga akhir zaman. Ya Allah, tunjukkanlah kebenaran itu sebagai
kebenaran dan berilah kami kekuatan untuk
mengikutinya, serta tunjukkanlah kebatilan itu
sebagai sebuah kebatilan, dan berilah kami
kekuatan untuk menjauhinya. Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-
Mu, saya bersaksi bahwa tiadaTuhan yang
berhak disembah melainkan Engkau, saya
memohon ampun danbertaubat kepada-Mu. Wallahu A’lam Nota Kaki : 1.Tidak semua pendukung Ali bin Abi Thalib
fanatik, yang dimaksudkan disini adalah para
pengikut Abdullah bin saba ((yahudi yg pura-pura
masuk Islam) yang memang mengkultuskan Ali
bin Abi Thalib bahkan sampai menuhankannya 2.Tarikh Ath Thabari : Tarikh Al Umam wa Al
Muluk, 5/89-90. Ibnul Atsir, Al kamil fi at Tarikh,
3/349. 3.Tarikh Ath Thabari, 5/90. Al Alam Al Islami fi
ashri Al Umawi hal 91. 4. Mirip seperti kelakuan Syiah rafidhoh (faksi
hizbullah) di masa ini yg katanya ingin membela
palestina namun hanya bertahan di libanon saja
mempertahankan wilayahnya. 5.Tarikh Ath Thabari 5/135. Al Alam Al Islami Fi
Ashri Al Umawi hal 96. 6.Mukhtar bin Abi Ubaid Ats Tsaqafi inilah yang
menentang Daulah Umawiyah dan mengaku
sebagai pengikut Ahlul Bait serta menuntut
kematian Al Husain.Itu semua tidak lain hanyalah
topeng dan kedok untuk bersembunyi dari
kerakusannya terhadap kekuasaan. 7.Tarikh Ath Thabari, 5/195. Al Alam Al Islami fi
Ashri Al Umawi. Hal 101. 8. Yazid menurut ulama dan Imam-imam kaum
muslimin adalah raja dari raja-raja islam Mereka
tidak mencintainya seperti mencintai orang-orang
shalih dan wali-wali Allah dan tidak pula
melaknatnya. Karena sesungguhnya mereka
tidak suka melaknat seorang muslim secara khusus (ta yin). Di samping itu kalaupun dia
sebagai orang yang fasiq atau dhalim, Allah
masih mungkin mengampuni orang fasiq dan
dhalim. Lebih-lebih lagi kalau dia memiliki
kebaikan-kebaikan yang besar.Diriwayatkan oleh
Bukhari dalam Shahihnya dari Ummu Harran binti Malhan radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Tentara
pertama yang memerangi Konstantiniyyah akan
diampuni. (HR. Bukhari) Padahal tentara pertama
yang memeranginya adalah di bawah pimpinan
Yazid bin Mu’awiyyah dan pada waktu itu Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu
bersamanya 9. Al-Luhuuf; oleh Ibn Thawus; hal. 39. Asyuura’;
oleh al-Ihsa-i; hal. 115. Al-Majaalisu al-Faakhirah;
oleh Abdu al-Hu-sein; hal. 75. Muntaha al-Amaal;
(1/454). Alaa Khathi al-Hu-sain hal.96.110) Al-
Majaalisu al-Faakhirah; hal.79. ‘Alaa Khathi al-
Husain; hal 100. Lawaa’iju al-Asyjaan; oleh al- Amin; hal. 60. Ma’aalimu al-Madrasatain (3/62). 10. Tarikh Ath Thabari, 5/389 11. Al Irsyad, hal 241. I’lam Al Wara li Ath
Thibrisi, hal 949. (doa Husein Radhiyallahu anhu
ini terjawab syiah sampai saat ini berpecah belah
sedemikian rupa setiap kewafatan imam mereka,
mereka berpecah belah satu dan lainnya, dan
diantara mereka saling kafir mengkafirkan satu dengan lainnya). Oleh : Abu Hanan Sabil Arrasyad Sumber :http://abu-hanan.blogspot.com/
Assalamu alaikum,,,,

Oleh: Badrul Tamam Pada berita yang diposting VOA-ISLAM.COM pada Rabu (1September 2010) dilaporkan bahwa pengadilan Syariah di Madinah, Arab Saudi menvonis seorang pengikut Syi'ah berkewarganegaraan Iran dengan hukuman empat bulan penjara dan dicambuk sebanyak 150 kali karena telah berani melaknat Abu Bakar al-Shiddiq dengan terang-terangan. Dia telah melakukan kejahatan dengan mengangkat sepatunya ke atas makam Abu Bakar al-Shiddiq radliyallaahu 'anhu, lalu mengucapkan kata-kata sumpah serapah dengan kutukan (laknat) terhadap orang terbaik dari umat ini sesudah Nabinya. Sesungguhnya kebencian Syi'ah kepada para sahabat Nabi, khususnya Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan lainnya tidaklah diragukan lagi. Dengan berbagai alasan yang mereka buat-buat, mereka berani melawan ketetapan Al-Qur'an yang telah jelas-jelas memuliakan mereka. Al-Qur'an menerangkan bahwa Allah telah meridhai mereka, menjanjikan surga-Nya bagi mereka, dan menyatakan dengan gamlang bahwa mereka sebagai umat yang mulia, Allah Ta'ala berfirman, َﻥﻮُﻟَّﻭَﺄْﻟﺍ َﻥﻮُﻘِﺑﺎَّﺴﻟﺍَﻭ َﻦﻳِﺮِﺟﺎَﻬُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ِﺭﺎَﺼْﻧَﺄْﻟﺍَﻭ َﻲِﺿَﺭ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ْﻢُﻫﻮُﻌَﺒَّﺗﺍ ُﻪْﻨَﻋ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ ْﻢُﻬْﻨَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎَّﻨَﺟ ْﻢُﻬَﻟ َّﺪَﻋَﺃَﻭ ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ ﺎَﻬَﺘْﺤَﺗ َﻚِﻟَﺫ ﺍًﺪَﺑَﺃ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ُﻢﻴِﻈَﻌْﻟﺍ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. Al- Taubah: 100) ِﻦَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ ْﺪَﻘَﻟ َﻚَﻧﻮُﻌِﻳﺎَﺒُﻳ ْﺫِﺇ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻣ َﻢِﻠَﻌَﻓ ِﺓَﺮَﺠَّﺸﻟﺍ َﺖْﺤَﺗ َﺔَﻨﻴِﻜَّﺴﻟﺍ َﻝَﺰْﻧَﺄَﻓ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ ﺎًﺤْﺘَﻓ ْﻢُﻬَﺑﺎَﺛَﺃَﻭ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ﺎًﺒﻳِﺮَﻗ "Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)." (QS. Al-
Fath: 18) Dalam ayat lain, Allah memuji para sahabat Nabi yang telah masuk Islam sebelum Fathu Makkah, begitu juga yang masuk Islam sesudahnya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa yang masuk Islam sebelum Fathu Makkah lebih baik dan lebih utama, namun semuanya dijanjikan kebaikan. ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﻱِﻮَﺘْﺴَﻳ ﺎَﻟ ِﺢْﺘَﻔْﻟﺍ ِﻞْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻖَﻔْﻧَﺃ ُﻢَﻈْﻋَﺃ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻞَﺗﺎَﻗَﻭ ﺍﻮُﻘَﻔْﻧَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻦِﻣ ًﺔَﺟَﺭَﺩ ﺎًّﻠُﻛَﻭ ﺍﻮُﻠَﺗﺎَﻗَﻭ ُﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ ﻰَﻨْﺴُﺤْﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﺪَﻋَﻭ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ٌﺮﻴِﺒَﺧ "Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al- Hadid: 10) Lebih luas lagi, Allah memuji seluruh sahabat beliau dari kalangan Muhajirin dan Anshar secara keseluruhan. Kemudian Dia menjelaskan bahwa orang-orang beriman sesudah mereka adalah orang- orang yang senantiasa mendoakan kebaikan untuk mereka dan memintakan ampun untuk mereka. Bukan orang-orang yang melaknat dan mencela mereka di pagi dan sore hari sebagaimana firman Allah Ta'ala: ْﻦِﻣ ﺍﻭُﺀﺎَﺟ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ﺎَﻨَّﺑَﺭ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ْﻢِﻫِﺪْﻌَﺑ ﺎَﻨِﻧﺍَﻮْﺧِﺈِﻟَﻭ ﺎَﻨَﻟ ْﺮِﻔْﻏﺍ ﺎَﻧﻮُﻘَﺒَﺳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻲِﻓ ْﻞَﻌْﺠَﺗ ﺎَﻟَﻭ ِﻥﺎَﻤﻳِﺈْﻟﺎِﺑ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ ﺎًّﻠِﻏ ﺎَﻨِﺑﻮُﻠُﻗ ٌﻑﻭُﺀَﺭ َﻚَّﻧِﺇ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ٌﻢﻴِﺣَﺭ "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang"." (QS. Al-Hasyr: 10) Allah telah memilih mereka untuk menemani Nabi dan utusan-Nya dalam menyebarkan risalah Islam. Mereka berjuang bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dengan mengorbankan jiwa raga sehingga Allah memanggil kembali utusan-Nya. Dan tidaklah Islam tersebar ke penjuru dunia kecuali juga melalui mereka. Karenanya sangat pantas setiap orang Islam untuk mendoakan kebaikan dan memintakan ampun untuk mereka. Memang di antara mereka ada yang melakukan kesalahan karena pribadi mereka memang tidak maksum dari dosa. Tetapi satu hal yang harus diingat bahwa mereka memiliki kebaikan yang sangat banyak. Bahkan kesabaran dan keteguhannya dalam beriman bersama Nabi serta menolong beliau sudah cukup untuk menebus kesalahan-kesalahan tersebut. Karenanya, kesalahan mereka lebih berhak dimaafkan dan diampuni oleh Allah daripada kesalahan bapak-dan ibu kita. Dan inilah madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Hal ini sangat berbeda dengan keyakinan Aqidah Syi'ah yang menjadikan laknat dan cela atas sahabat sebagai sarana meningkatkan keimanan yang seolah-
olah mereka diciptakan untuk mencela. Dalam aqidah Syi'ah, mencaci dan menghina sahabat menjadi tiket utama untuk masuk ke dalam surga. Dan terhadap orang-orang yang mencintai sahabat Nabi, Syi'ah mengkafirkan dan menghalalkan darahnya. Keyakinan Aqidah Syi'ah: Menjadikan laknat dan cela atas sahabat sebagai sarana meningkatkan keimanan yang seolah-olah mereka diciptakan untuk mencela. Ni'matullah al-Jazairi (seorang ulama Syi'ah) dalam kitabnya Al-Anwar al-Nu'maniyah, II/307 menukilkan sebuah riwayat dari al-Shaduq, ia bertanya kepada Abu Abdillah, ''Apa pendapat Anda tentang membunuh seorang Nashib (Ahlus Sunnah)?'' Ia menjawab, "Darahnya halal (boleh membunuhnya), tapi aku khawatir atas keselamatan kamu. Jika kamu bisa, robohkan dinding atasnya atau kamu tengelamkan dia ke dalam air suapaya tidak bisa memberikan kesaksian (yang memberatkan) atasmu, maka lakukanlah." Aku bertanya lagi, "Apa pendapat Anda dalam hartanya?" Ia menjawab, "Ambillah hartanya semampumu." Berikut ini kami nukilkan beberapa keterangan tentang aqidah Syi'ah terhadap para sahabat Nabi, khususnya Abu Bakar ash-Shiddiq radliyallaahu 'anhu dalam kitab-kitab mereka: 1. Muhammad al-Tuursiirkani, dalam kitabnya La- aliul Akhbar, IV/92 menyebutkan doa-doa yang berisi laknat terhadap Abu Bakar, Umar, dan sahabat lainnya serta istri-istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. "Ya Allah laknatlah Umar, lalu Abu Bakar dan Umar, lalu Ustman dan Umar, lalu Mu'awiyah dan Umar, lalu Yazid dan Umar, lalu Ibnu Ziyad dan Umar, lalu Ibnu Sa'ad dan Umar, lalu bala tentaranya dan Umar. Ya Allah, laknatlah Aisyah, Hafshah, Hindun, Ummu Hakam, dan laknatlah orang-orang yang ridla dengan perbuatan mereka hingga hari kiamat." 2. Ahmad al-Ahsa'i dalam kitabnya al-Raj'ah, hal. 12, ketika menjelaskan tentang perjalanan Imam Mahdi, bahwa Imam dia (Imam Mahdi) akan menegakkan had atas Abu Bakar dan Umar serta 'Aisyah. Dan dikatakan, َﺝَﺮْﺧَﺃ َﺔَﻨْﻳِﺪَﻤْﻟﺍ ﻰَﺗَﺃ ﺍَﺫِﺈَﻓ ﺎَﻤُﻬَﻗَﺮْﺧَﺄَﻓ ﻯَّﺰُﻌْﻟﺍَﻭ َﺕﻼﻟﺍ "Dan apabila dia memasuki Madinah, dia akan mengeluarkan berhala Lata dan Uzza, lalu membakarnya." (yang dimaksud Lata dan Uzza di sini adalah Abu Bakar dan Umar). 3. Ni'matullah al Jazairi dalam kitabnya al-Anwar al- Nu'maniyah, III/53 menfitnah Abu Bakar radliyallaahu 'anhu telah bersujud kepada berhala. ِﺚْﻳِﺪَﺤْﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ْﻦِﻣ ْﺐَﺠْﻌَﺗ ﺎَﻟَﻭ
ِﺭﺎَﺒْﺣَﺄْﻟﺍ ﻲِﻓ َﻱِﻭُﺭ ْﺪَﻗ ُﻪَّﻧِﺈَﻓ َﻥﺎَﻛ ٍﺮْﻜَﺑ ﺎَﺑَﺃ َّﻥَﺃ ِﺔَّﺻﺎَّﺨﻟﺍ ِﻪﻠﻟﺍ ِﻝْﻮُﺳَﺭ َﻒْﻠَﺧ ﻲِّﻠَﺼُﻳ ،ِﻪِﻘُﻨُﻋ ﻲِﻓ ٌﻖَّﻠَﻌُﻣ ُﻢَﻨَّﺼﻟﺍَﻭ ُﻪَﻟ ُﻩُﺩْﻮُﺠُﺳَﻭ "Dan janganlah heran dengan hadits ini, karena sesungguhnya telah diriwayatkan dalam beberapa hadits khusus bahwa Abu Bakar pernah shalat di belakang Rasulullah sambil mengalungkan berhala di lehernya, dan sujudnya itu kepada berhala." 4. Ali al-Hara-iri dalam kitabnya Ilzam al-Nashib fii Itsbaat al-Hujjah al-Ghaib, II/266 menyebut Abu Bakar dan Umar sebagai Fir'aun dan Hamman. "Al-Mufadhall bertanya, 'Wahai tuanku, siapakah Fir'aun dan Hamman itu?' Sang Imam menjawab, 'Abu Bakar dan Umar'." (Kalau memang ini benar, kenapa Rasulullah tidak pernah menjelaskan semua ini, padahal beliau dibimbing oleh wahyu? Apakah para Imam Syi'ah lebih pintar dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam.-penulis) 5. Al-Kaf'ami dalam kitabnya al-Mishbah, hal. 552 menyebutkan doa yang berisi laknat terhadap Abu Bakar dan Umar yang dinamakan dengan Doa Shanamai Quraisy (Doa atas dua berhala Quraisy). Dia menyebutkan bahwa doa ini diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radliyallaahu 'anhu. ِﻝﺁَﻭ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰَﻠَﻋ ِّﻞَﺻ َّﻢُﻬَّﻠﻟَﺍ ٍﺶْﻳَﺮُﻗ ْﻲَﻤَﻨَﺻ ْﻦَﻌْﻟﺍَﻭ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ﺎَﻬْﻴَﺗْﻮُﻏﺎَﻃَﻭ ﺎَﻬْﻴَﺘْﺒِﺟَﻭ
ﺎَﻤِﻬْﻴَﺘَﻨْﺑﺍَﻭ ﺎَﻬْﻴَﻜْﻓِﺇَﻭ َﺮَﻜْﻧَﺃَﻭ َﻙَﺮْﻣَﺃ ﺎَﻔَﻟﺎَﺧ ِﻦْﻳَﺬَّﻠﻟﺍ َﻚَﻴْﺣَﻭ "Ya Allah limpahkan shalawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, dan laknatlah dua berhala Quraiys, dan kedua jibt dan thaghutnya (maksudnya: syetan yang disembah selain Allah-Pent), kedua tukang dustanya, dan kedua putrinya yang telah menyelisihi perintah-Mu dan mengingkari wahyu- Mu.. . . (dan seterusnya yang berisi penghinaan dan laknat atau kutukan atas keduanya). 6. Yusuf al-Bahrani dalam Lu'luah al Bahraini, yang ditahqiq oleh Sayyid Muhammad Bahr al-'Ulum, hal 133 menyebutkan bahwa syaikh/ulama mereka kerjaannya melaknat dan mencaci Syaikhaini (Abu Bakar dan Umar) serta orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan terang-terangan. Ini menjadi kegemaran dan kebiasaannya. 7. Al-Majlisi dalam kitabnya Mir'ah al-'Uqul, Juz 26, hal. 488 meneyebutkan riwayat dari Abu Abdillah tentang tafsir QS. Al-Fushilat: 29: ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝﺎَﻗَﻭ َﻦِﻣ ﺎَﻧﺎَّﻠَﺿَﺃ ِﻦْﻳَﺬَّﻟﺍ ﺎَﻧِﺭَﺃ َﺖْﺤَﺗ ﺎَﻤُﻬْﻠَﻌْﺠَﻧ ِﺲْﻧِﺈْﻟﺍَﻭ ِّﻦِﺠْﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎَﻧﻮُﻜَﻴِﻟ ﺎَﻨِﻣﺍَﺪْﻗَﺃ َﻦﻴِﻠَﻔْﺳَﺄْﻟﺍ "Dan orang-orang kafir berkata: "Ya Tuhan kami perlihatkanlah kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina"." Dia (Abu Abdillah) berkata, "keduanya." Kemudian berkata, "Dan si fulan adalah syetan." Maksud perkataan Abu Abdillah, "keduanya" adalah Abu Bakar dan Umar. Sedangkan "fulan" adalah Umar, yaitu jin yang disebutkan dalam ayat adalah Umar. Dan dinamakan dengannya karena dia itu syetan, baik
karena dia itu sekutu syetan karena termasuk anak zina atau dia suka berbuat makar dan menipu sebagaimana syetan. Ada penafsiran lain, bahwa maksud fulan adalah Abu Bakar. (Maka perhatikan dengan seksama, apakah mungkin Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam rela menikahi putri seorang yang memiliki sifat seperti ini? kedustaan Syi'ah sudah tidak bisa dimaafkan lagi,- Redaksi) 8. Al-Majlisi dalam Bihar al Anwar hal 235: menuliskan kalimat laknat atas Abu Bakar dan menggolongkannya sebagai sabagai salah satu Ahli Tabut yang akan kekal dalam kerak api neraka bersama Fir’aun dan lainnya. 9. Muhammad bin Umar al-Kasyi, dalam kitabnya Rijal al-Kasyi, 61: Dari Abu Ja'far 'alaihis salam, bahwa Muhammad bin Abi Bakar membai'at Ali 'alaihis salam
untuk berlepas diri dari bapaknya karena dia kafir. Dalam riwayat lain dia (Muhammad bin Abu Bakar) menyatakan bahwa bapaknya di neraka. 10. Muhammad bin Ya'kub al-Kulaini dalam kitabnya al-Ushul min al-Kaafi, kitab al Hujjah, I/373, hadits no. 4, menukilkan sebuah riwayat yang disandarkan kepada Abu Abdillah: "Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak akan disucikan, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang mengaku berhak imamah dari Allah yang bukan haknya, dan orang yang menentang imamah dari Allah, dan orang yang meyakini bahwa mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) termasuk orang Islam." Dari penulis: Dari kitab-kitab yang menjadi rujukan sekte syiah di atas membuktikan bahwa orang Syi'ah telah mengafirkan sahabat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam yang mulia, yaitu Abu Bakar al- Shiddiq dan Umar bin al-Khathab. Mereka memandang baik perbuatan mencela dan mengutuk serta melaknat kedunya. Padahal Ahlus Sunnah meyakini keduanya sebagai manusia termulia sesudah Nabinya. Karenanya yang dilakkan oleh seorang pengikut Syi'ah dari Iran di makam Abu Bakar merupakan dorongan dari aqidahnya. Sedangkan yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar. ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺍَﻱ ْﻦِﻣ ًﺔَﻧﺎَﻄِﺑ ﺍﻭُﺬِﺨَّﺘَﺗ ﺎَﻟ ْﻢُﻜَﻧﻮُﻟْﺄَﻳ ﺎَﻟ ْﻢُﻜِﻧﻭُﺩ ْﻢُّﺘِﻨَﻋ ﺎَﻣ ﺍﻭُّﺩَﻭ ﺎًﻟﺎَﺒَﺧ ْﻦِﻣ ُﺀﺎَﻀْﻐَﺒْﻟﺍ ِﺕَﺪَﺑ ْﺪَﻗ ﻲِﻔْﺨُﺗ ﺎَﻣَﻭ ْﻢِﻬِﻫﺍَﻮْﻓَﺃ ﺎَّﻨَّﻴَﺑ ْﺪَﻗ ُﺮَﺒْﻛَﺃ ْﻢُﻫُﺭﻭُﺪُﺻ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْﻥِﺇ ِﺕﺎَﻳَﺂْﻟﺍ ُﻢُﻜَﻟ َﻥﻮُﻠِﻘْﻌَﺗ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti- hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat- ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (QS. Ali Imran:
118) Dengan demikian upaya Taqrib antara Ahlus Sunnah dan Syi'ah tidak mungkin tewujud dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah sebelum kaum Syi'ah meninggalkan ajaran-ajaranya yang batil, di antaranya mencaci, mengutuk, dan mengafirkan mayoritas sahabat Nabi, lalu menuju pemahaman Islam yang telah diamalkan Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya. Wallahu Ta'ala A'lam. (PurWD/voa-islam.com)

Penghianatan Syiah terhadap Iman Husaen.

Assalamu alaikum,,,

Kaum syi’ah telah melakukan pengkhianatan
kepada Husain bin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
‘anhu. Husain bin Ali telah ditipu dan dikhianati
oleh kaum syi’ah dan mereka membiarkannya
seorang diri melawan musuh-musuhnya sampai
beliau wafat. Ini merupakan salah satu pengkhianatan syi’ah terbesar yg mengakibatkan
terbunuhnya cucu Nabi yang mulia, yaitu Husain bin
Ali bin Abi Thalib di Karbala. Anehnya kaum
syi’ah yang telah membohongi, menipu, dan
mengkhianati Husain bin Ali Radhiyallahu
‘anhuma yang menjadi sebab kematian beliau, mereka melakukan ratapan jahiliyyah yang sangat
panjang selama ratusan tahun lamanya meratapi
dan menyesali kematian Husain!? Mereka telah membuat selamatan bid’ah pada
hari Asyura (10 Muharram) setiap tahunnya!
Lihatlah! Tidak ada satu kaum yang menyandarkan
diri mereka kepada Islam yang lebih banyak
bohongnya dari kaum rafidhah (syi’ah) yang telah
berbohong atas nama ahlul bait! Oleh karena itu Husain bin Ali bin Abi Thalib telah mendo’akan
kebinasaan atas mereka. Husain bin Ali berdo’a: “Ya Allah, sesungguhnya
penduduk Irak (syi’ah) telah mengkhianati dan
menipuku dan merekapun telah melakukan hal
yang sama terhadap saudaraku (Hasan) apa yang
mereka telah perbuat. Ya Allah, cerai beraikanlah urusan mereka dan hitunglah jumlah mereka (satu persatu).” (Dibawakan oleh
Imam adz-Dzahabi di kitabnya Siyar A’laamin
Nubalaa’ 3/302). Yang dimaksud penduduk Irak di sini adalah kaum
syi’ah yang telah mengkhianati dan menipu
Husain untuk berperang bersama beliau lalu
mereka ingkar janji dan membiarkan Husain
berperang seorang diri sampai beliau terbunuh.
Kemudian mereka kembali berbohong bahwa mereka berma’mum kepada Husain, mencintai
dan membela beliau!? Alangkah besarnya
kebohongan mereka meskipun kaum muslimin
telah mengetahui kebohongan mereka. Imam asy-Syafi’i berkata: “Aku tidak pernah
melihat seorangpun dari ahli bid’ah yang lebih
pembohong di dalam pengakuannya dan dalam
saksi palsunya selain dari raafidhah
(syi’ah).” (Riwayat Imam Ibnu Baththah di
kitabnya al-Ibaanatul Kubra 2/545 dan Imam al Lalikaa-i di kitabnya Syarah Ushul I’tiqaad Ahlus
Sunnah). Walhasil, agama syi’ah adalah agama yang berisi
kebohongan dan kedustaan. Siapa saja yang
membaca perjalanan agama syi’ah akan
mendapati pengkhianatan mereka kepada kaum
muslimin. Allahu a’lam. Disusun oleh: Abu Aslam bin Syahmir Keterangan: 1. Lihat kitab al Masa-il jilid 3, karya Ustadz
Abdul Hakim bin Amir Abdat, halaman 61-62. 2. Lihat kitab al Masa-il jilid 3, halaman 66.

Kandidat walikota Ingris bersumpa akan menjadikan London sebagai mercusuar Islam

Assalamu alaikum,,

Kandidat Walikota di Inggris Bersumpah
Jadikan London Kota Mercusuar Islam Calon walikota London
dari Partai Buruh Ken
Livingstone bersumpah
untuk mengubah kota ini menjadi sebuah mercusuar
Islam dan mendidik warga London tentang keyakinan
Islam. "Hal ini akan membantu kota kami sebagai rambu
yang menunjukkan arti dari kata-kata Nabi
Muhammad," kata Livingstone dalam pidatonya di
Masjid Finsbury Park yang dikutip oleh The Daily
Telegraph pada hari Senin kemarin (19/3). Livingstone juga berjanji untuk "mendidik massa
London" tentang Islam. Pernyataan Livingstone dilakukan selama shalat
Jumat di Masjid London Tengah Utara, yang juga
dikenal sebagai Masjid Finsbury Park, yang
dikendalikan oleh Asosiasi Muslim Inggris. Livingstone, merupakan salah satu politisi Inggris
yang paling berwarna dan populer, terpilih menjadi
Walikota London pada tahun 2000 dan terpilih kembali
pada tahun 2004. Dia terkenal untuk dukungannya yang kuat terhadap
minoritas Muslim serta menentang kampanye
Islamophobia. Namun, ia kehilangan posisinya diambil alih oleh kubu
konservatif Boris Johnson pada tahun 2008, yang
terkenal karena menyinggung etnis minoritas. Livingstone yang merupakan mantan walikota secara
luas didukung oleh pemilih Muslim. Livingstone telah muncul di acara-acara seperti
IslamExpo, yang menarik puluhan ribu orang setiap
tahun. Dia pernah mendapat serangan sengit dari kubu
sayap kanan pada tahun 2004 karena mengundang
Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, presiden persatuan
ulama Muslim internasional, untuk sebuah konferensi
pro-hijab. Livingstone mengatakan ia akan berusaha untuk
mendidik warga London tentang tradisi-tradisi Nabi
Muhammad. "Saya ingin menghabiskan empat tahun ke depan
memastikan bahwa setiap non-Muslim di London
mengetahui dan memahami kata-kata dan pesan Nabi
Muhammad," katanya kepada jamaah di masjid. Mantan walikota London ini menjelaskan kata-kata
Nabi dalam ceramhanya sebagai "agenda untuk
seluruh umat manusia."(fq/oi)

Jumat, 23 Maret 2012

Bibel perlu dipertanyakan kesliannya

Assalamu alaikum,,,

Sesungguhnya manusia itu adalah umat yang satu.
Agama seluruh manusia sejak nabi Adam as hingga
nabi Muhammad saw adalah Islam. Agama Tauhid
yang menyembah hanya kepada Allah SWT saja. Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus
para nabi. Tugas nabi adalah sebagai pemberi
peringatan. Dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Kitab-kitab suci yang Allah turunkan pada para Nabi
adalah : Taurat kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud
as, Injil pada Nabi Isa as. Dan terakhir Al-Quran
kepada Nabi Muhammad saw. Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw,
seluruh isinya bersumber pada Allah SWT. Sebagai
pedoman hidup, Al-Quran adalah sumber dari semua
hukum, baik yang menyangkut aqidah dan syariah,
atau dengan kata lain, Al-Quran adalah sumber
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan
sesamanya. Al-Quran mengandung keyakinan
mutlak. Dan Allah SWT yang menjamin
keotentikannya hingga akhir zaman. Seperti yang telah disebutkan diatas, sejatinya kitab
suci adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diterima
oleh Nabi yang berfungsi untuk memutuskan perkara-
perkara dalam perselisihan pada umat. Tetapi kondisi
yang demikian tidak terdapat dalam Kitab-kitab yang
lain. Wahyu Allah SWT yang terdapat dalam Taurat, Zabur dan Injil telah cacat oleh tangan-tangan
manusia. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka
mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui? (Qs. Al-Baqarah : 75). Banyak sekali penambahan dan pengurangan yang
terjadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Quran hingga
misi asli dari ajaran tersebut sangat kabur. Bibel, kitab
yang disucikan oleh umat Kristen, yang dianggap
sebagai wahyu Tuhan, ternyata sebagian besar isinya
bukanlah wahyu Tuhan tetapi karangan manusia. Berikut adalah bagian-bagian Bibel : Perjanjian Lama terdiri atas 39 Kitab : Taurat ( Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
Ulangan) Kitab Nabi-nabi (33 Kitab yang lain) Zabur (Mazmur) Perjanjian Baru terdiri atas 27 Kitab : Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) Sejarah (Kisah Para Rasul) Surat-surat Paulus (14 Surat) Surat-surat Umum (7 Surat) Ramalan (Wahyu) Injil seharusnya adalah wahyu Allah SWT kepada nabi
Isa as (Yesus) tapi Injil yang ada sekarang, yang
digunakan dan diyakini oleh umat Kristen sebagai
wahyu Tuhan, ternyata bukan ditulis oleh Yesus. Tapi
oleh orang lain yakni Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes. Masing-masing dari mereka menulis dengan gaya bahasanya sendiri yang menceritakan tentang
kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus. Ini berarti buku-buku tersebut merupakan cerita
riwayat hidup. Sehingga derajadnya adalah tidak lebih
dari Hadist adapun shahih atau dhoif perlu diteliti lebih
dalam lagi. Jadi Injil yang digunakan sekarang bukan
wahyu Tuhan tapi riwayat hidup Yesus karangan
Markus, Matius, Lukas ataupun Yohanes. Jika dirinci lebih lanjut ternyata, Perjanjian Baru hanyalah 23% dari keseluruhan Bibel Injil mengisi 45% dari bagian Perjanjian Baru, Sejarah (Kisah Para Rasul) ditulis oleh Lukas murid
Paulus, mengisi 12,8% dari bagian Perjanjian Baru Surat-surat Paulus mengisi 29,1% dari bagian
Perjanjian Baru Surat-surat Umum mengisi 6,1% dari bagian Perjanjian
Baru Ramalan (Wahyu) mengisi 7% dari bagian Perjanjian
Baru Dari prosentase diatas terlihat surat-surat Paulus
hampir menyaingi jumlah Injil. Pada kenyataannya
ajaran-ajaran Paulus lebih mendominasi ketimbang
ajaran Yesus. Surat-surat yang ditulis oleh Paulus
menjadi sumber penting, acuan umat Kristen
sekarang ketimbang ajaran Yesus. Roma 1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang
dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk
memberitakan Injil Allah. I Korintus 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah
dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari
Sostenes, saudara kita, Galatia 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena
manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Kolose 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh
kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, Perhatikan, ayat-ayat diatas adalah kalimat-kalimat
awal dalam surat-surat Paulus. Kalimat-kalimat ini
menjadi ikut “suci” karena disetarakan derajatnya
dengan ayat-ayat Injil, Taurat dan Zabur. Bagaimana
mungkin, surat tulisan tangan manusia untuk manusia
lain dinaikkan statusnya menjadi ayat-ayat ilahiah/ ayat-ayat suci ? Lalu pertanyaan besarnya adalah, mengikuti siapakah
umat Kristen sebenarnya ? Yesus atau Paulus ?

"MENAG"Ulama dan Toko Agama harus luruskan Demokrasi yang kebablasan

Assalamu alaikum,,,

Menag: Ulama dan Tokoh Agama Harus Luruskan Demokrasi yang
Kebablasan Berita Babinrohis-Nakertrans Addthis Jakarta-Menteri Agama H Suryadharma Ali mengatakan, pemikiran demokrasi sudah melabrak kaidah-kaidah hukum, sistem nilai dan norma yang kini sudah melanda anak-anak muda kita. Masalah ini harus menjadi perhatian para ulama dan tokoh masyarakat untuk meluruskan demokrasi yang kebablasan, agar para pemuda kita tidak terbawa arus dan hal-hal yang tidak diinginkan. "Demokrasi itu penting, tapi tidak boleh mengabaikan normanya," kata Menag ketika memberikan sambutan para peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Darul Rahman Jakarta Selatan, Minggu (18/3). Hadir dalam kesempatan itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Rahman Jakarta KH Syukron Ma`mun, Ketua Umum Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla (Fahmi Tamami) H Rhoma Irama, Kepala Biro Bintal Provinsi DKI Jakarta H Marullah Matali, dan sejumlah alim ulama se Jabodetabek. Menurut Menag, agama harus tetap membentengi demokrasi."Agama harus memberikan nilai-nilai demokrasi. Agama harus menjadi pagar-pagar demokrasi agar demokrasi sesuai dengan masyarakat Indonesia yang religious, yang 85 persen penduduknya muslim." Ia memaparkan, demokrasi yang kebablasan sengaja digunakan oleh pihak-pihak tertentu dan dampaknya sangat luas. "Demokrasi yang kebablasan akan membuat ketidaktenangan, hormat-menghormati diabaikan, sopan santun dikesampingkan, tatakrama ditinggalkan, caci maki akan jadi tradisi, fitnah pun menjadi kebiasaan dan sebagai ladang bisnis. Ini tidak
boleh dibiarkan. Karana itu peran ulama dalam maulid
harus betul-betul turun gunung meluruskan keadaan, yang sudah melampaui batas." (Sumber: Kemenag)

Tegakknalah Sunnah dan jauhi kemusyrikan

Assalamu alaikum,,,

Faedah Sirah ke-3: Agama Islam vs
Agama Kafir dan Kesyirikan……… Al-Imam asy-Syafii rahimahullah berkata: ِﻩِﺫﺎَﻘْﻧﺇ َﻞْﺒَﻗ ﺍﻮُﻧﺎَﻜَﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ٍﺪَّﻤَﺤُﻤِﺑ ْﻢُﻫﺎَّﻳﺇ ﻲِﻓ ٍﺮْﻔُﻛ َﻞْﻫﺃ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ،ْﻢِﻬِﻋﺎَﻤِﺘْﺟﺍَﻭ ْﻢِِﻫُّﺮَﻔَﺗ ِﺭﻮُﻣﻷﺍ ُﻢَﻈْﻋﺃ ْﻢُﻬُﻌَﻤْﺠَﻳ : ِﻪﻠﻟﺎﺑ ُﺮْﻔُﻜْﻟﺍ ْﻥَﺫﺄَﻳ ْﻢَﻟ ﺎَﻣ ُﻉﺍَﺪِﺘْﺑﺍﻭ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ُﻪﻠﻟﺍ ِﻪِﺑ ﺎَّﻤَﻋ َﻻ ،ﺍًﺮﻴِﺒَﻛ ًّﻮُﻠُﻋ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ُﻪَﻧﺎَﺤْﺒُﺳَﻭ ُﻩُﺮﻴَﻏ َﻪﻟﺇ َﻭ ٍﺀﻲَﺷ ِّﻞُﻛ ُّﺏَﺭ ِﻩِﺪْﻤَﺤِﺑَﻭ ُﻪُﻘِﻟﺎَﺧَﻭ “Sebelum Ia (Allah) menyelamatkan mereka dengan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mereka dahulu adalah orang-orang kafir dalam perpecahan dan dalam persatuan mereka. Mereka disatukan oleh perkara terparah, yaitu: kekafiran kepada
Allah dan mengada-adakan (membuat bid’ah) ajaran/tuntunan/tata cara ibadah yang tidak diijinkan oleh Allah, Maha Tinggi Allah dan amat tingginya dari apa yang mereka ucapkan. Tidak ada sesembahan (yang benar selain Dia. Dan Maha Suci Dia
dan Maha Terpuji, Rabb segala sesuatu dan Penciptanya.” (Ar-Risalah: 22)
Sebenarnya telah kita sampaikan ucapan al-Imam asy-Syafii di atas pada pembahasan terdahulu (Faedah Sirah ke-2, yang berjudul Musyrikin Arab dan Kafir Non Arab sebelum Diutusnya Nabi). Namun karena sangat penting, perlu kita telaah lagi pada judul ini agar menjadikan kita lebih paham tentang agama Islam dan agama kekafiran dan kesyirikan. Terlebih di masa sekarang ini, masa dimana banyak orang yang berbicara tentang agama namun tidak memiliki pengetahuan yang layak untuk berbicara. Atau memiliki kemampuan namun memiliki misi dan visi rusak sehingga tidaklah menambah kecuali keburukan. Perbedaan antara agama Islam dan agama kekafiran dan kesyirikan pun semakin tersamar dan kabur. Wallahul musta’an. Padahal ayat ini telah sering didengar dan dibaca oleh kaum muslimin: ْﻦِﻣ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ِﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ ِﺭﺎَﻧ ﻲِﻓ َﻦﻴِﻛِﺮْﺸُﻤْﻟﺍَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ َﻢَّﻨَﻬَﺟ ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ُّﺮَﺷ ْﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. al-Bayyinah: 6) Dan sebaik-baik makhluk adalah: ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ُﺮْﻴَﺧ ْﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik- baik makhluk. (QS. al-Bayyinah: 7) Kita sangat yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Hikmah, namun Ia juga Maha Perkasa dan adzab-Nya sangat berat dan tak terbayangkan betapa ngerinya. Sehingga sangatlah tidak mungkin apabila Ia akan menyamakan kebenaran dengan kebatilan, ajaran sunnah Nabi-Nya akan disamakan dengan kebid’ahan, menyamakan keimanan dan kekafiran, dan menyamakan ketauhidan dengan kesyirikan. Apakah jalan penuh cahaya akan disamakan dengan kegelapan? ﻰَﻤْﻋَﺄْﻟﺍ ﻱِﻮَﺘْﺴَﻳ ْﻞَﻫ ْﻞُﻗ ﻱِﻮَﺘْﺴَﺗ ْﻞَﻫ ْﻡَﺃ ُﺮﻴِﺼَﺒْﻟﺍَﻭ ُﺭﻮُّﻨﻟﺍَﻭ ُﺕﺎَﻤُﻠُّﻈﻟﺍ (١٦ :ﺪﻋﺮﻟﺍ) Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang?” (QS. ar-Ra’d: 16) Telah lewat penjelasan keadaan manusia sebelum pengutusan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada rubrik “Faedah Mempelajari Sirah Nabawi“. Secara global manusia sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terbagi menjadi dua: 1. ahli kitab: yahudi dan nasrani yang merubah
kitab suci mereka 2. musyrikin baik dari bangsa Arab dan non-Arab Sebagaimana dijelaskan oleh al-Imam asy-Syafii, kedua jenis manusia di atas disatukan oleh: ِﻪﻠﻟﺎﺑ ُﺮْﻔُﻜْﻟﺍ ْﻥَﺫﺄَﻳ ْﻢَﻟ ﺎَﻣ ُﻉﺍَﺪِﺘْﺑﺍﻭ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ﻪﻠﻟﺍ ِﻪِﺑ kekafiran kepada Allah dan mengada-adakan (membuat bid’ah) ajaran/tuntunan/tata cara ibadah yang tidak diijinkan oleh Allah Bentuk kekafiran mereka bervariasi: Ada yang tidak meyakini adanya Allah
(ateisme/komunis). Ada yang mengimani Allah sebagai
sesembahan namun juga menjadikan sekutu
bagi-Nya (yaitu orang-orang musyrik). Ada yang mengimani Allah sebagai
sesembahan namun meyakini adanya sebagian
makhluk sebagai anak-Nya. Ada yang meyakini Allah sebagai sesembahan
namun membunuh nabi dan rasul utusan-Nya. Ada yang meyakini Allah sebagai
sesembahannya namun merubah dan
mengakali syari’at-Nya. Ada yang meyakini Allah sebagai Tuhannya
namun tidak mempercayai hari akhirat dan hari
kebangkitan. Ada yang meyakini Allah sebagai Tuhan Bapa
sehingga ada Tuhan Ibu dan Tuhan Anak. Ada
pula yang meyakini bahwa Allah masuk pada
rahim Maryam dan menjelma menjadi ‘Isa. Dan seterusnya yang akan membuat panjang pembahasan kita ini apabila hendak dituliskan semua bentuk kekafiran mereka. Sedangkan dalam kebid’ahan mereka mengadakan berbagai tata cara ibadah yang didasarkan para pendapat akal, ada yang disesuaikan dengan adat istiadat, ada yang disesuaikan dengan petunjuk dukun, ada yang disesuaikan dengan petunjuk ulama-ulama su’ dan jahat, ada yang disesuaikan dengan keinginan masing-masing orang. Ada pula yang meniru ajaran nabi dan rasul namun dirubah, seperti thawaf dengan telanjang bagi wanita, atau thawaf di kuburan ‘orang saleh’. Dan seterusnya dari sekian banyak model peribadatan dan persembahan yang mereka lakukan.
Dan semua kebid’ahan yang muncul di tengah
kaum muslimin berasal dari luar agama Islam. Hanya saja sebagian kebid’ahan itu ada yang diberi nama dengan nama-nama islami, ada pula yang dicampurkan dengan ajaran Islam, ada pula yang diambil dari tata cara dan ibadah Islam namun dirubah dengan ditambah atau dikurangi, dan ada yang murni buatan atau sisipan dari agama selain Islam atau adat istiadat. Sebagai kesimpulan: Landasan Islam pertama adalah syahadat Laa ilaaha illallah dan Muhammad ‘abduhu wa rasuluh. Sehingga menuntut kita: untuk beriman kepada Allah dan mengikuti syari’at N abi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan dengan mengimani tapi memaksiati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan pula dengan menambah dan mengurangi ajaran beliau. َﻚَﻧﺍَﺮْﻔُﻏ ﺎَﻨْﻌَﻃَﺃَﻭ ﺎَﻨْﻌِﻤَﺳ ﺮﻴِﺼَﻤْﻟﺍ َﻚْﻴَﻟِﺇَﻭ ﺎَﻨَّﺑَﺭ “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Rabbana dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS. al-Baqarah: 285) Peringatan: Sebagian ahli kitab mengatakan: ﺎَﻨﻴَﺼَﻋَﻭ ﺎَﻨْﻌِﻤَﺳ Kami mendengar dan kami memaksiatinya.
Sedangkan orang-orang beriman sebagaimana dalam ayat di bawah ini: َﻝْﻮَﻗ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ﺍﻮُﻋُﺩ ﺍَﺫِﺇ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ْﻥَﺃ ْﻢُﻬَﻨْﻴَﺑ َﻢُﻜْﺤَﻴِﻟ ﺎَﻨْﻌَﻃَﺃَﻭ ﺎَﻨْﻌِﻤَﺳ ﺍﻮُﻟﻮُﻘَﻳ َﻥﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃَﻭ Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: “Kami mendengar, dan kami patuh”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. an- Nur: 51) َﺖْﻟَﺰْﻧَﺃ ﺎَﻤِﺑ ﺎَّﻨَﻣَﺁ ﺎَﻨَّﺑَﺭ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﺎَﻨْﻌَﺒَّﺗﺍَﻭ َﻦﻳِﺪِﻫﺎَّﺸﻟﺍ َﻊَﻣ ﺎَﻨْﺒُﺘْﻛﺎَﻓ Wahai Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti Rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah dan kerasulan Rasul-Nya). (QS. Ali Imran: 53) Faedah penting: 1. Islam agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul. 2. Islam agama tersendiri, agama kekafiran dan kesyirikan agama tersendiri pula. 3. Yahudi dan Nashrani termasuk ajaran kekafiran dan kesyirikan. 4. Yahudi dan Nashrani bukan millah Ibrahim ‘alaihissalam: Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS. Ali Imran: 67) 5. Agama samawi hanyalah Islam.
6. Persatuan agama samawi adalah ajakan, seruan, dan dakwah yang jauh
dari kebenaran, karena hanyalah Islam yang diridhai dan diterima Allah, dan
hanyalah Islam yang diajarkan oleh para nabi dan rasul. Doa : Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan ke-Islaman yang benar, bukan jalannya orang-orang yang Engkau
murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.

Bibel Bukanlah Wahyu Tuhan

Assalamu alaikum,,,

Sesungguhnya manusia itu adalah umat yang satu.
Agama seluruh manusia sejak nabi Adam as hingga
nabi Muhammad saw adalah Islam. Agama Tauhid
yang menyembah hanya kepada Allah SWT saja. Setelah timbul perselisihan, maka Allah mengutus
para nabi. Tugas nabi adalah sebagai pemberi
peringatan. Dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Kitab-kitab suci yang Allah turunkan pada para Nabi
adalah : Taurat kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud
as, Injil pada Nabi Isa as. Dan terakhir Al-Quran
kepada Nabi Muhammad saw. Al-Quran yang diturunkan pada Nabi Muhammad saw,
seluruh isinya bersumber pada Allah SWT. Sebagai
pedoman hidup, Al-Quran adalah sumber dari semua
hukum, baik yang menyangkut aqidah dan syariah,
atau dengan kata lain, Al-Quran adalah sumber
hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dan hubungan manusia dengan
sesamanya. Al-Quran mengandung keyakinan
mutlak. Dan Allah SWT yang menjamin
keotentikannya hingga akhir zaman. Seperti yang telah disebutkan diatas, sejatinya kitab
suci adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang diterima
oleh Nabi yang berfungsi untuk memutuskan perkara-
perkara dalam perselisihan pada umat. Tetapi kondisi
yang demikian tidak terdapat dalam Kitab-kitab yang
lain. Wahyu Allah SWT yang terdapat dalam Taurat, Zabur dan Injil telah cacat oleh tangan-tangan
manusia. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan
percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka
mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka
mengetahui? (Qs. Al-Baqarah : 75). Banyak sekali penambahan dan pengurangan yang
terjadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Quran hingga
misi asli dari ajaran tersebut sangat kabur. Bibel, kitab
yang disucikan oleh umat Kristen, yang dianggap
sebagai wahyu Tuhan, ternyata sebagian besar isinya
bukanlah wahyu Tuhan tetapi karangan manusia. Berikut adalah bagian-bagian Bibel : Perjanjian Lama terdiri atas 39 Kitab : Taurat ( Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
Ulangan) Kitab Nabi-nabi (33 Kitab yang lain) Zabur (Mazmur) Perjanjian Baru terdiri atas 27 Kitab : Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) Sejarah (Kisah Para Rasul) Surat-surat Paulus (14 Surat) Surat-surat Umum (7 Surat) Ramalan (Wahyu) Injil seharusnya adalah wahyu Allah SWT kepada nabi
Isa as (Yesus) tapi Injil yang ada sekarang, yang
digunakan dan diyakini oleh umat Kristen sebagai
wahyu Tuhan, ternyata bukan ditulis oleh Yesus. Tapi
oleh orang lain yakni Markus, Matius, Lukas dan
Yohanes. Masing-masing dari mereka menulis dengan gaya bahasanya sendiri yang menceritakan tentang
kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus. Ini berarti buku-buku tersebut merupakan cerita
riwayat hidup. Sehingga derajadnya adalah tidak lebih
dari Hadist adapun shahih atau dhoif perlu diteliti lebih
dalam lagi. Jadi Injil yang digunakan sekarang bukan
wahyu Tuhan tapi riwayat hidup Yesus karangan
Markus, Matius, Lukas ataupun Yohanes. Jika dirinci lebih lanjut ternyata, Perjanjian Baru hanyalah 23% dari keseluruhan Bibel Injil mengisi 45% dari bagian Perjanjian Baru, Sejarah (Kisah Para Rasul) ditulis oleh Lukas murid
Paulus, mengisi 12,8% dari bagian Perjanjian Baru Surat-surat Paulus mengisi 29,1% dari bagian
Perjanjian Baru Surat-surat Umum mengisi 6,1% dari bagian Perjanjian
Baru Ramalan (Wahyu) mengisi 7% dari bagian Perjanjian
Baru Dari prosentase diatas terlihat surat-surat Paulus
hampir menyaingi jumlah Injil. Pada kenyataannya
ajaran-ajaran Paulus lebih mendominasi ketimbang
ajaran Yesus. Surat-surat yang ditulis oleh Paulus
menjadi sumber penting, acuan umat Kristen
sekarang ketimbang ajaran Yesus. Roma 1:1 Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang
dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk
memberitakan Injil Allah. I Korintus 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah
dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari
Sostenes, saudara kita, Galatia 1:1 Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena
manusia, juga bukan oleh seorang manusia,
melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, Kolose 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh
kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, Perhatikan, ayat-ayat diatas adalah kalimat-kalimat
awal dalam surat-surat Paulus. Kalimat-kalimat ini
menjadi ikut “suci” karena disetarakan derajatnya
dengan ayat-ayat Injil, Taurat dan Zabur. Bagaimana
mungkin, surat tulisan tangan manusia untuk manusia
lain dinaikkan statusnya menjadi ayat-ayat ilahiah/ ayat-ayat suci ? Lalu pertanyaan besarnya adalah, mengikuti siapakah
umat Kristen sebenarnya ? Yesus atau Paulus ?

Lady Gaga pemuja setan dan Artis porno

Assalamu alaikum,,,

Aneh, jika masyarakat Indonesia seperti tersihir dengan sosok yang kerap
berpakaian seronok, bahkan telanjang seperti
binatang. Memang, bukan Lady Gaga namanya jika
tidak mengumbar sensasi. Bukan kali pertama, ia
menjadi sorotan publik lantaran busana yang
dikenakannya terlalu mempertontonkan belahan dadanya, bahkan kemaluannya. Saat keluar dari hotel New York, Jumat 2 Maret 2012
lalu, Gaga yang mengenakan busana panjang serba
hitam menjadi pusat perhatian. Betapa tidak, ia
memamerkan bra hitamnya sambil menunjukkan
belahan dada. Tanpa merasa canggung, penyanyi
“Poker Face” ini terlihat santai berjalan. Sebelumnya, setelah busana daging yang
dikenakannya sempat heboh, Gaga tetap tak
kehabisan ide untuk menciptakan tren baru dalam
berbusana. Saat meninggalkan Fountain Studios di
Wembley, London, setelah muncul di 'X-Factor' ia juga
pernah berpenampilan nyeleneh.Yang mengejutkan, Lady Gaga berjalan santai tanpa celana. Penampilan
terbaru Gaga itu tentu saja langsung menjadi pusat
perhatian publik. Lebih dari itu, Lady Gaga juga dikenal sebagai perusak
moral. Gaga pernah menjadi model sketsa bugil karya
Tonny Bennett yang laku terjual dengan harga USD 30
ribu atau setara R 272 juta. Semua keuntungan yang
diperoleh dalam pelelangan sketsa itu disumbangkan
pada dua yayasan, yaitu: Exploring the Arts milik Tony Bennett dan Born This Way Foundation milik Lady Gaga
sendiri. Sketsa itu dibuat oleh Tony saat Gaga menjalani sesi
pemotretan Annie Leibovitz untuk majalah Vanity Fair,
edisi Januari 2012. Dalam sketsa tersebut, pelantun
Born This Way itu tampak polos tanpa balutan sehelai
benang pun sambil memegang sepuntung rokok. Di
bagian pojok, terdapat inisial si pembuat sketsa, yang ditulis dengan nama Benedetto. Sang pelantun 'Bad Romance' itu memang terobsesi
menjadi seorang superstar sejak dulu. Dalam buku
diary-nya, Gaga menuliskan bahwa dirinya adalah
saudara kembar Britney Spears yang terpisah saat
lahir. Impian Gaga menjadi seorang bintang akhirnya
tercapai. Kini, namanya sangat dikenal dan menjadi idola. Dia berhasil menjadi seorang superstar, bahkan
mungkin saat ini popularitas Gaga melebihi Britney
Spears. Seperti diberitakan Reuters, wanita berusia 25 tahun
ini meraih penghargaan untuk kategori Best Female,
Best Song untuk lagu ‘Born This Way’, Best Video,
dan Biggest Fans Award. Gaga mengungkapkan,
‘Born This Way’ adalah lagu yang paling penting
dalam album terbarunya. Idola Bermoral Bobrok Bukan hanya gaya dan penampilannya saja yang
dikenal seronok. Penyanyi asal Amerika, Lady Gaga
ini juga memiliki pemikiran yang ngawur. Saking
ngawurnya, ia mendambakan bayi berketurunan
Italia dari hasil kumpul kebon dengan kekasih
gelapnya. Untuk itu, ia pun tengah mencari pria pendonor sperma yang memiliki keturunan darah
Italia."Saya ingin memiliki bayi berdarah Italia,
mungkin Sisilia," ujarnya pada radio Spanyol Ibiza
seperti dikutip laman Metro.co.uk. Gilanya lagi, terlepas penampilannya yang nyeleneh,
Lady Gaga sangat mengagungkan kecantikan alami.
Dalam wawancara di Majalah Elle edisi terbaru, Gaga
tanpa basa-basi membeberkan rahasia kecantikan
kulitnya."Orgasme, semakin sering orgasme, dan
bayam," kata penyanyi 25 tahun itu, seperti dikutip dari laman harian Daily Mail. Ritual Satanic Baru-baru ini, Lady Gaga dikabarkan meninggalkan
cairan merah yang diduga darah di kamar mandi
sebuah hotel berbintang di London. Pekerja hotel
mengaku terkejut saat Gaga meninggalkan hotel
musim panas lalu. Si petugas menemukan cairan
merah dalam bak mandi kamar mewah tersebut. Salah satu petugas kebersihan hotel mengklaim
superstar pop itu diduga telah melakukan ritual
khusus mandi dengan darah. "Lady Gaga
meninggalkan banyak darah selama ia menetap di
kamar hotel selama musim panas ini," kata petugas
kebersihan itu kepada situs Truthquake, Rabu, 4 Januari 2011. Namun, ada juga sumber yang mengatakan Gaga
sengaja menggunakan cairan merah sebagai bagian
dari kostum 'aneh' yang selama ini menjadi ciri khas
penyanyi tersebut."Semua staf hotel yakin, dia mandi
atau setidaknya ia menggunakan (cairan merah)
sebagai bagian dari salah satu kostum untuk rutinitas panggung anehnya," ujar sumber. Ini bukanlah pertama kalinya Gaga melakukan
perilaku aneh di hotel. Sebelumnya, Gaga pernah
mengaku takut akan pengaruh roh jahat yang
mengikutinya. Ia pun selalu meminta paranormal
memeriksa kamar hotel yang akan ia tinggali."Dia
percaya paranormal dan tidak akan mengambil risiko ketika ia berada di jalan. Sangat penting agar dia
aman dari roh," ucapnya. Jelas sudah, Lady Gaga adalah sosok yang membawa
misi Zionis Yahudi. Dengan kata lain, Gaga adalah
sosok yang merusak pemikiran, otak dan akhlak
generasi muda Islam, khususnya melalui budaya. Bagi
para pemerhati konspirasi dan Yahudi, nama Lady
Gaga sudah tidak asing sebagai artis penyembah ajaran musyrik Pagan. Seperti pernah dilansir Dailymail, salah satu pekerja di
Hotel Intercontinental, London, pernah melaporkan
bahwa penyanyi kontroversial tersebut telah
meninggalkan cairan mirip darah dalam jumlah besar
di bak mandi hotel. Semua staf hotel sangat yakin
Gaga telah mandi di sana, atau setidaknya menggunakan cairan itu untuk mendandani
kostumnya yang selalu super aneh di atas panggung.
Sudah tak mengherankan lagi, karena Lady Gaga
memang terkenal sebagai boneka illuminati yang
memiliki ritual pagan sebagai keharusan. Mubazir Kawannya Setan Bayangkan, harga tiket dari Rp 400.000 sampai di atas
Rp 2 juta merupakan penghambur-hamburan duit
yang sia-sia. Membeli tiket semahal itu, sama saja
menyawer Lady Gaga, sang pemuja setan. Ini adalah
dosa yang sangat nyata. Mendatangkan biduan asal
Amrik itu bukanlah prestasi, melaikan aib, bahkan merusak moral dan akidah generasi muda Islam. Sangat aneh, jika masyarakat yang mayoritas muslim
ini begitu antusiasnya menyambut kedatangan Gaga,
sampai rela berdesak-desakan membeli tiket
konsernya. Bahkan diberitakan dari anak-anak
sampai ibu hamil antre beli tiket konser Lady Gaga.
Astagfirullah! Apakah mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang siapa
sesungguhnya Lady Gaga yang mendapat julukan
“Ratu Illuminati” itu? Ketahuilah, Illuminati adalah sebuah kelompok dalam
Zionis Yahudi yang memiliki hubungan erat dengan
Free Masonry -- kelompok rahasia dan bawah tanah
Zionis. Historisnya, kelompok illuminati dikejar-kejar
kelompok gereja di Eropa, lalu Free Masonry yang
menjadi tunggangan Illuminati tampil sebagai pelindung. Sangat disayangkan, banyak umat Islam yang tidak
mengetahui hal ini. Dan sepertinya, para ulama yang
memahami tentang Zionis Yahudi, harus memberikan
informasi tentang bahaya Illuminati, Free Mason, dan
lainnya yang berhubungan dengan Zionis Yahudi.
Termasuk para pembawa misi kelompok-kelompok Zionis Yahudi ini. Salah satunya adalah Lady Gaga. Jika
konser salah satu pembawa misi Zionis Yahudi itu
tetap digelar, maka murka Allah apalagi yang
diterima bangsa ini? Na’uudzubillaahi mindzaalik. Maka, MUI, ormas Islam lainnya dan seluruh kaum
Muslimin, wajib menolak konser Gaga ini. Yang
terlanjur beli tiket, hendaknya mengembalikan tiket
konser itu. Kita berharap, Lady Gagal menginjak
kakinya di bumi Indonesia untuk tour konsernya di
Jakarta. (Desastian/dbs)

Ketua MUI bidang seni dan budaya kecam keras konser Lady Gaga.

Assalamu alaikum,,,,

Ketua MUI Bidang Seni & Budaya, KH Cholil Ridwan mengecam keras konser
Lady Gaga di Indonesia pada tanggal 3 Juni nanti. Artis
pemuja setan dan bintang foto bugil tersebut disinyalir
akan merusak moral umat Islam khususnya generasi
muda. Maka itu beliau meminta umat muslim yang
sudah membeli tiket Lady Gaga agar dikembalikan karena membelinya adalah haram. KH. Cholil menegaskan, tontonan itu bisa merusak
moral bangsa. Karena itu, Pimpinan Pondok Pesantren
Al-Husnayain Jakarta ini mengharamkan
menyelenggarakan dan menonton konser ini.“Tiket
itu harus dikembalikan karena hukumnya
haram.Yang jual tiket dan pembeli tiket juga dosa,” ujarnya kepada Voa-Islam. Tak terbayangkan, dosa yang akan dipikul para
panitia penyelenggara. Menurut Kyai Kholil, panitia
yang mengundang Lady Gaga ke Indonesia berada
pada dosa yang paling besar. “Karena gara-gara dia
orang jadi nonton,” tuturnya. Dalam menyikapi isu ini, umat Islam diminta untuk
menolak dan mengadakan aksi penolakan atas
kehadiran Ratu Illuminati tersebut ke Indonesia.
Indonesia sebagai negara mayoritas Islam tidak boleh
dirusak dengan ajaran kemusyrikan yang kerap
dilakukan Lady Gaga.“Umat Islam harus kompak menolak. Maka tidak ada jalan lain umat Islam harus
melakukan protes, somasi, atau demonstrasi. Tapi
jangan anarkis,” pesannya. Sebagai negara mayoritas Islam, Indonesia memang
menjadi sasaran empuk invasi budaya Barat. Dengan
populasi umat muslim terbanyak, Indonesia
dikhawatirkan menjadi satu bentuk negara Islam
yang utuh. Kondisi ini tentu tidak diinginkan oleh
Barat. Jika Indonesia betul-betul menjadi negara berlandaskan Syariat Islam maka lonceng persaingan
dengan barat baik dalam Ekonomi, Politik, maupun
militer akan bergema. Merusak Lewat Budaya Menurut KH. Kholil Ridwan, kini umat Islam sedang
dihancurkan oleh Barat melalui fisik, opini, dan
budaya. Karenanya, tak heran untuk memuluskan
programnya tersebut, maka musuh-musuh Allah
mulai menyuplai artis-artis mancanegara yang biasa
menampilkan unsur-unsur haram seperti Lady Gaga. “Hal itu agar umat Islam bisa menerima suatu
budaya yang diharamkan. Bahkan menjadi sesuatu
yang menyenangkan,” tambahnya. Jika kondisi ini dibiarkan, lanjut Kyai Kholil, akan
sangat berbahaya bagi umat Islam. Satu demi satu
elemen dari agama Islam berusaha dipreteli hingga
akar-akarnya. Namun karena akar Islam susah
dipreteli, maka Islam akan dipreteli pada bagian-
bagian lainnya seperti budaya. Dalam Al Qur’an, Islam ibarat sebuah pohon: ada
akar, batang, dan daun. Karena akarnya susah
dicabut, yang diracuni adalah daunnya terlebih
dahulu. Ketika daun itu mati, maka akan menjalar ke
batang, pohon, dan juga akar pohon itu sendiri. “Nah,
daun itu budaya. Jika budaya Islam sudah disemprot dengan racun budaya Barat itu dan mati, maka akidah
Islam juga akan tercerabut,” tandas KH. Cholil. Desastian/dbs

Perbedaan Iman Mahdi Ahlusunnah dan Iman Mahdi Syiah.

Assalamu alaikum,,,,,

PERBEDAAN IMAM MAHDI
AHLUSSUNNAH DENGAN
MAHDI SYI’AH Seperti yang telah disinggung, sebenarnya Mahdi
ala Syi’ah hanyalah khurafat yang tiada
nyatanya. Sehingga perbandingan di sini adalah
perbandingan antara Mahdi nyata dan Mahdi fiktif
yang diyakini Syi’ah. 1. Mahdi Ahlus Sunnah bernama Muhammad
bin Abdillah sesuai dengan nama Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan nasabnya. Sedangkan Mahdi Syi’ah namanya Muhammad bin
Hasan Al-‘Askari. 2. Mahdi Ahlus Sunnah dari keturunan Al-
Hasan bin ‘Ali. Sedangkan Mahdi Syi’ah dari keturunan Al-Husain bin ‘Ali. 3. Mahdi Ahlus Sunnah kelahiran dan
kehidupannya seperti layaknya manusia
yang lain. Sedangkan Mahdi Syi’ah dikandung dan dilahirkan dalam waktu semalam, lalu masuk
sirdab pada umur 9 tahun, sementara telah berlalu
di dalamnya waktu sepanjang 1.150 tahun lebih. 4. Mahdi Ahlus Sunnah muncul untuk
menolong muslimin secara umum, tanpa
membedakan jenis mereka. Sedangkan Mahdi Syi’ah hanya untuk Syi’ah Rafidhah, bahkan
sangat benci kepada bangsa Arab, terlebih Quraisy. 5. Mahdi Ahlus Sunnah mencintai para
shahabat dan ibu-ibu kaum mukminin (istri-
istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam). Sementara Mahdi Syi’ah sangat membenci
mereka, bahkan menyiksa mereka setelah
mengeluarkan mereka dari kubur mereka. 6. Mahdi Ahlus Sunnah mengamalkan Sunnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
memberantas bid’ah. Sementara Mahdi Syi’ah mengajak kepada agama baru dan kitab
yang baru. 7. Mahdi Ahlus Sunnah memakmurkan
masjid. Sementara Mahdi Syi’ah menghancurkan masjid. Ia menghancurkan Masjidil Haram Ka’bah,
masjid Nabawi, dan seluruh masjid. 8. Mahdi Ahlus Sunnah berhukum dengan
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Sedangkan Mahdi Syi’ah berhukum dengan hukum keluarga Dawud. 9. Mahdi Ahlus Sunnah muncul dari negeri
timur. Sementara Mahdi Syi’ah muncul dari sirdab Samarra`. 10. Mahdi Ahlus Sunnah benar-benar ada,
seperti terdapat dalam hadits dan
penjelasan ulama. Sementara Mahdi Syi’ah adalah khayalan dan tidak akan muncul sampai
kapanpun. (diringkas dari kitab Badzlul Majhud
karya Asy-Syaikh Abdullah Al-Jumaili, 1/255-257) 11. Mahdi Ahlus Sunnah datang membawa
keadilan. Sementara Mahdi Syi’ah datang membawa malapetaka dan kehancuran. Penulis : Al-Ustadz Qomar ZA, Lc.

Tidak ada bukti Ketuhanan Yesus.

Assalamu alaikum,,

TIDAK ADA BUKTI KETUHANAN YESUS !!! QS. 21:24-25. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah (hai Muhammad): "Unjukkanlah hujahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". ] [QS. 5:68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen), kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa (Al
Qur'an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka (Ahli Kitab); maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang- orang yang kafir itu.] 1. Bukti yang Tidak Memadai. Yesus lahir dalam keadaan suci. Orang Kristen sering menyebut berbagai keajaiban yang ditunjukkannya sebagai bukti ketuhanannya. Jelas, dasar pemikiran ini lemah. Di dalam Alkitab dikisahkan penciptaan Adam tanpa ayah dan ibu (Kejadian 2), juga tentang mukjizat Nabi Elisa (2 Raja- raja 4,5,6). Bahkan, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa Melkisedek, raja Salem, adalah seorang imam yang tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, tidak berawal, dan tidak berakhir, karena ia sama dengan anak Allah (Kejadian 14:18; Ibrani 7:3). Meskipun ketiga pribadi tersebut secara umum memiliki kualifikasi yang sama dengan Yesus, tidak ada seorang Kristen pun yang menuhankannya. Di dalam teks Alkitab, Yesus menggunakan istilah "anak manusia", "anak Allah", "mesias", dan "saviour" (juru selamat), namun istilah2 tersebut juga digunakan untuk merujuk kepada orang2 selain Yesus. Misalnya, Yehezkiel disebut sebagai "anak manusia" (Yehezkiel 3:1). Selain itu, Yesus menyebut para pembawa kedamaian sebagai "anak-anak Allah" (Matius 5:9). Sikap mendua para penerjemah Alkitab terlihat dengan diterjemahkannya kata "mesias" yang tidak menunjuk kepada Yesus sebagai "orang yang Kuurapi". Misalnya, Koresy, raja Persia, diterjemahkan sebagai "orang yang Kuurapi" (Yesaya 45:1), padahal kata asli Ibraninya adalah "mesias". Lihat juga Mazmur 2:2, dimana "mesias" yang menunjuk kepada Daud diterjemahkan sebagai "yang diurapi-Nya", padahal kata asli Ibraninya adalah "mesias". Sementara itu, ayat2 yang menunjuk kepada Yesus mereka terjemahkan dengan "mesias" atau padanan kata Yunani "kristus". Dengan cara ini, mereka berusaha memberikan kesan bahwa hanya ada satu Mesias. Untuk orang selain Yesus, mereka menggunakan kata "penolong" (2 Raja-raja 13:5), tetapi untuk ayat2 yang menunjuk Yesus, mereka terjemahkan sebagai "juru selamat", padahal sama2 mengemban misi "saviour". Persekongkolan dalam aktivitas penerjemahan modern dapat ditunjukkan dengan mudah. Alkitab King James 1611 tersebar secara luas. Bandingkan Alkitab tersebut dengan versi terjemahan yang lebih akhir, misalnya New American Bible. Pada Alkitab yang pertama, di dalam 2 Raja-raja 13:5 kita dapatkan kata "saviour", sedangkan pada New American Bible, kata itu diganti dengan sinonimnya, "deliverer". Jelasnya, menurut Alkitab sendiri, "juru selamat" itu tidak hanya menunjuk kepada Yesus maupun Tuhan (Yesaya 43:3), tetapi juga menunjuk kepada orang2 lain selain Yesus, hanya saja mereka menerjemahkannya secara tidak fair (2 Raja-raja 13:5, Nehemia 9:27 dan Obaja 1:21, saviours, bentuk jamak). Ada pernyataan lain yang dapat disebutkan di sini. Dalam Yohanes 8:58 dikatakan, "...sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Seandainya Yesus bermaksud mengklaim bahwa ia telah hidup sebelum Abraham, apakah itu merupakan alasan yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa ia adalah Tuhan? Orang Kristen mungkin tidak mengira bahwa Nabi Yeremia juga telah mengalami kehidupan sebelum manusia (Yeremia 1:5). Seharusnya, mereka menafsirkan pernyataan di dalam Yeremia tersebut dengan cara yang sama ketika mereka menafsirkan Yohanes 8:58, yaitu secara harfiah. Namun, mengapa mereka tidak menerapkan pemahaman yang sama? 2. Bukti yang Mendua. Di dalam Yohanes 14:10 Yesus berkata, "...Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku..." dan di dalam Yohanes 10:30 Yesus mengatakan, "Aku dan Bapa adalah satu." Bahasa Yunani menerjemahkan "satu" dengan "hen". Beberapa sarjana menegaskan bahwa satu2nya pemahaman yang mungkin dari kata tersebut adalah "satu dalam esensi atau wujud". Namun, kedua pernyataan itu tidak berdasar, satu contoh untuk membantahnya sudah cukup. Kata2 yang sama dipakai oleh
Yesus di dalam Yohanes 17:11,21,22,23 menunjukkan bahwa Yesus dan murid2nya berada di dalam satu kesatuan. Dengan demikian, kedua pernyataan yang dinisbahkan penulisnya ke dalam mulut Yesus di atas belumlah cukup untuk menunjukkan ketuhanan Yesus. Kalimat lain yang sering dikemukakan oleh kalangan Kristen adalah apa yang dikatakan sebagai pernyataan Yesus di dalam Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal..." Orang Kristen mengatakan bahwa kata "tunggal" dalam ayat itu secara khusus mengacu kepada Yesus, bukan "anak-anak Allah" yang lain. Ini juga menunjukkan sikap mereka yang tidak konsisten, sebab dalam Keluaran 4:22 dikatakan bahwa Israel adalah anak sulung Allah, dan dalam Yeremia 31:9 dikatakan bahwa Efraim adalah anak sulung Allah. Jadi, bagaimana mungkin Yesus disebut sebagai anak tunggal Allah? Lebih jauh, kata "tunggal" juga terdapat dalam Ibrani 11:17 yang mengacu kepada Ishak. Sementara itu, Alkitab sendiri menjelaskan bahwa kakak Ishak, Ismael, hidup lebih lama daripada ayahnya (Kejadian 25:9). Dengan demikian, Ishak tidak pernah secara tegas mengatakan dirinya sebagai anak tunggal Abraham. Sadar akan kejanggalan ini, sarjana Kristen tidak menafsirkan kata tersebut secara harfiah. Namun, mengapa hal itu tidak mereka terapkan juga pada Yohanes 3:16? Sekali lagi, sikap mendua ini membuktikan bahwa Yohanes 3:16 adalah bukti yang tidak meyakinkan. Diakui atau tidak, istilah "Bapa" yang dipakai Yesus ketika ia berbicara dengan Tuhan juga menimbulkan kontroversi. Tetapi, pada kesempatan ini, kami sekedar ingin menunjukkan bahwa penggunaan istilah tersebut oleh Yesus bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa Tuhan adalah Bapa dari Yesus. Semua orang Kristen memakai kata "Bapa" ketika menyebut Tuhan. Bahkan, orang Yahudi pun memakai istilah itu (Yohanes 8:41). Sementara itu, sarjana tertentu menggunakan ayat Markus 14:36 (yang di dalamnya Yesus menggunakan kata "Abba" untuk Bapa) sebagai landasan argumentasi. Menurut mereka, penggunaan kata "Abba" menunjukkan adanya hubungan yang sangat unik antara Yesus dan Tuhan, yaitu antara Tuhan Anak dan Tuhan Bapa. Namun, argumentasi ini sangat lemah karena bagian2 kitab suci seperti Roma 8:15 dan Galatia 4:6 menyebutkan bahwa setiap orang Kristen dianjurkan memakai istilah "Abba" jika menyebut Tuhan. 3. Bukti yang Lemah. Di dalam sebuah kisah dalam Perjanjian Baru (Yohanes 20:28), disebutkan bahwa Tomas mengatakan, "My Lord and my God" (Tuanku dan Tuhanku). Orang Kristen bersikukuh bahwa Tomas menyebut Yesus dengan kedua sebutan itu. Orang Islam tidak keberatan terhadap istilah "lord" karena kata tersebut (sebagaimana dijelaskan di dalam Alkitab) mempunyai arti "tuan", kecuali bagian2 tertentu dalam Perjanjian Lama, kata "lord" bisa disetarakan dengan "God". Misalnya, dalam Mazmur 110:1 terdapat dua kata "lord", yang pertama berarti "Tuhan", sedang yang kedua berarti "tuan". Sara juga memanggil suaminya dengan sebutan "Lord" (1 Petrus 3:6). Pendapat Tomas yang menyatakan bahwa Yesus adalah "Tuhan" adalah masalah lain. Yesus menunjukkan bahwa kitab2 Perjanjian Lama sendiri menyebut orang2 sebagai "Allah" atau "God" (Yohanes 10:34, Mazmur 82:6), bahkan Musa diangkat Tuhan sebagai "Allah" atau "God" (Keluaran 7:1). Menurut "doktrin trinitas", perbedaan antara Bapa dan Anak adalah esensial. Namun, prinsip ini dikaburkan oleh Yohanes 14:9. Di sini Yesus berkata kepada seseorang
bernama Filipus, "...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa..." Pernyataan yang secara harfiah sangat tegas itu mengandung
sebuah doktrin yang sulit diterima, yaitu Yesus adalah Bapa. Para penafsir mengatakan bahwa "Bapa" adalah sinonim "Tuhan". Kita bisa memahami maksud ucapan yang dinisbahkan ke dalam mulut Yesus sebagai "melihat dia adalah sama dengan melihat Tuhan karena ia adalah Tuhan". Padahal, penulis yang sama juga menuturkan di dalam Yohanes 5:37, yang merupakan pernyataan Yesus sebaliknya. Dalam ayat ini, Yesus berkata mengenai Bapa kepada orang banyak, "...Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat." Jelaslah, bahwa Yohanes 14:9 adalah bukti yang lemah. 4. Bukti secara Menyeluruh. Orang Kristen bersandar pada ayat di dalam Yohanes 5:18, "...karena ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapanya sendiri dan dengan demikian menyamakan dirinya dengan Allah." Mereka melewatkan ayat2 selanjutnya yang menjelaskan bahwa Yesus menundukkan dirinya di hadapan Tuhan dan menjelaskan kerendahan posisinya di hadapan Tuhan, bahkan secara tegas Yesus menyatakan dirinya sebagai rasul/ utusan Tuhan (Yohanes 5:30-31). Di dalam Matius 2:5, Yesus berkata kepada seorang yang lumpuh, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Beberapa orang ahli Taurat yang hadir di situ merasa kaget dan bertanya2 di dalam hati, "Siapakah yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah sendiri?" Sementara itu, di dalam ayat Yohanes 12:49 Yesus menafikan inisiatif pribadi dengan berkata, "Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan." Lihat juga Yohanes 8:40-42 yang sangat tegas menyatakan bahwa Yesus hanyalah seorang rasul/utusan Tuhan untuk umat Israel. Wassalaam.

Al-Kitab mencatat beberapa kemustahilan Ketuhanan Yesus

Assalamu alaikum,,

Alkitab mencatat beberapa kemustahilan berkaitan dengan dugaan ketuhanan Yesus, misalnya, Yesus sujud menyembah kepada Allah (Matius 26:39 dan Markus 14:35-36). Selain itu, ketika disalib, Yesus berteriak memohon pertolongan kepada Allah (Matius 27:46 dan Markus 15:34, teks ini sebenarnya dikarang dari Mazmur 22:2-6). Yesus juga tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat (Markus 13:31-32). Bahkan, Yesus menyuruh umatnya untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah (Matius 6:9-13). Tindakan/sifat2 Yesus tersebut, sangat mustahil dimiliki oleh Tuhan, tetapi tindakan/ sifat2 tersebut hanya mungkin dimiliki oleh makhluk2-Nya yang sudah semestinya menjadi hamba2- Nya. Catatan2 Alkitab di atas, jelas2 membantah ketuhanan Yesus. Tetapi mengapa umat Kristen bersikukuh menuhankan Yesus? Jawabannya terletak pada "doktrin gereja" yang sudah ditanamkan kepada setiap individu Kristen semenjak ia masih kanak2. Umat Kristen, pada dasarnya tidak benar2 memahami isi Alkitab yang sebenarnya. Mereka lebih mendasarkan diri pada apa yang gereja katakan tentang Yesus, bukan berdasarkan pada apa yang sebenarnya Alkitab katakan tentang Yesus. Di sinilah penyebab kesalahpahaman umat Kristen tentang pribadi Yesus. Lebih jauh, hampir semua orang yang mendengar cerita penyaliban ketika itu, beranggapan bahwa yang disalib itu adalah Yesus, oleh karena rupa orang tersebut benar2 mirip dengan Yesus. Hal ini dimanfaatkan oleh para sastrawan dari Yunani dan Romawi (dimana bangsa Romawi ketika itu menjajah Palestina) yang ingin mengabadikan cerita penyaliban itu, dengan menjadikan Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani sebagai salah satu sumber karangan mereka. Lebih jauh lagi, nama "injil" yang diklaim umat Kristen untuk menyebut karya sastrawan "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes", justru baru muncul pada akhir abad ke-2 Masehi ("Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks). Adapun Kitab Suci Injil yang diturunkan Allah kepada Yesus, sebagaimana dinarasikan dalam injil2 kanonik di bawah ini, telah hilang dimusnahkan oleh tangan2 Bani Israel. Matius 4:23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. (Lihat juga Matius 9:35; 11:1; 24:14; dan 26:13). Markus 1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, (Lihat juga Markus 1:15,38-39; 3:14; 8:35; 10:29; 13:10; 14:9; dan 16:15,20). Lukas 4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Lihat juga Lukas 4:44; 8:1; 9:6; dan 20:1). Jelasnya, nama "injil" yang diberikan kepada "Matius", "Markus", "Lukas", dan "Yohanes", BUKANLAH Kitab Suci Injil yang asli, yang diturunkan Allah kepada Yesus. Sedangkan Injil sebagaimana tersebut dalam ayat2 "injil" kanonik di atas, tentu saja Injil yang asli yang diturunkan Allah kepada Yesus. Pada waktu itu, sedikit sekali orang yang benar2 tahu dan mengerti tentang "Injil". Barulah setelah Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tabir kebohongan Perjanjian Baru itu sedikit demi sedikit semakin terbongkar.

Yesus membanta Ketuhanannya.

Assalamu alaikum,,

YESUS MEMBANTAH KETUHANANNYA !!! Simak baik2 pernyataan Yesus menurut 4 injil kanonik di bawah ini yang sangat tegas membantah ketuhanannya (perhatikan cetak merah): MATIUS: 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:22 Pada hari terakhir banyak orang
akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" 19:16 Ada seorang datang kepada Yesus dan berkata: "Guru yang baik, perbuatan apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Mengapa engkau memanggil-Ku Guru yang baik, hanya satu yang baik, yaitu Tuhan. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-Nya. (al. KJV, Douay-Rheims Bible). MARKUS: 12:28. Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. LUKAS: 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" YOHANES: 12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. 12:50 Dan Aku tahu, bahwa perintah- Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada- Ku. 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa,
tetapi pergilah kepada saudara- saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu. Berikut ini kesaksian orang2 Israel dimana Yesus menjalankan misi kerasulannya, tentang kenabian Yesus (bukan Tuhan): MATIUS: 21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." LUKAS: 24:17 Yesus berkata kepada mereka:
"Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari
belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan- Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Perhatikan juga kutipan dua kisah Yesus menurut "Injil" Yohanes berikut ini, yang menunjukkan bahwa Yesus sama sekali tidak pantas menyandang predikat "Tuhan", bahkan ia justru menunjukkan penghambaannya di hadapan Tuhan sebagai seorang Nabi/Rasul Allah bagi umat Israel: YOHANES: 7:15 Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. 7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. 11:33. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata:
11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
11:35 Maka menangislah Yesus. 11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"
11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku. " 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." Wassalaam.