Label

Minggu, 25 Maret 2012

Liberal fatwakan cium Cewek dan Cowok bukan muhrim adalah halal.

Assalamu alaikum,,,,

SEMARANG (voa-islam.com) – Di samping kekafiran
akidah dan kesesatan logika, ternyata para dedengkot
Islam Liberal juga terjangkiti pemikiran mesum.
Sehingga tak segan-segan para misinonaris JIL (Jaringan
Islam Liberal) memfatwakan ciuman cewek dan cowok
yang bukan yang bukan mahram bukan dosa, tapi shadaqah yang bernilai ibadah. Data-data kesesatan kaum liberal itu diungkapkan
Ustadz Fuadz Al-Hazimi di hadapan ratusan jamaah
Masjid Darul Muttaqin Sidomukti, Tlogosari, Semarang,
Sabtu malam (17/3/2012). Dalam paparan presentasi bertajuk “Pluralisme dalam
Pandangan Syari'ah Islam” itu, Ustadz Fuadz
menampilkan fakta dan data pemikiran sampah kaum
liberal yang diambil langsung dari sumber para
dedengkot liberal. Inilah beberapa ocehan para
dedengkot liberal dalam akun twitternya masing- masing: Mohamad Guntur Romli: Islam adalah agama oplosan
Tuhan “Adakah Islam yang murni? Tidak ada. Karena dari
sononya Islam adalah ajaran oplosan.” Saidiman: Menyembah matahari lebih penting daripada
ibadah kepada Allah
“Acapkali saya berpikir, memuja matahari itu lebih
penting dari memuja selainnya. Dia selalu memberi kita
pagi yang indah ini.” Luthfi Assyaukanie: Manusia tak butuh pelajaran
agama, tapi butuh pengetahuan dan metode
pengajaran
“Bukan pelajaran agama yang kita perlukan, tapi
pengetahuan dan metode pengajaran yang lebih
baik.” “Sikap saya dari dulu jelas, jangan bawa-bawa agama
ke sekolah-sekolah. Jangan jadikan sekolah rumah
ibadah.” Ahmad Syukron Amin: Ciuman cowok dan cewek bukan
zina, melainkan shadaqah dan berpahala bila dilakukan
secara sukarela.
“Shadaqah ialah pemberian secara sukarela tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Ciuman dengan non
mahram termasuk contohnya.” Ahmad Syukron Amin: Ciuman cowok dan cewek bukan
kemungkaran bila tidak mengganggu warga
“Zina secara bahasa artinya bersetubuh. Maka,
ciuman dengan non mahram belum termasuk zina. Ini
definisi dalam fiqih, bukan syariah.” “Jika lingkungan setempat menganggap ciuman di
muka umum tidak merusak kenyamanan publik, maka
hal tersebut bukan mungkar.” Selain lima tokoh itu, Ustadz Fuadz juga mengungkap
fakta dan data para tokoh pengusung faham pluralisme,
di antaranya: Nasr Hamid Abu Zaid, Fazlur Rahman,
Mohammed Arkoun, Amina Wadud, Sayyed Hosein
Nashr, Thoha Husein, Salman Rushdi, Tasleema Nasreen,
Ali Abdur Raziq, Munawir Sadzali, Mukti Ali, Harun Nasution, Nurcholis Majid, Abdurrahman Wahid, Siti
Musdah Mulia, Budhi Munawar Rahman, Nasaruddin
Syamsudin, Anis Baswedan, Qomarudin Hidayat, Susilo
Bambang Yudhoyono, Hamid Basya’ib, Azyumardi
Azra, Ulil Abshar Abdallah, Abdul Moqshith Ghazali,
Nong Darul Mahmada, dan Adnan Buyung Nasution. Karena itu, Ustadz Fuadz mewanti-wanti umat Islam
agar mewaspadai Jaringan Islam Liberal (JIL). “Mereka
adalah Jaringan Iblis La’natullah ‘alaih yang memiliki
misi utama menghadang gerakan dakwah Islam yang
mereka anggap Fundamentalis,” ujar ulama masa
depan itu, mengutip pernyataan kelompok JIL dalam situs resmi islamlib. Kesesatan kelompok JIL tersebut, lanjut Ustadz Fuadz,
tak perlu disangsikan lagi. Karena Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Pusat sudah mengeluarkan fatwa
haram terhadap Sepilis (sekularisme, pluralisme dan
liberalisme). “Paham sekularisme, pluralisme,
liberalisme bertentangan dengan Islam oleh karena itu haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikuti
paham tersebut,” ujarnya mengutip fatwa MUI tanggal
29 Juli 2005. Dalam pandangan Islam, urai Ustadz Fuadz, para aktivis
JIL itu sudah murtad dari Islam alias menjadi kafir
karena berani mengolok-olok Islam. “Dalil-dalil Al-
Qur’an menjelaskan bahwa mereka yang menghina
dan mengolok-olok islam, telah murtad, kafir dan keluar
dari Islam,” tegasnya sembari mengutip Al-Qur'an surat At-Taubah 64-66). ...Dalil-dalil Al-Qur’an menjelaskan bahwa mereka
yang menghina dan mengolok-olok islam, telah murtad,
kafir dan keluar dari Islam... “Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa hanya Islamlah
agama yang diridhai Allah dan agama selain Islam
adalah kafir,” tandasnya setelah mengutip Al-Qur'an
surat Ali Imran 19 dan Al-Ma’idah 73. Karena Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai
Allah, lanjut Ustadz Fuad, maka agama selain Islam
adalah kafir. Otomatis, umat manusia yang hidup
setelah Nabi Muhammad SAW wajib masuk Islam. Hal
ini dinyatakan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits
shahih riwayat Muslim, Thabrani dan Ahmad: “Tidak ada satupun orang dari umat ini yang mendengar
seruanku, baik Yahudi maupun Nasrani, lalu mereka
tidak beriman kepadaku, kecuali mereka akan
dimasukkan ke dalam neraka.” Terakhir, agar terhindar dari faham-faham sesat yang
dikemas dalam bentuk apapun, Ustadz Fuadz
menekankan agar umat Islam senantiasa memanjatkan
doa yang diajarkan Rasulullah SAW: “Ya Allah,
tunjukkanlah kepada kami yang haq adalah haq dan
berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kepada kami yang batil adalah batil dan
berilah kami kekuatan untuk menghindarinya,”
pungkasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar