Label

Selasa, 27 Maret 2012

Sejarah Syiah di tandai dengan penghianatan.

Assalamu alaikum,,,,

Oleh, AM Waskito.
Salah satu alasan yang membuat kaum Syiah
Rafidhah selalu berbunga-bunga ialah sebagai
berikut… [=] Syiah adalah musuh terbesar Amerika dan Israel. [=] Syiah adalah musuh utama Zionis Yahudi yang
sangat ditakuti karena punya intalasi nuklir. Sejarah Syiah: "Selalu Menusuk Ahlus Sunnah dari
Belakang. Dan Tak Pernah Perang Melawan Orang
Kafir."
[=] Hizbullah adalah sosok kekuatan Syiah yang
selalu gagah-berani menghadang barisan Zionis
Israel. [=] Sementara Saudi, Kuwait, dan Qatar, selalu
bermanis-manis kata dengan dedengkot Yahudi,
yaitu Amerika. [=] Revolusi Khomeini adalah revolusi Islam yang
menginspirasi perjuangan gerakan-gerakan Islam di
dunia. Ya, kurang lebih begitu klaim para aktivis agama
Persia (Syiah Rafidhah) ini. Di berbagai forum,
kesempatan, termasuk dalam diskusi di blog ini,
alasan-alasan itu selalu mereka munculkan. Seakan-
akan, tidak lagi alasan bagi Syiah untuk tetap eksis di
muka bumi, selain klaim-klaim seperti itu. Lalu bagaimana pandangan kita sebagai Ahlus
Sunnah tentang klaim kaum Syiah ini? Mari kita bahas secara ringkas dan praktis, dengan
memohon pertolongan Allah Al Hadi… PERTAMA. Kaum Syiah Rafidhah itu terus bekerja
keras dan sangat nafsu, agar mereka tetap diakui
sebagai Islam, tetap dipandang sebagai Muslim, tetap
menjadi bagian dari kaum Muslimin sedunia. Hal ini
adalah hakikat siksaan spiritual yang Allah timpakan
atas hati-hati mereka, selamanya. Mereka telah sangat berdosa karena mencaci, melecehkan,
mengutuk, dan mendoakan keburukan atas isteri-
isteri Nabi, para Khulafaur Rasyidin, dan para
Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. Maka Allah pun
menjadikan mereka selalu gelisah, takut, dan sangat
menginginkan diberi label Islam atau Muslim. Mereka selalu dalam kebingungan seperti ini, layaknya Bani
Israil yang kebingungan selama 40 tahun di Padang
Tiih, karena telah menghina Musa ‘Alaihissalam dan
Allah Ta’ala. Lihatlah manusia-manusia pemeluk
agama Persia (Rafidhah) itu…mereka kemana-mana
membawa laknat atas doa-doa laknat yang mereka bacakan untuk mengutuki manusia-manusia terbaik
dari para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum. KEDUA. Dalam sejarahnya, sejak zaman Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai hari ini,
ketahuilah bahwa Syiah Rafidhah (agama Persia) ini
tidak pernah berjihad melawan kaum kufar, baik itu
Nashrani, Yahudi, musyrikin, dan orang-orang atheis.
Syiah tidak punya sejarah jihad menghadapi kaum kufar. “Jihad” kaum Syiah sebagian besar
diarahkan untuk menyerang kaum Sunni, sejak
zaman dahulu sampai saat ini. Mula-mula Syiah di Kufah mengundang Husein
Radhiyallahu ‘Anhu datang ke Kufah, katanya mau
dibaiat. Karena Husein sudah berangkat ke Kufah,
oleh penguasa kala itu (Yazid bin Muawiyah) Husein
dianggap bughat, sehingga boleh ditumpas. Waktu
tiba di Kufah, tak satu pun kaum Syiah keluar untuk membaiat, menolong dan mendukung Husein. Posisi
Husein sangat terjepit, akan kembali ke Madinah, dia
sudah dianggap bughat. Meminta bantuan Kufah, tak
satu pun Syiah yang akan menolong. Akhirnya,
Husein ditumpas di Padang Karbala. Bahkan kala
penumpasan itu, tak satu pun hidung Syiah menampakkan diri, walau sekedar untuk menolong
korban dari pihak Husein dan keluarganya. Nah,
peristiwa pembantaian Husein oleh kaum Syiah itulah
yang selalu mereka rayakan dan nikmati dalam
momen-momen Asyura. Air mata mereka mengutuk
para pembunuh Husein, sedangkan hati mereka berucap: “Alhamdulillah Husein dan keluarganya
telah binasa di Karbala.” “Jihad” kaum Syiah berikutnya ialah membantu
Hulagu Khan (penguasa Mongol) untuk menumpas
Khilafah Abbassiyah. Kemudian mereka berusaha
melenyapkan kaum Sunni di Mesir, tetapi berhasil
ditumpas oleh Nuruddin Mahmud Zanki. Mereka terus
menikam perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi. Mereka juga selalu menjadi musuh Khilafah Turki Utsmani,
selalu kerjasama dengan negara-negara Nashrani
Eropa untuk melemahkan Khilafah Turki. Di zaman
kontemporer, Revolusi Khomeini di Iran telah
menumpas Ahlus Sunnah di Iran. Mereka juga
menikam perjuangan mujahidin di Afghanistan. Mereka membantai Ahlus Sunnah di Irak, Libanon,
Suriah, Yaman, bahkan mereka hampir menguasai
Bahrain. Singkat kata, tidak ada Jihad kaum Syiah dalam
sejarah, selain “jihad” yang diarahkan untuk
memusnahkan dan menghancur-leburkan kaum
Sunni. Sejarah klasik dan modern sudah
memaparkan fakta. Bahkan dalam kasus Iran Contra
Gate terbongkar skandal besar. Ternyata, di balik gerakan Kontra di Nikaragua, Amerika memasok
senjata kepada para gerilyawan itu. Darimana
dananya? Dari hasil kerjasama jual-beli minyak
dengan Iran. Padahal dalam kampanye dunia, sudah
dimaklumkan bahwa Amerika itu sedang konflik
dengan Iran. Tetapi di balik itu ada sandiwara “jual- beli minyak” yang menggelikan. Kasus ini sangat
terkenal, sehingga seorang kolonel Amerika
dikorbankan sebagai tumbalnya. KETIGA. Apa sih yang dilakukan Hizbullah (Syiah
Rafidhah) di Libanon kepada Israel? Apakah dia
terlibat perang terbuka dengan Israel? Apakah dia
menduduki wilayah Israel dan berusaha mengusir
penduduk Yahudi? Ternyata, aksi-aksi Hizbullah itu
hanya melepaskan tembakan mortir ke arah pasukan Israel atau wilayah Israel. Atau mereka
melakukan tembakan senapan, atau tembakan rudal
anti tank. Hanya itu saja. Mereka tidak pernah terlibat
perang terbuka vis a vis, seperti para pejuang Ahlus
Sunnah di Irak, Afghanistan, Chechnya dan lainnya.
Jadi singkat kata, aksi-aksi Hizbullah itu hanya semacam “main-main” untuk membuang amunisi-
amunisi ringan. Itu saja kok. KEEMPAT. Dalam sejarah perang Arab-Israel, sejak
merdeka tahun 1948 Israel sudah berkali-kali
bertempur dengan pasukan Arab. Yang terkenal
adalah perang tahun 48, perang tahun 67, dan
perang tahun 70-an. Ia kerap disebut perang Arab-
Israel. Setelah itu belum ada lagi perang yang significant. Dalam sejarah ini, lagi-lagi tiada peranan
Iran sama sekali. Bahkan ketika Ghaza dihancur-
leburkan Israel pada tahun 2008-2009 lalu, Iran lagi-
lagi tidak terlibat apa-apa. Jadi, apa yang bisa
dibanggakan dari manusia-manusia pemeluk agama
Persia (Syiah Rafidhah) itu? KELIMA. Menurut Ustadz Farid Okbah, di Iran itu
sangat banyak orang-orang Yahudi. Menurut
informasi, jumlahnya bisa mencapai 50.000 jiwa.
Mereka bisa hidup aman dan sentosa di Iran,
sedangkan Ahlus Sunnah hidupnya sangat menderita
disana. Iran bersikap welcome kepada kaum Yahudi, dan sangat ofensif kepada kaum Muslimin. Ini adalah
realitas yang sangat menyedihkan. Makanya tidak
salah kalau ada yang mengatakan, Rafidhah lebih
sadis dari orang-orang kafir lain. Contoh yang sangat unik ialah kerjasama antara
Hamas dan Iran. Banyak orang menyebutkan, Hamas
kerap kerjasama dengan Iran. Hal itu konon
berdasarkan sikap Syaikh Al Bana yang dulunya
pernah berujar, bahwa Syiah adalah sesama saudara
Muslim juga. Mereka sama-sama Ahlul Qiblah. Tetapi realitasnya, Ikhwanul Muslimin di Suriah dibantai
puluhan ribu manusia disana oleh regim Hafezh
Assad. Ternyata, regim itu dan anaknya, dibantu oleh
Iran juga. Nah, ini kan sangat ironis. Hamas
kerjasama dengan Iran, sementara Al Ikhwan di
Suriah dibantai oleh regim Suriah yang didukung oleh Iran. KEENAM. Propaganda bahwa Syiah Rafidhah itu
musuh Zionis Israel, semua ini hanya propaganda
belaka. Sejatinya mereka itu teman-karib, sahabat
dekat, saling tolong-menolong, sebagian menjadi
wali atas sebagian yang lain. Mereka ini selamanya
tak akan pernah terlibat dalam peperangan. Kaum Yahudi membutuhkan Iran, sebagai seteru Ahlus
Sunnah. Sedangkan Iran membutuhkan Yahudi, juga
sebagai seteru Ahlus Sunnah. Dalam hadits Nabi Saw
juga disebutkan bahwa kelak dajjal akan muncul dari
Isfahan (salah satu kota di Iran yang saat ini banyak
dihuni Yahudi) dengan 70.000 pasukan. Yahudi membutuhkan Iran, karena darinya akan muncul
pemimpin mereka. Dan dalam literatur-literatur
Syiah, sosok dajjal itu sebenarnya adalah sosok “Al
Mahdi Al Muntazhar” yang selalu mereka tunggu-
tunggu. Begitulah, banyak kesamaan kepentingan
antara Syiah dan Yahudi. KETUJUH. Fakta berikutnya yang sangat
mencengangkan. Ternyata Syiah Iran juga menjalin
kerjasama dengan China dan Rusia, dua negara
dedengkotnya Komunis. Mereka ini umumnya
kerjasama dalam soal industri, perdagangan, dan
jual-beli senjata. Ketika Amerika berniat menjatuhkan sanksi akibat instalasi nuklir Iran,
segera China dan Rusia memveto niatan itu. Kedua
negara terang-terangan membela Iran. Begitu juga
China dan Rusia juga membela regim Bashar Assad
(semoga Allah Al Aziz segera memecahkan kepala
manusia durjana satu ini, amin ya Mujibas sa’ilin) dari ancaman sanksi internasional. Sedangkan kita
tahu, regim Suriah sangat dekat koneksinya dengan
Iran. Jadi, kita bisa simpulkan sendiri posisi Iran di
mata China, Rusia, dan regim Suriah. Jadi kalau kemudian kita mendengar propaganda
Syiah anti Yahudi, Syiah anti Amerika, Syiah anti
Zionis, dan sebagainya…ya sudahlah, saya akan
ketawa saja. Tidak usah dianggap serius. Anggaplah
semua itu hanya “olah-raga kata-kata” saja
(meminjam istilah seorang politisi busuk). Syiah selamanya akan berkawan dengan kaum kufar dan
sangat apriori dengan kaum Muslimin (Ahlus Sunnah).
Mereka itu lahir dari sejarah kita, tetapi wujud dan
hatinya milik orang kafir. Na’udzubillah wa
na’udzubillah min dzalik. Semoga artikel sederhana ini bermanfaat. Semoga
kita semakin sadar, bahwa Syiah Rafidhah bukanlah
kawan. Mereka membutuhkan istilah kawan selagi
masih lemah. Nanti kalau sudah kuat, mereka akan
menghancur-leburkan Ahlus Sunnah. Tetapi cukuplah
Allah Ta’ala sebagai Wali, Pelindung, dan Penolong kita. Dialah sebaik-baik Pelindung dan Penjaga.
Walhamdulillahi Rabbil a’alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar