Label

Selasa, 27 Maret 2012

YAHUDI berdoa agar berdiri pemerintahan Muslim

Assalamu alaikum,,,

Yahudi Berdo'a Agar Berdiri Pemerintahan Muslim Di
Timur Tengah Wednesday, 07/03/2012 11:07 WIB Aku Berperang Maka Aku ada (Vladimir Jabotinsky,
Revisionis Zionis) Tidak ada sejarah yang betul-betul dikuasai Yahudi
tanpa melalui jalur peperangan. Untuk menguasai
Palestina, mereka berperang. Untuk mendapatkan
minyak, mereka berperang. Untuk menghancurkan
Islam, mereka pun juga bersusah payang melalui
jalan peperangan. Meski harus memakai tangan orang lain. Tidak terkecuali di Timur Tengah. Analisa ini lahir dari pakar konspirasi dan akhir
zaman kawakan, Syekh Imron Hossein, dalam
sebuah ceramahnya di Lakemba. Beliau mengatakan
bahwa Revolusi Timur Tengah tidak lepas dari
skenario panjang kaum Yahudi. Hasil dari revolusi ini
adalah munculnya beberapa pemerintah yang menyatakan dirinya sebagai “pemerintahan
Islam” di Timur Tengah. Sebuah pemerintahan yang
anti Amerika dan juga anti Israel. “Dan Yahudi akan
selalu berdo’a jika itu terjadi,” ujar pakar akhir
zaman ini. Menariknya Syekh Imron Hosein memprediksi
Revolusi Timur Tengah ini jauh sebelum meletusnya
Arab Spring di tahun 2011. Sejak tahun 2003, Syekh
Imron sudah memprediksi akan terjadi kekacauan di
Timur Tengah yang menumbangkan rezim-rezim
diktator. Memang benar adanya, bahwa sejak tahun 2003,
diam-diam George Bush sudah mengumumkan
sebuah proyek besar yang akan mengubah peta
baru dunia Timur Tengah. Ia menamakannya Great
Middle East. Rencana tersebut kemudian kian
dimatangkan Bush pada tahun 2004 dengan menggelontorkan uang 80 Juta Dolar yang
dialokasikan bagi LSM Pro Demokrasi dan Jaringan
Media di sejumlah negara Arab. Lantas pertanyaannya adalah mengapa Yahudi justru
melakukan konspirasi untuk menumbuhkan
pemerintahan yang anti mereka? Jawabannya
adalah karena dengan bermunculannya
pemerintahan muslim di Timur Tengah, Yahudi
memiliki legitimasi untuk memprovokasi warganya untuk bangkit dan berperang mengalahkan umat
muslim. “Jika kita tidak melakukan sesuatu, kita
semua akan disembelih oleh muslim fanatik,”
ungkap Syekh Imron Hosein menirukan seruan para
Rabi Yahudi. Ketika pemerintahan-pemerintahan muslim ini mulai
bermunculan, lanjut Syekh Imron, kita akan
menyaksikan berita hangat yang akan disiarkan
berhari-hari terkait serangan 11 september. Televisi-
televisi yang sudah beklerja dalam jaringan Yahudi
akan bergerak serempak menampilkan sisi buruk fundamentalisme Islam. Dalam hal ini kantor berita
CNN akan berada pada garda terdepan. Dan media di
seluruh dunia akan dimanfaatkan untuk
mengambarkan skenario yang terjadi seperti efek
domino. Televisi-televisi ini akan menyiarkan bahwa
bangkitnya dunia Islam adalah jalan untuk menyapu
habis semua pemerintahan yang ada. Bahwa
berdirinya pemerintahan muslim adalah lonceng
berdentang bagi kematian kaum Yahudi. Dan para
Rabbi Yahudi akan membangkitkan semangat perlawanan bangsanya untuk bangkit dan melawan
tumbuhnya hegemoni Islam. “Kita harus melakukan
sesutau jika hanya duduk berdiam diri. Israel akan
dihancurkan dan semua Yahudi akan dipenggal,”
kata mereka. Syekh Imron Hosein menegaskan bahwa ketika hal
ini terjadi ini maka pertunjukkan paling menakjubkan
dalam sejarah Yahudi akan segera dimulai. Sebuah
perang yang Paman Sam (AS) sebagai mitra Israel
sendiripun belum pernah menyaksikannya. Karena
Israel memiliki senjata yang tidak dimiliki oleh AS. “Mereka akan mengelaurkan segala senjatanya
agar rakyat dunia tahu bahwa mereka akan menjadi
negara adikuasa baru,” kata Syekh Imron Maka tepatlah kata Vladimir Jabotinsky (1880-1940),
seorang revisionis Zionis dan pemimpin organisasi
teroris Betar sebelum berdirinya Israel, katanya:
“Aku berperang maka aku ada”. Ya sebuah
diktum Corgito Ergo Sum ala Descartes yang dirubah
menjadi semangat perperangan. Dan kebutuhan perang ini tidak saja menjadi semangat Jabotinsky,
karena perintah Taurat yang mendelegasikan bahwa
Tanah Sungai Nil hingga Eufrat adalah hak kaum
Yahudi mustahil bisa didapati jika Yahudi hanya
berdiam diri dan melulu mengandalkan ghazwul fikri
apalagi rekonsiliasi. "Saya tidak percaya pada penggunaan cara-cara
yang menunjukkan kelemahan, seperti diplomasi,
perundingan, dan sejenisnya," tegas Ariel Sharon. Jadi, jika Yahudi sudah menyiapkan segala upayanya
untuk menaklukan umat muslim, sudahkah kita
menyiapkan diri menjadi mujahid untuk melawan
mereka? Inilah akhir zaman. (Pz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar